Keadaan sekolah menjadi sangat gaduh hari ini. Chika baru saja memasuki kelasnya. Sepanjang koridor semua orang nampak heboh saat melihat ke layar ponselnya. Entah ada gosip apa hari ini, yang pasti Chika sangat malas untuk mengetahuinya.
Saat baru saja mendudukkan punggungnya di atas bangku, Manda datang berlari heboh dengan napas yang tak teratur. Ia memukul keras meja Chika hingga membuat Chika kaget dan menatap Manda bingung.
"Apasih Man? Masih pagi loh. Udah heboh aja"
"CHIK! Huh huh- Minum. Bagi gue minum" ujar Manda dengan napas ngos-ngosan. Chika segera mengeluarkan botol minum dari tasnya lalu memberikan kepada Manda. Dengan satu tegukan Manda menghabiskan minum Chika tak bersisa.
"Hufftttt legaaaa"
"Manda!!! Astaga, gue aja belum minum satu tetes. Tapi lo udah habisin. Kalo gini percuma gue bawa berat-berat dari rumah" gerutu Chika seraya melihat nanar botol minumnya.
"Duh itu gak penting. Ada yang lebih penting, lo udah tau belum gosip terbaru di sekolah ini?"
"Gak tahu dan gak mau tahu!"
"Ih Chika tapi ini penting!! Lo pasti mau tau"
Chika memutar bola matanya malas. Menurutnya tidak ada satupun gosip yang penting di dunia ini. Karena gosip adalah suatu hal yang tidak real. Pasti ada yang ditambah-tambahi atau di kurang-kurangi.
"Yaudah cepet bilang ke gue gosip apa?"
"OLIVE HAMILLL!!!!!"
"APA??!!! Lo jangan ngaco deh Man. Olive tuh masih sekolah mana mungkin dia hamil. Gila ya lo" tunjuk Chika ke arah Manda.
"Ih gak percaya banget sih. Liat nih" jawab Manda lalu melihatkan layar ponselnya ke arah Chika.
"Bener kan?" Tanya Manda.
Chika masih menggeleng tak percaya "Gak gak ini pasti cuma fitnah mana mungkin Olive bisa hamil"
"Heehhhh capek deh ngomong sama lo"
"WOIII OLIVE DATANG NIHHH!!! LIAT DIA ADA DI LAPANGAN!!!" Teriak salah satu murid perempuan di ambang pintu. Otomatis semua orang yang ada di dalam kelas Chika berlari bergerombol ke luar kelas. Termasuk Chika dan Amanda. Mereka dapat melihat Olive dari lantai dua, gadis itu tengah di lempari sampah oleh banyak siswa Sma Trisakti. Chika tak terima melihat ini. Ia berlari ke arah tangga, menuruni satu persatu anak tangga kemudian berdiri di sebelah Olive.
"Oliveee lo gak papa kan? Jangan diem aja ayo ke kelas" ajak Chika seraya menutupi tubuh Olive dari lemparan orang-orang.
"LO GAK USAH SOK PEDULI!!! LO SIAPA EMANG!!"
"Chika lo apa-apansih. Ngapain disini ayo balik ke kelas" ajak Manda yang baru menyusul.
"Man kita harus tolongin Olive kasihan"
"Chikk!! Itu bukan urusan kita. Olive tuh udah jahat sama lo. Mungkin ini balesan buat dia"
"Lo gak boleh gitu Man, mau gimana pun Olive juga temen kita"
"Temen?"
"LEBIH BAIK LO BERDUA PERGI DARI SINI!!! GUE GAK BUTUH BELAS KASIHAN KALIAN BERDUA!! PERGI!!!!" Teriak Olive dengan air mata bercucuran.
Chika menggeleng, ia tak mau meninggalkan Olive sendirian dengan keadaan seperti ini. Chika berusaha merangkul Olive untuk mengajaknya pergi dari sini. Mau tak mau Manda menolong Chika menarik Olive menjauh dari lapangan, walau terpaksa.
"Nih minum" ujar Manda seraya membawa tiga minuman kaleng lalu memberikan kepada Olive dan Chika.
Chika menyambut minuman itu. Dari tadi dia menenangkan Olive yang tengah menangis. Chika membuka minuman itu lalu memberikannya kepada Olive.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHIKAL [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] [PLAGIAT DILARANG MENDEKAT] Mengapa saat dewasa kita menggunakan pulpen sebagai pengganti pensil? Karena agar kita mengerti, betapa sulitnya menghapus sebuah kesalahan. Walau telah berhasil di hapus, tetap saja akan m...