14. PERMINTAAN

3.6K 679 30
                                    

Pembaca yang baik akan mengklik bintang sebelum membaca. Yuk absen dulu ^^
.
.
.
.

Udara daerah puncak memang lebih rendah dari pada udara di jakarta. Atau mungkin sangat berbeda karna biasanya jika di kos Anna akan menghidupkan AC namun di sini ia malah memakai baju hangat dan sehelai selendang yang ia jadikan untuk memalut badannya.

Malam ini tidak ada rencana apapun atau kemana pun karna semuanya masih merasa lelah dan ingin istirahat. Namun Anna merasa istirahatnya sudah cukup dan ia tidak ingin menyia-nyiakan pemandangan langit malam yang sangat jarang bisa ia nikmati jika di jakarta. Dan tidak lupa udara segar yang sangat berbeda dari atmosfir ibu kota.

Si cantik duduk di pelantaran Villa yang berada di samping hunian mereka. Dudukan lebar yang jika Anna mau ia bisa merebahkan badan sambil memandang langit cerah malam ini.

Berpangku tangan sambil menekuk lutut ia menatap sekeliling di mana beberapa pengunjung lain tengah pesta bbq tak jauh dari posisinya.

“Kenapa nggak di dalem? Nggak dingin?”

Anna menoleh, Jefrey datang sambil membawa dua gelas minuman panas di tangannya.

“Dingin sih, tapi sayang kalo ke sini cuma buat tidur. Langit jakarta nggak kaya gini.” kekeh Si calon psikologi itu sambil menerima satu gelas dari tangan Jefrey. “Thanks.”

“Gimana sama yang lain? Udah akrab?”

Anna mengangguk sambil menyesap teh hangat buatan Jefrey. “Akrab sih belum. Cuma udah sempat ngobrol kok. Adin juga banyak bantu aku.”

“Syukur deh, kirain Adin bakalan macem-macemin kamu.” canda Jefrey.

“Nggak lah. Ada-ada aja kamu.”

“Kamu happy?”

Anna mengangguk cepat. “Makasih ya, Jef. Berkat kamu aku bisa self healing kaya gini.”

“Sama-sama.” jawab Jefrey lalu menyesap tehnya. “Kalo kapan-kapan ada planning kaya gini lagi, kamu mau kan aku jadiin first opsion lagi?”

“Yakin masih mau bawa aku?”

“I’m not like you think, Rose.” ujar Jefrey lembut namun ia langsung mengalihkan wajahnya saat Anna menoleh dengan wajah bersalah pada Jefrey.

“Dont say sorry, its okey. I’m used to it.” Anna menggigit bibir bawahnya. Ia membuat atmosfir canggung dan suasana hati Jefrey buruk. “Seandainya ada yang bisa ngabulin permintaan aku, aku pengen deh bersihin nama dan citra aku. Paling nggak di mata kamu, supaya nggak ada alasan buat kita nggak bisa bareng.”

“Kayanya beneran sejelek itu ya.” kekeh Jefrey namun terdengar hambar di telinga keduanya. Anna meruntuki diri karna harus keceplosan di saat seperti ini.

“Hm, aku nggak mau cerita gimana aku dan hidup yang aku jalani ke kamu, Na. Cukup lah apa yang kamu lihat dan kamu rasakan dari aku yang jadi pertimbangan. Jangan dari yang kamu dengar.” Jefrey kembali menyesap tehnya yang mulai dingin. “Jujur, sometime itu bikin capek.” tutupnya sambil mengulas senyum tipis.

“Masuk yuk, udah malem. Nanti digigit nyamuk.” dan Anna hanya bisa mengikuti karna terlalu merasa bersalah.

###

Setelah sarapan tadi pagi, mereka berencana untuk pergi ke satu tempat wisata asri di daerah puncak, dan itu adalah usul Adin yang diikui oleh yang lain.

Seperti ini kira-kira isi percakapan mereka tadi pagi.

“Mumpung lagi di puncak, kita wisata alam kuy?”

“Boleh tuh, seru kayanya dari pada ke tempat wisata hand made.” imbuh Keyna.

“Gimana? Yang lain ada usul lain?” Jefrey langsung menjelma menjadi moderator.

PACAR BUAT ABANG|| JAEROSE (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang