24. JEPRI YANG LELAH

3.2K 585 22
                                    

Pembaca yang baik akan mengklik bintang sebelum membaca. Yuk absen dulu ^^
.
.
.
.

Jefrey pulang setelah makan pasta bersama di kost Anna sesuai yang dikatakan laki-laki itu tadi siang. Walaupun Jefrey yakin jika Anna pasti berpikir aneh tentangnya yang tiba-tiba ingin ayam penyet. Tapi Jefrey bersyukur karna Anna bukan tipe perempuan banyak tanya dan cerewet.

“Jep, tadi mbak liat kamu di Lavitta Pasta. Kamu ke sana?”

Langkah Jefrey langsung berhenti, padahal ia sudah berusaha keras untuk tidak ketahuan. Apa mata kaka sulungnya sejernih itu.

“Bener kamu ke sana.”

“Hm.”

“Nggak mungkin sendiri kan?” sidik Jessica.

“Ihh mbak Jeje kok kepo?” sinis Jefrey dengan wajah pura-pura bego.

“Eh nggak kepo ya!! mbak cuma takut kamu salah pilih lagi.” balas Jessica tak ingin kalah.

“Haduh mbak~ bisa nggak mbak Jeje jangan ikut-ikutan nentuin siapa yang baik buat Ijep? Jepri udah gede mbak. Jepri tau mana yang baik mana yang nggak.” sungutnya. Sungguh Jefrey sangat bersorak di depan ketiga saudaranya betapa perfectnya seorang Roseanna Abraham.

“Sok iye lo!” saut Khiyara sambil menggeplak kepala Jefrey dengan map kertas.

“Nyante dong!”

“Gue bilangin ya, kita cuma mau lo dapat yang terbaik. Yang bisa paham gimana hidup lo, keluarga lo. Nggak asal-asalan cuma alasan cinta. Cari pasangan itu harus realistis, Jep. Ngandelin perasaan doang nggak bikin seseorang bertahan sama lo selamanya. Yang ngendaliin perasaan itu tuhan, nggak ada manusia yang bisa menjamin selalu sama untuk waktu yang lama.” Jefrey tertegun dengan ucapan Khiyara. Kenapa di saat seperti ini Jefrey tetap kalah walaupun ia berusaha untuk mengedepankan haknya.

“Jepri tau, tapi jangan sampe karna Mbak Je, kak Khiya sama El sibuk mencari yang terbaik buat Jepri kita kehilangan orang baik yang sebenarnya udah cukup buat jadi pendamping Jepri ke depannya.”

Kini giliran Jessica dan Khiyara yang dibuat bungkam oleh Jefrey.

Jefrey memilih untuk masuk ke kamarnya. Ia tidak ingin rasa kesalnya semakin memuncak yang malah melintur kemana-mana yang akan membuat hati kedua kakakya terluka.

###

”Kita makan di kantin aja apa gimana?” tanya Anna pada Lala yang masih sibuk celingak-celinguk.

“Lagi males makan di kantin. Keluar yok?” Anna mengangguk.

Mereka berdua berjalan menuju keluar gerbang, keluar yang Lala maksud adalah satu tempat di dekat kampus mereka yang jadi tempat favorit para mahasiswa UJ untuk beristirahat dan nongki.

“Kaya biasa ya, Mas.” ucap Lala yang memang sudah kenal dengan salah satu pelayan di cafe itu.

Anna menatap Lala sambil menghela nafas, semenjak ia pacaran dengan Jefrey Lala jauh lebih sering diem ketimbang mengajaknya berbicara. Lala masih seperti biasa namun memiliki hobi baru yaitu diam.

“Hai Anna~” Anna menoleh saat seseornag menyapanya. Mayora-- musuh nyata Lala.

“Hai, Yora~” balas Anna ramah.

“Selamat ya udah jadi BA JLC.” Anna tersenyum kikuk. “Tapi gue kasian aja sama lo, Na. Orang seperfect elo malah punya teman kaya dia.” sindir Mayora sebari melirik Lala.

“Lo yang terkenal dia yang heboh. Hati-hati nanti dia ngelunjak. Kan banyak tuh orang yang nggak tau diri. Numpang tenar.” julid Mayora. Lala terdengar berdecak lalu menyungingkan sneyum sinis.

PACAR BUAT ABANG|| JAEROSE (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang