Ini gue apdet buat kalen yang selalu kasih semangat ke gue.. ailopyu gais ❤---
Duapuluh :
—Ke-empat keturunan terakhir itu kini duduk saling berhadapan dan termenung dalam pikiran mereka masing-masing. Setelah kejadian Leon yang bangun itu, Dasha pun menceritakan kejadian yang ada di mansionnya tadi untuk mempercepat waktu, ya walau Leon sudah mengetahui kejadian itu tapi tidak untuk Kenneth dan juga Lucas.
"Ini aneh, aku juga sudah mencari tau mengenai pembunuh itu. Tapi tidak ditemukan apa-apa, jika yang dimaksud Dasha benar itu adalah ulah asap hitam tidak disalahkan lagi jika itu memang penyihir hitam." tukas Lucas.
"Tapi untuk apa mereka melakukan pembunuhan itu? Apa mereka mau menyatakan perang?" tanya Kenneth yang membuat Lucas terdiam. Benar juga, setau Lucas, penyihir hitam tidak memiliki sihir seperti itu. Tapi mungkin ia akan mencari tau mengenai hal ini.
Ditengah obrolan itu, tiba-tiba seorang pengawal mengetuk dengan sangat keras pintu ruangan kerja milik Leon.
Duk.. duk Baginda..
Dengan sigap Leon pun membuka pintu ruangan, "Hosh.. hoshh.. Baginda maafkan hamba jika lancang, tapi ini benar-benar serius." ucap pengawal itu dengan napas yang terengah-engah. Semua orang yang berada disitu menjadi penasaran apa yang dimaksud dari pengawal itu? Leon pun mencekram pundak pengawal itu dan berkata, "Apa maksudmu? Cepat katakan!" serunya, lantang.
Terlihat badan pengawal itu menjadi gemetar, ia langsung tersungkur kebawah karena kakinya sudah sangat lemas, "Baginda, saya mendapat laporan bahwa pendeta dikuil suci meninggal dengan keadaan yang sama seperti lelaki bangsawan sewaktu itu." lirihnya. Mereka semua terbelalak kaget. Ini sudah sangat diluar batas! Lucas yang sudah tidak tahan lagi, ia langsung berteleportasi entah kemana tapi perkiraan Dasha, lelaki itu pergi ke kuil suci.
"Kau pergilah." perintah Leon dengan nada bicara yang lemas, lelaki yang terkenal kuat dan anti banting itu terlihat berbeda. Ia berjalan bolak-balik sambil memijit keningnya, sampai pada Kenneth membuka suara, "Lebih baik kita segera ke kuil." Leon terhenti, lalu disusul dengan anggukan.
---
—Kuil yang pernah menjadi tempat persinggahan Dasha beberapa tahun kini tampak berbeda. Ya, yang awalnya penuh bunga indah dan banyaknya pohon-pohon yang rindang. Sekarang menjadi hancur persis terkena bencana alam. Bunga-bunga yang indah itu menjadi layu dan tampak berwarna gelap sepertinya sudah mati, dan ditambah pohon-pohon yang rindang menjadi tidak ada satupun daun yang menempel disana. Astaga, apakah efeknya sebesar ini?
Terdengar suara tangisan para pelayan, dan beberapa pendeta muda. Tapi tunggu, bukankah semua pendeta meninggal? Kenapa pendeta muda disini masih sehat walafiat?
"Bagaimana kau menemukan sesuatu?" tanya Leon menghampiri Lucas yang sedari tadi sudah mengelilingi kuil. Lelaki berambut pirang itu menggeleng dengan kecewa. Sungguh pembunuh ini sangat ahli sehingga ia tidak meninggalkan petunjuk apa-apa.
Dasha yang masih berdiri di koridor kuil itu tampak mengamati sekelilingnya, yang dimana banyaknya pengawal dari istana membawa mayat para pendeta. Menyeramkan, benar. Bahkan Dasha tidak bisa mengenali mayat siapa itu? Astaga apakah pendeta tua menjadi korban? Mengingat hal itu, Dasha berlari mencari mayat dari pendeta tua sampai ia tanpa sadar menabrak Kenneth yang juga sedang berjalan mengelilingi koridor.
"Kau kenapa?" tanyanya khawatir, terlihat mata Dasha yang sudah berkaca-kaca membuat Kenneth sudah tau apa yang membuat gadis didepannya ini tampak buru-buru, "Pendeta tua itu juga salah satu korbannya Dasha. Kau harus menerimanya." ucapnya pelan. Dasha terdiam, ia seakan bisu mendadak setelah mendengar ucapan Kenneth tadi, "Jika kau ingin melihat mayatnya aku jamin kau tidak akan mengenal mayat itu. Ya, karena mayat pendeta tua paling parah ia hanya tersisa tulang dan pakaian yang ia pakai." imbuhnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/257547815-288-k204712.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Descendants
FantasySUDAH TAMAT (Bukan Novel terjemahan, 100% original) ------ Dasha Abella, seorang gadis muda yang sedang pusing memikirkan tugas akhirnya itu, tidak menyangka akan masuk kedalam dunia asing yang tidak ia kenal sama sekali. Dunia penuh sihir, dimana...