Halo sobat Chikal? Apa kabar? Gimana sampai part ini? Udah ada kebaperan belum wkwk. SEMOGA KALIAN SEMUA SUKA DAN TERHIBUR YAHHH GUYSS🥰🥰
Chika bersenandung kecil menyusuri jalan kota. Rintik hujan sedikit membasahi kakinya. Untung saja Chika membawa payung. Tadi bundanya menyuruh Chika untuk membeli beberapa keperluan di warung dekat rumahnya.
"Akkkkkkhhhhh. Awwwww kok perih sih bangsatttt" ringis seseorang dari ujung jalan.
Chika yang hendak lewat, menyipitkan matanya. Ia berlari kecil menghampiri orang tersebut. Mata Chika membulat saat melihat ternyata orang itu habis jatuh dari motornya. Ia hanya terduduk sembari berteriak kesakitan.
"Ehhh lo gapapa?" Tanya Chika panik. Ia ingin membantu orang itu berdiri namun tidak bisa karena kakinya tertindih motor.
"Angkat motornya, kaki gueeee sakit Akhhhhh"
"Iya bentar-bentar" ujar Chika masih dengan nada panik. Ia berusaha mengangkat motor ninja yang sangat besar dan berat itu dengan sekuat tenaganya.
"Duhh gakk bisa, Berattttt" dumel Chika pada dirinya sendiri.
"Akhhhhh cepetan kaki gue bisa patah nih"
"Iya sabar dulu gue lagi Usa-haaaaaa"
Akhirnya Chika bisa mendirikan motor itu dengan keringat bercucuran memenuhi dahinya. "Huftt" ia menghembuskan napas lega lalu mengelap keringatnya sejenak melupakan orang yang sedang di tolongnya.
"Kok loh malah berdiri di situ. Bantuin gue dulu kek"
"Duhhhhh. Sabar dong bang gue juga capek nih ngangkat motor lo"
"Bang-bang emang muka gue keliatan tua" ujar cowok itu tidak terima. Ia segera melepas helmnya, Chika yang sedang berjongkok di depannya pun terkejut saat mengetahui bahwa itu orang yang sangat tak asing lagi, Haikal.
"Haikal?" Gumannya seraya menunjuk Haikal. Chika releks berdiri dan mundur beberapa langkah.
"Bisa gak sih, setiap ketemu gue biasa aja. Gak usah ketakutan gitu. Gue gak gigit"
Chika menggeleng "Gak, lo orang jahat. Gue mau pulang"
"Tunggu!!!! Masa lo tega sihh ninggalin orang lagi kesakitan gini"
"Kan gue udah bantuin angkat motor lo"
"Setidaknya bantu gue duduk disana dulu"
Haikal berusaha berdiri, namun sepertinya kakinya masih sangat memar. Ia kembali tumbang dan terduduk. Chika hanya meringis melihatnya. Ia ingin sekali membatu Haikal, namun Al sudah melarangnya untuk dekat-dekat dengan Cowok ini.
"Sory gue pulang deluan. Gue gak bisa deket-deket sama lo"
"Kenapa?"
"Al ngelarang gue" ujar Chika spontan.
Ia berjalan melewati Haikal begitu saja. Saat sudah beberapa langkah Chika kembali menoleh. Hati Chika sungguh tak tega melihat Haikal masih terduduk lemas di jalananan. Mana di jalan itu sangat sepi, jarang sekali orang melewati jalan ini.
"Hufttttttt gue gak bisa" guman Chika memejamkan matanya lalu berbalik menghampiri Haikal.
"Ayooo gue bantu"
"Kok balik lagi?"
"Gue gak terbiasa ngebiarin orang kesusahan gitu aja. Gue masih punya hati"
"Kirain udah di bawa tuh sama si serigala hati lo"
Mata Chika menatap Haikal dengan tajam "Lo mau gue bantuin apa gue tinggal"
"Iya-iya galak banget sih"
KAMU SEDANG MEMBACA
CHIKAL [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] [PLAGIAT DILARANG MENDEKAT] Mengapa saat dewasa kita menggunakan pulpen sebagai pengganti pensil? Karena agar kita mengerti, betapa sulitnya menghapus sebuah kesalahan. Walau telah berhasil di hapus, tetap saja akan m...