15. KESEMPATAN LAIN

3.2K 654 47
                                    

Pembaca yang baik akan mengklik bintang sebelum membaca. Yuk absen dulu ^^
.
.
.
.

Saat datang di kawasan air terjun tersebut mereka semua kompak menganga karna berhasil memanjakan mata dengan pemandangan yang sangat asri. Tumbuhan hijau di mana-mana ditambah air terjun yang sungguh enak dipandang mata.

Adin dan Daresta yang berada di barisan paling depan langsung melangkahkan kaki lebih dekat menuju air terjun. Diikuti dengan yang lain dan penutup ada Jefrey di belakang Anna yang menyuruh gadis itu untuk memperhatikan setiap langkahnya.

“Hati-hati, licin.” Anna mengangguk pada Jefrey.

Di bawah sana Abiyu sudah ditarik Raleyya untuk membantunya mengambil foto. Adin dan Daresta yang sama-sama hobi main air sudah melepas sepatu sambil mencelupkan kaki ke bawah air terjun. Pun couple yang sering ribut- Juan dan Keyna tampak menikmati waktu berdua dengan berkeliling sambil saling rangkul.

Yasha? Untung lah pria batak itu punya kesibukan lain. Bersama camera kesayangannya Yasha memotret setiap view yang menurutnya indah.

Lalu bagaimana dengan kedua insan yang sedang pendekatan ini–ya paling tidak menurut Jefrey. Mereka memilih duduk tidak jauh dari lokasi air terjun di batuan tepi kolam air.

Baik Anna maupun Jefrey terlihat tidak berniat bermain air karna mereka masih mengenakan sepatu dan sandal masing-masing.

“Nggak mau main air juga?” Anna menggeleng manis.

“Aku nggak bawa baju lebih. Repot.” balasnya.

“Kan bisa beli di jalan.” Anna kembali menggeleng.

“Nggak usah, mubazir uangnya. Lagian aku emang nggak ada niat main basah-basahan, cuma mau santai aja sambil menikmati alam.” Jefrey mengangguk paham.

“Waktu di mini market, kamu nggak malu beli itu? Kan kamu cowok.”

Jefrey terkekeh kecil sambil tersenyum ganteng. “Nggak sih, udah biasa juga.”

Jefrey langsung sadar dengan ucapannya saat wajah Anna menatapnya sambil berkedip cepat. “Aku koreksi, bukan kaya yang kamu pikir.”

“Terus?”

“Aku punya saudara cewek. Jadi sering diminta tolong beli ‘itu’. jadi ya udah biasa. Sumpah, cuma kamu cewek pertama yang aku beliin ‘itu’ suerr.” ujar Jefrey sambil mengakat tangan memberikan simbol peace.

“Iya deh.” jawab Anna lalu memalingkan wajahnya ke arah lain untuk menyembunyikan wajah bersemunya.

“Kok iya deh? Aku serius, Na. Cuma kamu yang pernah aku beliin pembalut, nggak ada cewek lain.” Anna langsung memukul lengan Jefrey sambil melebarkan matanya. “Ihh maap.”

“Iyaa aku percaya sama kamu.” balas Anna pada akhirnya membuat Jefrey tersenyum lebar.

“Oh ya, Jef.” Anna menoleh ke samping.

“Iya?”

“Sebenarnya bukan aku yang datang bulan. Tapi Leyya.”

Wajah Jefrey langsung pias. Anna tak bisa menahan ekspresi gemas melihat wajah memelas Jefrey. “Niatnya aku mau ngasih tau kamu, tapi kamu langsung motong aku pas ngomong. Maaf yahh.”

Jefrey menggaruk kepalanya, lalu menyisik keberadaan Raleyya–gadis yang ia belikan pembalut lalu kembali menoleh pada Anna yang diberikan anggukkan sebagai jawaban.

“Tapi tetap aku berterima kasih sama kamu. Makasih udah respect sama perempuan.” balas si cantik dengan tulus. Jefrey akhirnya mengangguk walaupun di hatinya ingin berteriak ‘Gue respect karna elo doang, bukan ke para perempuan’

PACAR BUAT ABANG|| JAEROSE (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang