HALO TEMAN-TEMAN!!!
JANGAN LUPA VOTE YAAHHH!!! EH YANG PASTI UDAH FOLLOW AKUN AUTHOR KAN??
JADILAH PEMBACA YANG CERDAS YAHHH. MENGHARGAI ITU PENTING LOH. JANGAN SAMPAI LUPA MENGHARGAI YAAAHH.HAPPY READING ALL🥰🥰🥰
Chika berjalan lesu menuju gerbang sekolah. Ia berjalan sendirian dengan tatapan lurus ke depan. Pikirannya sedang kosong sekarang. Chika nampak tidak bersemangat, ia terus melangkahkan kakinya walau sebenarnya sangat malas hanya sekedar untuk berjalan.
Sebuah motor melaju dengan sedikit kencang hingga membuat genangan air terciprat ke rok sekolah hingga sepatu milik Chika.
"Aduhhh" guman Chika terkejut. Ia memandang rok dan sepatunya yang kotor karena air genangan itu.
"Hei berhenti" titah Chika tak terima. Ia menekuk wajahnya dengan berdecak pinggang. Motor itu berhenti tepat di dekat pos satpam. Dengan segera Chika berlari dan mendekati motor itu dan pemiliknya.
"Lo tuh gimana sih? Liat nih rok sama sepatu gue jadi kotor. Makanya kalo nyetir itu liat-liat. Belagu banget sih baru punya motor gini doang" oceh Chika panjang lebar. Ia menendang motor ninja merah itu dengan keras. Pemilik motor itu membuka helmnya hingga membuat Chika terkejut.
"Aldebara?" Guman Chika saat mengetahui itu Aldebara. Tapi mengapa Al memakai motor yang berbeda hari ini, ini bukan motor yang biasa di pakai Aldebara.
"Berisik" jawab Al seenaknya dengan wajah datar tak merasa bersalah sedikit pun.
"Kenapa sih sekolah ini sempit banget" ujar Chika dengan ketus.
"Kenapa?" Gak suka ketemu aku?"
"Tau deh. Mau pulang, capek" ujar Chika dengan raut wajah tak bersahabat. Saat hendak melangkah, Al lebih dulu menarik tangan Chika hingga kembali membuat gadis itu mundur ke belakang.
"Biar aku antar"
"Gak!! Males. Anterin aja tuh si Sasa. Kamu kan pedulinya sama dia. Eh iya btw dia mana? Gak di tarik tangannya sampe pulang?" Ujar Chika ceplas ceplos karena ia sudah terlanjur kesal kepada Aldebara.
Al tersenyum miring "Pak Asep!!! Ada yang cemburu pak!!" Teriak Al kepada satpam yang tengah berdiri di dekat gerbang sekolah sedang mengatur murid-murid yang hendak keluar dengan kendaraan mereka.
"Siapa Al?" Sahut pak Asep.
Al menunjuk Chika dengan bibirnya "Nih pak pacar saya"
"Aldebara!!" guman Chika dengan mata melotot. Ia mencubit pinggang Al hingga membuat cowok itu meringis kemudian tertawa.
"Makanya cepet naik"
"Gak"
"Cepet"
"Enggak"
"Naik gak!!"
"Gak mau sihhh kok maksa"
"Ayooo Chika"
"Gak. Mending aku naik angkot"
"Gak bakal ada angkot lagi jam segini"
"Ih sotoy. Tuh banyak" tunjuk Chika ke arah jalan di depan sekolah mereka.
"Anggep aja gak ada"
"Gajelas deh. Udah lepasin. Aku mau pulang"
"Naik atau..."
"Atau apa???" Tanya Chika lebih dulu memotong ucapan Aldebara.
"Naik atau kamu aku cium sekarang" ujar Aldebara seraya mendekatkan wajahnya ke wajah Chika. Mereka sempat saling tatap beberapa menit. Sontak Chika mendorong tubuh Al dengan kuat ke belakang. Ia melihat sekeliling memastikan tidak ada yang melihat dirinya dan Al.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHIKAL [COMPLETED]
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] [PLAGIAT DILARANG MENDEKAT] Mengapa saat dewasa kita menggunakan pulpen sebagai pengganti pensil? Karena agar kita mengerti, betapa sulitnya menghapus sebuah kesalahan. Walau telah berhasil di hapus, tetap saja akan m...