Tiga puluh lima :
—Dasha Odelia, wanita itu masih dihantui rasa penasaran dengan lahan kosong disamping menara milik Lucas, ya, lahan kosong yang memiliki aura sihir. Walau tidak terlalu kuat Dasha rasakan, tapi anehnya didalam hati Dasha mengatakan ia harus segera mencari tau mengenai lahan kosong tersebut, yang mungkin ada sesuatu yang dapat ia temukan. Merasa ini janggal dan tidak afdal jika tidak menceritakan ke Lucas karena seperti yang diketahui lahan itu tepat disamping menara Lucas, mungkin lelaki berambut keemasan itu tau bukan?
"Ee, Lucas, apa aku boleh bertanya sedikit?" Dasha tampak ragu-ragu, takut jika mengganggu konsentrasi Lucas yang kini tengah melakukan sesuatu pada hasil eksperimennya.
"Iya, bertanyalah." jawab Lucas, masih fokus pada apa yang ia kerjakan.
Dasha menarik napasnya panjang sebelum mengatakan hal yang mengisi pikirannya, "Apa kau tau aura sihir yang ada disamping menaramu? Ah entahlah, tadi aku merasa sedikit ada aura sihir yang negatif disana. Apa kau tau?" Lucas terdiam, ia membalikkan badannya menghadap Dasha, "Aura sihir? Aku tidak merasakannya? Oh, mungkin saja itu hasil penelitianku yang gagal. Aku sering membuangnya disamping menara ini, bisa jadi karena banyaknya hasil penelitianku itu bergabung aura sihirnya dan membuatmu merasakannya," Lucas memegang kedua pundak istrinya, ia harus menenangkan Dasha, ya, yang dipikir Lucas, Dasha ini terlalu banyak pikiran dan sangat berantusias sekali untuk menghancurkan tempat Effie tapi mana mungkin wanita itu membuat persinggahan disamping menara Lucas bukan?
"Sudahlah, itu bukan apa-apa, tidak mungkin wanita itu membuat persinggahannya disekitar sini. Tunggu sebentar ya, aku akan menuangkan ini dulu lalu kita langsung mencari tempat persembunyiannya." imbuhnya lalu segera menyelesaikan pekerjaannya tadi.
Astaga, sungguh ini tidak membantu sekali! Apakah benar itu hanya hasil penelitian Lucas yang terbuang? Andai saja Dasha tau aura sihir apa itu, ia tidak perlu bertanya pada Lucas.
Beberapa menit berlalu, Lucas yang sibuk dengan sebuah telur putih sebagai objek penelitiannya itu tidak henti-henti terus memberikan sihir kedalam telur itu, ah entahlah Dasha sedari tadi berkeliling ruangan itu untuk membuang kebosanannya.
Buku-buku berwarna coklat yang terlihat kuno berjejer rapih di rak buku ruangan itu. Dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa Lucas sangat gemar membaca. Rata-rata buku-buku itu adalah buku sihir atau semacam buku mantra turun temurun. Ingin rasanya Dasha membaca salah satu buku itu tapi sayangnya ia tidak paham tulisan yang tercantum didalamnya. Hhh membosankan bukan?
"Dasha!! Kemarilah, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu!" seru Lucas, semangat.
Dasha yang penasaran itu berjalan mendekati suaminya, "Ada apa?" ucapnya. Lucas menoleh sebentar lalu ditariknya tangan Dasha, "Lihatlah, bukankah ini lucu?" wanita itu melihat arah pandangan suaminya yang tertuju pada sebuah telur yang ia teliti tadi sudah menetas, ternyata itu adalah telur ular yang sisiknya berwarna putih cerah.
"U... ular?" sebut Dasha merinding, ia takut dengan hewan berdarah dingin itu. Apalagi sepertinya ular itu berbisa.
"Tenanglah, ular ini tidak berbahaya. Ia adalah hewan suci yang sudah kuberi sihir suci milikku." Lucas tersenyum sambil ia ambil hewan itu, mengizinkan hewan reptil itu melingkar ditangannya.
Dasha hanya bisa bergedik ngeri, takut-takut ular itu akan mematok Lucas. "Lalu apa fungsi ular itu? Maksudku, ya untuk apa kau lakukan sejauh ini demi hewan itu?" tanya Dasha, menjauh sedikit dari Lucas.
"Telur ular ini aku menemukannya didalam hutan kematian, ini adalah ular legenda yang pernah kubaca dibuku. Awalnya aku berniat mencari induknya, tapi tidak ada. Mungkin sudah mati dan menyisahkan satu telur ini saja. Ular ini berbeda dari jenis ular lainnya Dasha, ia seakan tercipta untuk menjadi hewan peliharaan para penyihir. Ia sangat kuat, dan ia fleksibel bisa menjadi negatif dan positif tergantung majikannya. Aku memberikan sihir suci milikku untuknya agar bisa mendeteksi identitas orang, apakah ia memiliki sihir atau tidak. Ia juga bisa menjadi beracun dan menyembuhkan orang terkena sihir." jelas panjang lebar Lucas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Descendants
FantasySUDAH TAMAT (Bukan Novel terjemahan, 100% original) ------ Dasha Abella, seorang gadis muda yang sedang pusing memikirkan tugas akhirnya itu, tidak menyangka akan masuk kedalam dunia asing yang tidak ia kenal sama sekali. Dunia penuh sihir, dimana...