Part 6

13K 1.9K 18
                                    

Ke-enam :

—Makan Malam perdana Dasha dan Lucas berjalan baik. Ya walau sebenarnya ini adalah ide jail Lucas tapi bisa dibilang juga ini adalah tahap pendekatan antara dirinya dan juga Dasha, calon istrinya. Lucas sengaja tidak memberitahu identitasnya, biarkan saja Dasha menganggapnya penyihir biasa di menara sihir, mungkin terlihat agak aneh juga jika tiba-tiba Lucas mengatakan, 'Aku adalah keturunan terakhir Dewa dan juga calon suamimu, mari kita langsung menikah saja.' itu akan terlihat buru-buru bukan? Dan Lucas juga yakin Dasha belum mengetahui siapa-siapa calon suaminya itu. Tapi bagaimana pun juga ada rasa khawatir dalam hati Lucas. Ya, kedua rivalnya itu pasti tidak akan mau juga berbagi seorang istri, apalagi Leon, sang Kaisar disini. Pasti ia akan berkata jika dialah yang lebih pantas mendapatkan istri karena dia adalah Kaisar. Cih, tidak akan pernah.

Sehabis acara makan malam itu, Lucas segera mengantarkan Dasha kekuil. Dasha sangat berterima kasih pada lelaki berambut keemasan itu, "Terima kasih Tuan Lucas. Ee... Tuan tidak mau masuk dulu?" tawar basa-basi Dasha, ya gadis itu hanya menawarkan saja, dalam hatinya ia berkata langsung pulang saja sana, karena Dasha sudah sangat lelah sekali.

Lucas tersenyum manis lalu berkata, "Tidak perlu, aku langsung kembali saja, sampai jumpa Nona Dasha." lalu menghilang. Dari sini Dasha belajar, ternyata menjadi seorang yang memiliki sihir itu sangat enak ya, semuanya dipermudah. Mau berpergian tidak perlu repot-repot membayar ongkos karena bisa langsung berteleportasi. Baik, sekarang Dasha sudah bertekad dengan sungguh-sungguh akan belajar menggendalikan sihir sucinya ini agar ia bisa kemana-mana.

Baru akan masuk kedalam kuil, Dasha mendengar seseorang memanggilnya dengan suara yang lemas, "No—Nona..." sungguh menyeramkan, sampai-sampai Dasha merinding mendengar suara itu, ia mencoba mengabaikannya tapi suara itu kembali terdengar, "Nona..." , baiklah mungkin sudah saatnya Dasha melihat sosok itu, ia pun menoleh kebelakang dan terlihatlah Abigail yang sudah sangat lemas, rambutnya lebih berantakan dari terakhir gadis itu bersama dengan Dasha, pakaiannya sangat kotor, sepertinya ia habis memanjat.

"Abi, kenapa kau bisa seperti ini." Dasha menopang badan Abigail yang sudah sangat lemas. "Nona meninggalkan saya dilabirin itu." sahut Abigail membuatnya kembali membuka rekaman sebelum ia pergi dengan Lucas. Benar, ia melupakan Abigail ditempat gelap itu. "Maafkan aku Abi, kau langsung istirahat saja ya." kata Dasha membawa Abigail masuk menuju kamar gadis pelayan itu.

---

Pagi didalam kamar seorang gadis berambut coklat, terlihat sang empunya kamar tersebut masih dalam keadaan menutup mata, mungkin saja gadis itu sungguh kelelahan atau bunga tidurnya yang sangat indah sehingga ia tidak bangun-bangun. Pintu kamar milik sang gadis itu terbuka perlahan-lahan menampilkan sosok pelayan yang selama ini selalu bersama Dasha, ya, Abigail. Abigail datang bermaksud membangunkan Nonanya yang masih tertidur pulas. Abigail sudah tidak terlihat lemas lagi seperti semalam, karena energinya sudah membaik setelah tidur beberapa jam. Tapi kenapa Nonanya sampai sekarang belum bangun juga, padahal jika dibilang lelah, yang paling lelah adalah Abigail.

"Nona, Nona... bangunlah, hari ini akan ada tamu besar Nona." Abigail membangunkan Dasha dengan cara menggoyang-goyangkan badannya,  tapi tetap saja, mata cantik berwarna coklat itu belum juga terbuka.

Abigail menghela napasnya panjang, lalu ia berjalan menuju jendela, hendak membuka tirai berwarna biru tua itu.

Sreeekk

Terbukanya jendela kamar membuat cahaya matahari yang begitu terang masuk menerangi kamar itu. Merasa kesilauan akan cahaya itu, Dasha menggeliat lalu terbangun. "Abigail, cepat tutup kembali. Aku ingin tidur sampai sore!" kata Dasha yang menjadikan Abigail makin membuka tirai jendela. "Nona, sebaiknya segera mandi dan bersiap-siap karena akan ada tamu besar yang akan datang menemui Nona." ujar Abigail menarik selimut Nonanya itu.

The Last Descendants Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang