Ada apa dengan Rachika?

222 18 0
                                    

Matahari bersinar begitu terik kepada sang bumi. Al tengah berlari mengelilingi lapangan, sekarang ia tidak bisa kabur karena bu Ipeh tengah mengawasinya di pinggir lapangan dengan berdecak pinggang. Keringat sudah bercucuran di sekujur tubuh Aldebara, namun tak ada rasa iba sedikitpun dari Bu Ipeh.

"SEMBILAN BELAS!!! AYO CEPET KAMU, TINGGAL SATU PUTARAN LAGI!!!!" Teriak Bu Ipeh menghitung.

Al tak menghiraukannya, ia terus berlari membiarkan keringatnya bercucuran tanpa berniat mengelapnya. Saat putaran terakhir selesai, Al sudah merasa sangat lelah. Ia sempoyongan dan sengaja menjatuhkan tubuhnya di tengah lapangan.

"BAGUSSSS!! INGAT YAAA JANGAN DI ULANGI LAGI!!"

"IYAA BU" sahut Aldebara seraya menetralkan detak jantungnya. Ia memejamkan matanya berusaha menghilangkan rasa lelah di tubuhnya. Al menutup wajahnya yang mengarah langsung ke sinar matahari dengan sebelah tangannya.

"Capek yah?" Tanya Chika yang tiba-tiba berdiri di sebelah kanan Aldebara seraya menjulurkan minuman botol. Al membuka matanya dan merubah posisinya menjadi duduk.

"Al kamu pasti Capek yah!!!! Ini minum, aku bawain kamu banyak nih. Mau minuman apa? Eh ada makanannya juga lo" cerocos Sasa panjang lebar. Tanpa memperdulikan tatapan tak suka Chika ia duduk di sebelah kiri Aldebara.

Al mengambil botol yang berada di tangan Chika seraya menarik Chika untuk duduk di sebelahnya. Kemudian Al memutar tubuhnya menghadap ke arah Chika sehingga membelakangi Sasa.

"Makasih yah, perhatian banget" ujar Aldebara lalu meneguk air mineral yang dibawa Chika hingga habis tak bersisa.

"Enak aja, gak gratis. Itu belinya pakek ongkos aku pulang, jadi kamu harus nganter aku pulang" canda Chika.

"Iyaaa sayang, tanpa di minta juga aku bakal anterin kamu. Kemanapun tuan putri"

Chika menarik lebar sudut bibirnya karena merasa ucapan Aldebara sangat manis untuk di dengar. Sasa yang juga mendengarnya bangkit lalu menghentakkan kakinya kesal ke lantai lapangan, ia melenggang pergi karena merasa kalah dari Chika.

*****

"Chikaaa tungggu!!!" Teriak Aldebara menggema di lorong koridor.

Chika yang sengaja ingin menghindar dari Aldebara kini semakin melebarkan langkahnya. Dari kemarin ia terus menghindari dan menjaga jarak dari Aldebara. Namun dengan sedikit berlari kecil, Al dapat menyusul Chika dan berjalan di sebelahnya.

"Mau kemana?"

"Pulanglah" jawab Chika tanpa menoleh.

"Kok buru-buru?"

"Em gapapa, emang kenapa?"

"Mending makan dulu" ajak Aldebara santai. Ia menaruh tangannya di saku jaketnya.

Chika menghentikan langkahnya "Duh gak bisa, lain kali aja yah. Besok atau lusa"

"Kenapa?" Tanya Al menyerengit.

"Aku ada janji sama Manda"

"Bukannya tadi bilang mau langsung pulang?"

"Lupa" kekeh Chika canggung.

Al menyatukan kedua alisnya bingung. Ia menghentikan langkahnya menatap Chika dengan penuh tanda tanya "Kenapa Chik?"

"Maksudnya?"

"Kenapa menghindar?"

Chika yang berdiri di depan Aldebara hanya menggeleng pelan "Aku gak menghindar" jawabnya tanpa menatap mata Aldebara.

Al memegang kedua pundak Chika "Kalo ada yang salah ngomong. Jangan kaya gini"

"Aku gapapa Al, emang lagi ada janji aja sama Manda" jawab Chika seraya menjauhkan kedua tangan Al dari pundaknya. Dapat Aldebara lihat, Chika sepertinya sangat ketakutan saat Al memegang pundaknya.

CHIKAL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang