18. MAHASISWA PSIKOLOGI

3.4K 655 59
                                    

Pembaca yang baik akan mengklik bintang sebelum membaca. Yuk absen dulu ^^
.
.
.
.

Anna dan Lala sudah kembali ke normal mode on. Sudah sama-sama tenang dan bisa berpikir jernih. Memang berlaku bukan, kata bijak bilang ‘jika amarah menguasaimu maka bawa lah duduk.’

Sekarang mereka berdua duduk di kantin fakultas psikologi sambil mengisi perut. Sembari menunggu makanan mereka selesai Lala tidak henti-hentinya menatap Anna dengan wajah kebingungan.

“Kenapa sih La? Masih marah?”

“Lo suka Jefrey dari apanya sih? Nggak mungkin dong ya karna dia ganteng, karna ada yang lebih ganteng dari dia.” dengus Lala.

“Gue suka dia karna sikap dia.” jawab Anna jujur.

“Ck. Bener-bener buaya. Mulus modusnya.”

“La~”

Lala menghela nafas kasar lalu menghembuskannya dengan kasarnya. Lalu gadis berponi itu menatap Anna dengan wajah tidak bisa diartikan.

“Kayanya lo beneran kena peletnya si Jefrey ya. Ketara dari mata lo kalo lo lagi jatuh cinta.” kekeh Lala. Anna ikut tersenyum tipis, ternyata Lala tidak sebenci itu dengan Jefrey.

“Gue udah kenal elo dari awal kuliah. Dan nggak pernah satu kali pun gue liat mata lo kaya sekarang, Na. Kayanya emang udah jatuh ke Jefrey ya?” Lala tersenyum manis pada Anna yang membuat suasana malah haru.

“Lo tau kan, gue nggak bisa ngelarang elo kalo lo milih Jefrey. Gue udah berusaha sekuat yang gue bisa untuk menjauhkan elo dari apa yang menurut gue salah dan bisa ngebahayain elo, Na. Tapi kalo pada akhirnya lo tetap milih Jefrey,” Lala membawa tangan kanan Anna kemudian digenggamnya erat.

“Gue bakalan dukung lo sepenuhnya. Mungkin lo bener, Jefrey nggak kaya yang kita tau. Mungkin ada something yang bikin dia kaya sekarang.”

“Lala~”

“Kalau lo yakin Jefrey baik, gue juga yakin dia baik buat sahabat gue.”

“Aaaaa…”

Anna langsung memeluk Lala di sampingnya. Anna merasa sangat-sangat beruntung karna punya orang seperti Lala. Hanya Lala yang bisa ia andalakan disaat dunia perantauan berjalan begitu kejam.

Terima kasih Lala :)

###

Anna sudah menolak dan bahkan melarang Lala untuk menemui Jefrey. Walaupun Lala mengatakan ia hanya ingin memastikan perasaan pemuda itu pada sahabatnya, namun Anna sendiri masih belum berani bertemu Jefrey karna perkara ia yang menolak Jefrey di puncak.

Tapi bukan Lala namanya jika langsung menurut dan mendengarkan larangan Anna bukan. Ia malah menyeret Anna menuju sekretariat mapala sesuai info yang didapatnya dari teman sekelas Jefrey.

“La, jangan sekarang deh.”

“Apaan sih, Na. Biasa aja dong. Kan gue nggak bakalan ngajakin perang. Santaii.”

Degup jantung Anna semakin kencang kata pintu sekretariat UKM mapala terlihat jelas di depannya. “La, itu lagi banyak orang di sana.” rengek Anna.

“Ya iya lah. Namanya juga sekretariat. Kalo sepi mah kuburan.” Balas Lala menarik Anna menuju depan pintu sekret anak alam itu. Dari celah kaca mereka berdua mengintip ke dalam. Ada banyak orang di dalam ruangan tersebut yang terlihat sangat sibuk.

“Misi kak~” ucap seseorang yang membawa kardus berisi tali-temali dan alat-alat yang Anna tau itu berhubungan dengan mapala.

“Tuh kan, Jefrey lagi sibuk La. Mereka lagi rapat itu. Yok kita balik.” rengek Anna menarik lengan Lala.

PACAR BUAT ABANG|| JAEROSE (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang