Perlahan

194 14 0
                                    

SELAMAT MALAM GUYS SELAMAT BERAKTIVITAS. GIMANA MASIH NGKUTIN CERITA ALDEBARA DAN RACHIKA KAN?
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN AUTHOR DULU YAHHH!!! JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN BAGIAN FAV KALIAN.

HAPPY READING🥰🥰

****

"Permisi bu"

Bu Ipeh yang tengah mengoreksi ulangan harian pun menoleh saat Chika mememanggilnya. Bu Ipeh juga melihat Aldebara yang tengah berdiri di depannya dengan penampilan yang berbeda, sangat rapi.

"Ini siapa?" Tanya Bu Ipeh heran.

Al memutar bola matanya malas "Ibu ngejek saya"

"Wah ini Aldebara, ibu gak salah liat kan?" Tanya Bu Ipeh lagi. Ia bangkit kemudian memutari tubuh Aldebara seakan melihat kagum dengan penampilannya sekarang.

"Nah coba dari dulu kamu kaya gini, kan keren" ujar Bu Ipeh lagi.

"Bu, maaf yah. Kita kesini ada yang mau di sampaikan" potong Chika.

"Ada apa?"

"Aldebara berubah pikiran bu, dia mau ikut Olimpiade matematika yang pernah ibu tawarkan waktu itu"

Mata Bu Ipeh membulat "Kamu serius Al?"

"Iya bu" jawab Al malas.

"Shit Al" tegur Chika menyenggol lengannya.

"Iya bu saya mau ikut. Tapi Ibu gak perlu terlalu mantau saya atau ngatur saya. Karena saya bisa belajar dengan cara saya sendiri"

"Al, kamu gak boleh ngomong gitu" bisik Chika.

Bu Ipeh menepuk tangannya "Okey. Ibu gak akan ngatur kamu. Tapi kamu harus janji bisa bawa nama sekolah ini dengan baik dan usahakan bisa dapet juara. Kamu siap?"

"Siap Bu" jawab Chika dengan semangat. Al dan Bu Ipeh langsung memandang ke arah dirinya dengan tatapan heran. Kan yang akan mengikuti Olimpiade itu Al, kenapa malah dia yang bersemangat.

Chika hanya terkekeh "Yaudah Bu, kita permisi dulu" pamitnya lalu menarik lengan Aldebara.

Mereka keluar dari ruang guru dan berdiri di depan Pintu "Jadi kapan kita mulai belajar?"

"Kita?" Tanya Al heran.

"Aku gak yakin kamu bakal belajar. Jadi aku harus pantau kamu" ujar Chika seraya menunjuk matanya kemudian ke mata Al seolah memperingati.

"Gak perlu. Gak usah belajar juga pasti menang"

Chika menyeringit "Idih sombong. Inget ya di atas langit masih ada langit. Lagian lawan kamu itu antar sekolah. Jadi pasti musuhnya berat"

Al menghembuskan napasnya panjang, jika bukan Chika yang memaksanya mungkin ia tak perlu melakukan semua ini. Mungkin juga sekarang ia sedang duduk-duduk santai di kantin bersama Azam dan Fadil. Namun bukan berati Al terpaksa, sebenarnya ia juga ingin berubah untuk kedepannya.

"Iya aku tau"

"Yaudah kapan? Malam ini?"

"Malam ini aku gak bisa"

"Kenapa?"

"Ada janji balapan sama anak-anak"

Muka Chika berubah menjadi serius "Balapan?"

"Iya Chika"

"Aku..."

"Gak. Kamu gak boleh ikut, itu bukan tempat kamu. Bahaya banyak orang jahat" ujar Al memotong ucapan Chika karena ia tahu apa yang akan di katakan gadis itu.

CHIKAL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang