Part 14

7.1K 1.1K 33
                                    

Ke-empatbelas :

Melihat keadaan Dasha sekarang, gadis itu tidak berharap banyak jika ia bisa selamat dalam keadaan ini. Ya, sepertinya Dasha benar-benar akan mati disini karena digigit oleh ular. Gadis itu tidak henti-hentinya melafalkan doa didalam hatinya agar bisa selamat, yah setidaknya berdoa dulu bukan? Ia memejamkan matanya berharap seseorang akan menyelamatkan dan..

"Ular siapa ini?" terdengar suara seseorang lelaki dan sontak saja Dasha membuka matanya untuk mengetahui siapa lelaki itu.

"Baginda?!" panggilnya.

Leon menoleh ke gadis yang memanggilnya itu, "Nona Dasha." sahutnya. Melihat penampilan Dasha, Leon langsung berpikir pasti ada yang ingin mencelakai gadis itu, dan karena marah ia mencekram kepala leher ular itu sampai hilang berubah menjadi asap.

Setelah berhasil memusnahkan ular itu Leon menghampiri Dasha yang masih terduduk disana, "Kau tidak Apa-apa? Kenapa kau bisa terkena sihir?" tanya Leon membantu Dasha untuk berdiri. Lelaki itu juga dengan cepat menghilangkan pengaruh sihir yang ada pada tubuh Dasha.
"Entahlah Yang Mulia, tapi tadi aku sempat mencium aroma tumbuhan herbal yang aneh disekitar lorong cuman aku tidak memperdulikannya. Apa mungkin itu sihirnya?" ucap Dasha.

Tumbuhan herbal? Mungkin yang dimaksud Dasha adalah sebuah ramuan sihir yang bisa mengalihkan pikiran dan membuat orang yang menciumnya terkena halusinasi. Astaga untung saja Leon tiba tepat pada waktunya, dan dari ular tadi itu adalah ular yang terbuat dari sihir. Siapa dalang ini?
Leon melihat kearah Dasha yang begitu lemas, mungkin ia kelelahan dan juga ia sudah terkena efek ramuan itu. Tanpa ba-bi-bu lagi Leon menggendong Dasha sampai kekamar gadis itu. Mata Dasha terbelalak saat badannya digendong oleh Leon. Bagaimana ini? Ia mau meronta juga tak bisa karena badannya sangat lemas. Sialan, ia benci terlihat lemah begini.

"Biar aku yang menggendongmu sampai kekamar. Jadi tenanglah..." kata Leon lembut. Dasha akhirnya pasrah dan menggantungkan tangannya dileher lelaki itu. Sesuai dugaan Dasha, para pelayan yang melihatnya langsung berbisik tentang betapa romantisnya dua insan itu. Ya, tidak masalah jika bertemu dengan para pelayan asal tidak bertemu dengan Kenneth dan juga Lucas mungkin akan berbeda lagi.

"No—nona Dasha?" panggil seseorang dari arah depan.

Ya Tuhan, baru saja dibilang sudah muncul orangnya.

"Kenapa Baginda menggendong Nona Dasha?" tanyanya dengan tatapan dingin. "Nanti akan ku jawab Tuan Duke, tapi setelah aku mengantarkan Nona Dasha kekamarnya." jawab Leon dengan tegas. Mungkin Kenneth tau jika keutamaan sekarang adalah Dasha, ia pun memberi jalan pada Leon agar segera cepat merebahkan badan Dasha.

---

—Kereta kuda Kaisar alias kereta kuda milik Leon Istvan sekarang menjadi tempat perdana atas berkumpulnya tiga keturunan Dewa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kereta kuda Kaisar alias kereta kuda milik Leon Istvan sekarang menjadi tempat perdana atas berkumpulnya tiga keturunan Dewa. Catat tiga keturunan Dewa! Wow, ini sungguh kejadian yang sangat langka dan harus diabadikan. Tak tau juga mengapa mereka berdua mau disuruh berkumpul oleh Leon setelah ia selesai membaringkan Dasha ketempat tidurnya.

The Last Descendants Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang