Pembaca yang baik akan mengklik bintang sebelum membaca. Yuk absen dulu ^^
.
.
.
.Jefrey melangkah ringan menuju sekretariat mapala, tempat pertama yang akan didatanginya sebelum masuk kelas atau bimbingan seperti sekarang.
"Lah, lo udah di sini?" saut Jefrey pada Juan yang sibuk merebahkan diri di sofa panjang.
"Hooh."
"Lo ada masalah, Wan?"
"Kepikiran sampe sana lo?" Juan balik bertanya.
"Ya, nggak biasanya elo pagi-pagi udah rebahan di sini. Kaya Yasha kemaren tuh waktu ketemu mantan kan juga kaya lo begini." Juan mendudukkan diri sambil terkekeh pelan.
"Nggak ada masalah sih, lagi ribut aja gue sama Keyna." kekeh Juan.
"Lah tumben lo berdua ribut. Perasaan anteng-anteng aja."
"Nah itu juga yang bikin gue pusing, ngap. Selama ini Keyna nggak pernah masalah kalo gue lagi nggak bisa jalan bareng dan langsung nerima alasan gue. Tapi kemaren malem dia malah ngebesarin masalah dan nyangkut-pautin yang kemaren-kemaren sampe bawa-bawa Shalira."
"Serius lo? Keyna sampe segitunya?" Juan mengangguk.
"Dia suruh gue buat jauhin Shalira karna takut kita bakalan selingkuh di belakang dia. Aneh kan?"
"Gue rasa Keyna nggak se-childish itu deh Wan sampe mikir lo bakalan main di belakang dia. Emang lo ngomong apa aja sama dia, hah?"
"Gue terus terang sama dia kalo gue nggak sudah dilarang temenan sama siapapun terutama Shalira. Dia tau lah kalo Shalira itu temen berjuang gue selama kuliah. Tapi dia malah nuduh gue dan bilang gue nggak punya waktu. Ya gue jawab lah gue emang sering bareng Shalira karna bimbingan." sungut Juan sambil melampiaskan emosi yang tidak tersalurkan kemaren malam.
Jefrey langsung menepuk bahu Juan lumayan keras membuat sang punya bahu mengaduh.
"Lo bilang begitu ya jelas marah lah. Kalo cewek udah nuntut waktu berarti emang mereka lagi butuh elo, Wan. Peka dikit don jadi cowok."
"Lah, dia aja lebih sering bareng Joshua gue nggak marah terus kenapa sekarang dia malah nuntut waktu ke gue coba?" Jefrey menggeleng, tak akan ada habisnya jika berdebat dengan Juan yang berwatak tak mau kalah. Seperti sekarang, dengan Keyna-pacarnya pun Juan masih tidak mau disalahkan.
"Ribet banget sih. Udah sana!! minta maaf aja sama cewek lo." suruh Jefrey saat melihat tidak ada gelagat Juan yang akan beranjak dari posisinya.
"Ntar deh, males gue ketemu Keyna sekarang. Pasti malah diketusin gue."
Jefrey menggedikan bahu, terserah laki-laki itu saja lah. Toh ia sebagai teman sudah melakukan apa yang patut dilakukannya-memberi saran. Selanjutnya tergantung Juan.
Jefrey juga malas mencampuri urusan percintaan sahabatnya. Kisahnya saja belum jelas mau dibawa ke mana.
###
"Lo deket sama anak DoGi yang tadi pagi?" Anna menatap Lala bingung.
"Gue nggak srek sama dia. Jangan dia deh." Anna semakin menatap Lala heran.
"Jangan nilai orang dari cover, La. Itu kebiasaan buruk." Anna sudah paham watak Lala. Pasti Lala sudah mencari tahu tentang Jefrey saat pertemuan pertama mereka beberapa hari yang lalu. Dan Anna menjamin yang didapatkan Lala pasti bukan hal yang baik.
"Tapi, An. Dari semua narasumber yang gue tanyai mereka bilang kalo si dogi itu Fakboi. Dia buaya Anna." oceh Lala.
"Nama dia Jefrey, La." koreksi Anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
PACAR BUAT ABANG|| JAEROSE (ENDING)
FanfictionJefrey si tampan yang masih saja jomblo dengan semua yang ada di badannya. Jika dilihat tidak ada kekurangan yang fatal yang bisa dijadikan alasan ia masih sendiri sampai saat ini. Alasan kenapa Jefrey sampai sekarang belum pernah punya pasangan, i...