19. HILANG

3K 594 29
                                    

Pembaca yang baik akan mengklik bintang sebelum membaca. Yuk absen dulu ^^
.
.
.
.

Ini sudah hari ke empat kalau Lala tidak salah menghitung lamanya Jefrey tidak mengubungi Anna. Atau Lala yang salah tanggal, tapi dia yakin kalau ini sudah empat hari dari Anna menceritakan pada Lala tentang Jefrey.

“Na? Masih mau positif thinking?” ucap Lala sambil memberikan ponselnya pada Anna yang sibuk dengan laptopnya, mereka sedang di perpustakaan.

Anna menoleh sambil melirik layar ponsel Lala, ada postingan cerita 24 jam di instagram Yasha yang menampilkan foto sepatu khas orang naik gunung dan ada nama akun istagram Jefrey terselip di sudut bersama nama-nama yang lain.

“Dari kemaren gue coba buat ikut cara lo, Na. Tapi bukannya ini udah kelewatan ya?”

Anna mengulas senyum tipis lalu mengembalikan benda pipih itu pada Lala. “Kita tau kan? Jefrey punya kehidupan dia sendiri. Mungkin dia benar-benar sibuk, La.”

Lala berdecih. “Sibuk tapi sempat ya naik gunung, have fun bareng temen. Baru tau gue ada jenis sibuk begitu.”

“Jangan salahin gue ya, Na. Kalo gue bakalan tarik kata-kata gue lagi. Jujur, gue muak sama to cowok.”

“Kalau dia beneran serius sama lo. Harusnya dia buktiin dong, dia sendiri kan yang mau buktiin perasaan dia ke lo. Sesibuk apa sih sampai nggak bisa ngetik chat ‘hai’” cerocos Lala menggebu.

“Atau, paling nggak dia inisiatif jelasin sikap kurang ajar dia waktu di puncak.”

“Mungkin dia marah sama gue. La.”

“Hellow~ marah? Emang dia se-perfect apa sih sampai berhak marah karna ditolak?” sorak Lala. Untung di perpustakaan sepi, kalau tidak bisa digebukin satu perpus mereka berdua.

“Na, udah lah. Gue tau lo juga kepikiran kan? Lo juga bingung sama Jefrey sekarang.” Anna diam. “Lo pinter dan di kepala lo udah ada seribu pertanyaan dari hari Jefrey ngabain lo di parkiran. Apa ini nggak cukup buat buktiin kalo Jefrey-””

“Cuma main-main sama Gue?” potong Anna. “Gue lebih dulu mikir kaya gini, La. Bahkan sebelum gue mutusin buat jatuh ke dia dua bulan yang lalu. Gue bingung, gue juga ragu. Gue takut, La. Kalo kenyataan yang gue dapat kalo Jefrey kaya apa yang kita takutin.”

“Gue juga takut, Jefrey deketin gue cuma karna niat coba-coba. Sebelum lo, gue udah over thinking duluan. Tapi, gue berusaha untuk yakinin diri gue, percaya sepenuhnya sama semua yang ditunjukin Jefrey ke gue selama ini.”

“Cuma sama lo gue bisa berkeluh kesah, La. Kalo lo juga nggak percaya sama Jefrey gimana dengan gue? Gue butuh lo buat yakinin gue kalo pilhan gue bener, La.” raut wajah Anna sangat menggambarkan kalau gadis itu sedang lelah.

“Mungkin lo bener, ini salah gue karna suka rela masuk ke lubang masalah. Tapi gue punya elo, yang bakalan narik gue keluar.”

“Jefrey anjing!! bener-bener dah!! Arghhhhhh~” geram Lala. Anna tersenyum kecil.

“Demi lo ya. Demi lo gue mau berhusnudzon ke dia. Demi lo, Roseanna Abraham!” Lala mengguncang bahu Anna sambil menggeram gemas.

Ya, Anna hanya tidak ingin menambah beban di kepalanya dan berusaha untuk tetap tenang.

###

Hari ini, Anna ingin mengerjakan lanjutan skripsinya di tempat yang berbeda. Jika biasanya ia melakukan kegiatan tersebut di kamar atau di perpus, kali ini Anna memilih cafe semi outdoor sebagai tempat me time-nya.

Si cantik sudah berkutat dengan laptop dan beberapa buku serta ponsel yang fungsinya sama, media untuk skripsi dan segelas Americano dingin menemaninya.

PACAR BUAT ABANG|| JAEROSE (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang