Part 24

5.4K 891 28
                                    

Duapuluh Empat :

—Hari yang rasanya ingin di-skip itu tiba. Ya, hari dimana seorang Dasha Odelia sang keturunan terakhir Dewi akan mengucapkan janji hidup semati dengan tiga lelaki sekaligus! Wah, membayangkannya saja sudah pusing. Bagaimana nanti mengurus tiga suami sekaligus? Bagaimana caranya ia hamil nanti? Lalu bagaimana, ee.. bagaimana itu.. Ah sudahlah, gadis yang tengah didandani layaknya seorang pengantin wanita itu menggeleng dengan cepat. Sempat terkena teguran dari Abigail untuk diam, karena pelayan itu sedang fokus menghias rambut coklat milik Dasha. Oke, mungkin para petinggi kerajaan akan memberitahu Dasha mengenai sistem satu istri tiga suami di kekaisaran ini.

"Nona, sudah selesai. Ayo kita harus segera ke istana." Abigail membantu gadis itu berdiri dengan memegang bagian belakang gaun yang lumayan panjang menyapu lantai itu.

Jujur saja, saat ini Dasha mengelus dadanya melihat betapa panjang gaunnya ini. Tau begini ia memilih gaun pengantin yang diberikan oleh Kenneth saja dibanding Leon. Ah sial, salahkan dirinya juga yang memilih random gaun pengantin sewaktu itu. "Nona, aku sungguh gemetar memegang gaun yang Nona pakai." ucap dramatis Abigail, Dasha yang mendengar itu sedikit geli. Ya memang gaun ini mewah dan bahannya sangat bagus, jelas harganya sangat mahal. Tapi apa sampai begitunya Abigail menganggumi gaun ini?

"Abi, ini gaun mahal seperti pada umumnya. Kau tak perlu sampai nangis begitu astaga."

Abigail mengusap jejak airmatanya, "Nona, gaun ini adalah gaun pengantin yang dikhususkan untuk Ratu di kekaisaran Niels. Jadi tentu saja aku menangis, tak percaya jika aku mendadani seorang Ratu masa depan." lirihnya dengan mata yang berkaca-kaca, mengusap pelan bagian belakang gaun yang ia pegang.

"Ya, ya baiklah.. Ayo kita harus ke istana sekarang."

Dasha berjalan dengan sangat anggun menuju kereta kuda yang sudah disiapkan oleh istana. Dan betapa terkejutnya gadis itu, melihat banyaknya pengawal dari istana, mansion Duke Bartlett, dan juga beberapa penyihir tengah membungkuk hormat padanya. Woi! Astaga, Dasha belum resmi jadi bini Tuan kalian! Kenapa sudah begini saja? Sungguh ini membuat Dasha merasa tertekan tapi ada rasa senang juga dihati. Munafik jika tidak senang bukan?

Perjalanan menuju istana terasa sangat cepat karena para penyihir membuat portal teleportasi. Sehingga ya tentu dalam beberapa detik mereka sudah masuk ke gerbang istana. Sebenarnya Dasha agak bingung juga untuk mengucapkan janji hidup semati itu, yang Dasha tau pasti berada ditempat suci seperti kuil dan teman-temannya. Tapi ternyata disini memang berbeda, ya, karena Dasha menikah dengan tiga orang penting. Pernikahan diadakan di istana dan pengucapan janji itu ada ruangan sendiri di istana yang katanya itu tempat suci juga.  Ah entahlah, yang Dasha pikirkan sekarang adalah ia ingin tau bagaimana cara dirinya bisa hidup dengan tiga suami!

---

—Memasuki istana, Dasha sudah disambut dengan ketiga calon suaminya yang kini tengah tersenyum tampan, mengulurkan tangan mereka serempak. Jadi bagaimana ini? Tangan siapa yang akan diterima oleh Dasha? Nasib baik Tuan Marquis dan sang istri datang tepat waktu. Alhasil Dasha meraih tangan Ayahnya itu.

"Ah, baiklah. Kita langsung saja keruangan." buka Leon, tersenyum canggung. Mungkin ia sedikit malu karena uluran tangannya ditolak Dasha, tapi hei bukan tangan Leon saja! Kenneth dan Lucas ditolak juga tau!

Singkatnya, sekarang mereka sudah berada diruangan yang bernuansa putih dan terdapat podium yang tak terlalu besar itu terlihatlah seorang pendeta yang sangat tua sekali, lebih tua dari pendeta yang sewaktu itu berada di part awal cerita ini.

Didalam ruangan ini hanya orang penting-penting saja yang hadir sebagai saksi atas menyatunya satu gadis dan tiga lelaki. Agak aneh ya dibaca, tapi ini memang nyata. Dimana biasanya hanya lelaki saja yang banyak istri tapi sekarang istri yang memiliki lebih dari satu suami. Mengingat kejadian ini juga, Dasha jadi berpikir bagaimana Drupadi dikisah Mahabaratha yang sewaktu itu ia pernah lihat di-TV menjalani hidupnya? Sepertinya Dasha harus membaca kisahnya lagi jika ada didunia ini, untuk belajar mengurus suami.

The Last Descendants Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang