Part 39

4.8K 736 29
                                    

Tiga puluh sembilan :

—Tidak pernah terpikirkan kejadian memalukan ini akan menimpa dirinya. Ya, Effie Collin, Nona bangsawan yang dulunya seorang putri dari bangsawan Earl dan memiliki image baik dikalangan rakyat, kini menjadi sebuah cerita saja. Ia sudah diusir bahkan tanpa barang satupun dari harta kekayaannya yang ia bawa. Hanya setelan gaun berwarna maroon itu yang ia kenakan dan menjadi harta satu-satunya yang ia bawa. Nasibnya sungguh malang, tidak cukup ia diusir dari kekaisaran, status bangsawannya pun dicabut. Ia sekarang sama saja seperti rakyat jelata yang tidak memiliki apa-apa.

Wanita itu dibawa keperbatasan dengan menggunakan kereta yang sering dipakai untuk tahanan perang. Tapi ini seperti kurungan hewan lebih tepatnya, ya, dengan kedua tangan dirantai, tempat yang lumayan bau, dan jangan lupakan itu terbuka sekali sehingga semua orang akan melihat dirinya yang dikurung.

Umpatan serta umpatan dan juga buah-buahan busuk, bahkan batu, sukses dilemparkan oleh para rakyat. Sungguh sekarang ia menjadi wanita paling dibenci seluruh kekaisaran.

"Wanita sialan!!! Kembalikan putraku yang kau hisap sihirnya!!"

"Seharusnya kau dipenggal tidak diusir saja!!"

"Kau wanita jahat! Yang Mulia Ratu telah menderita banyak karena fitnahmu!!"

"Kau tidak pantas hidup Effie Collin!!"

Umpatan kemarahan tidak henti-hentinya diberikan. Mungkin ini juga rencana Leon untuk mempermalukannya, lelaki itu sungguh kejam.  "Sialan kau Leon, tidak seharusnya aku menyukaimu sedari dulu. Sial!!! Sialan!!! Aakkhh!" gumamnya diakhiri pekikan, ia menundukkan kepalanya karena tidak tahan akan rasa malu yang sangat besar ini.

Ditempat yang tidak jauh dari sana, ada tiga seorang Nona bangsawan yang dulunya ada teman dari Effie dikalangan atas sedang melihat parade Effie Collin yang tengah kena amukan rakyat. "Hei, lihat. Bukankah itu Nona Earl Collin? Tidak kusangka ia melakukan kejahatan itu." ucap salah satu Nona bangsawan yang tanpa sengaja mengenali Effie.

Kedua rekan Nona bangsawan itupun ikut menoleh kearah luar jendela. Melihat apakah ada sesuatu pertunjukkan yang indah disana.

"Wanita itu Effie Collin? Benarkah? Agak kaget melihatnya menjadi penjahat di kekaisaran ini, bukankah ia dulu Nona bangsawan yang sangat dipuja-puja." sahut temannya, mengejek.

"Iya juga, malang sekali, untung kita tidak ikut terjerumus sepertinya. Benarkan Violet?", Violet kaget mendengar namanya disebut tiba-tiba. Ia sebenarnya merasa senang melihat Effie seperti itu, tapi entahlah ia juga merasa akhir-akhir ini dirinya berbeda. "Iya." jawabnya singkat.

"Violet, apa kau sakit? Beberapa bulan ini kau sering melamun dengan tatapan kosong seperti disihir saja, padahal Yang Mulia Ratu sudah diusir. Ah tunggu, jika Effie penyihir hitam, apakah yang menyihirmu Effie? Astaga jahat sekali wanita itu." ucap temannya cemas.

Sedangkan Violet, gadis itu hanya diam. Ia juga merasa jika Effie yang menyihirnya, tapi entahlah ingatan Violet sangat bermasalah sekarang. Nona Muda Count itu tidak mengingat apa-apa selain siapa dirinya dan berita-berita yang baru ia dengar beberapa minggu ini.

"Bisa kita mengobrolkan hal lain? Aku merasa tidak nyaman jika membicarakannya." ungkapnya dengan senyum tipis.

---

Kini Effie Collin dapat bernapas lega, setelah keluar dari ibukota dan juga pemukiman. Ia dan beberapa pengawal kerajaan kini sudah sampai pada hutan yang ada di kekaisaran, setelah melewati pohon-pohon yang tinggi ini, mereka semua akan sampai pada perbatasan.

Darah segar didahi Effie mengalir cukup banyak, itu karena perbuatan rakyat yang sukses mengenainya. Oh tidak, buah-buahan busuk itu juga ada yang sukses masuk kedalam kurungan itu, bahkan sisa-sisa lemparan buah busuk itu juga menempel sempurna disana. Aroma bau busuk pun tercium selama perjalanan, wanita itu hanya terus berdoa sekarang. Berharap penyelamatnya akan datang sekarang! Karena jujur, ia sudah tidak tahan.

The Last Descendants Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang