Hai guys aku gak bosen nih ngingetin tolong vote yaaaaa karena itu berharga bngt buat Author. Tolong jadi pembaca yang bijak ya teman2.
HAPPY READING ALL😘😘
"Ini dia pak, ini motor saya. Liat plat nomernya sama"
Aldebara datang ke markas Haikal dan gengnya biasa berkumpul bersama aparat kepolisian. Ia mendapat bantuan dari ayahnya untuk semua ini.
Dapat di lihat dari ekspresi Haikal dan teman-temannya sangat terkejut saat melihat beberapa orang Polisi yang berdiri di dekat Aldebara, Fadil dan Azam."Saudara Haikal"
"Iya pak itu saya. Ada apa?" Jawab Haikal sedikit gugup. Dapat dilihat dari nada bicara dan raut wajahnya.
"Saudara Aldebara melaporkan bahwa Saudara Haikal telah mengambil motor miliknya dengan cara tidak wajar. Apakah itu benar?" Tanya Salah seorang Polisi yang terbalut jaket kulit hitam.
"Maaf pak. Sepertinya anda salah. Ini semua tidak benar"
"Anda tidak bisa mengelak lagi. Saudara Aldebara telah menunjukan seluruh surat-surat motonya yang masih bertuliskan namanya" sahut Polisi itu secara tegas hingga membuat Haikal mati kutu. Senakal-nakalnya Haikal, dirinya tidak pernah berurusan dengan polisi seumur hidupnya.
"Udah pak tangkap aja, buktinya juga udah ada kok" ujar Fadil dengan nada mengompori. Teman-teman Haikal pun tak ada yang berani buka suara. Mereka hanya diam menunduk.
"Mari ikut kami ke kantor polisi saudara Haikal. Anda bisa menjelaskan semuanya disana"
"Tapi pak saya gak bersalah"
"Sudah pak tidak perlu. Saya hanya ingin motor saya" ujar Aldebara buka suara.
"Apakah anda yakin saudara Aldebara?"
"Yakin pak. Nanti kalau dia macam-macam lagi baru saya akan laporin ke kantor polisi lagi"
"Baik Kalau begitu silahkan anda serahkan kunci motornya Haikal" titah Polisi itu.
Dengan raut wajah masam. Haikal menyerahkan kembali kunci motor itukepada Aldebara. Ia tak bisa melawan sekarang karena akan membuat dirinya dalam bahaya.
"Baiklah kalau begitu saya permisi. Saya harap urusan kalian selesai sampai disini. Selamat malam" pamit polisi itu lalu pergi menggunakan mobilnya diikuti beberapa anggota lainnya di belakangnya.
"Malam" ujar Aldebara.
Setelah polisi itu pergi Haikal menatap tajam ke arah Aldebara. Ia sungguh tak terima dengan cara Al yang mendesaknya malam ini.
"Kenapa gak suka?" Tanya Fadil dengan santai.
"Bisa-bisanya lo pakai polisi segala Al!!!"
"Pagi tadi gue udah nawarin baik-baik dan lo malah nolak. Ya gue pakai cara jebakan juga lah sama kaya lo waktu itu. Jadi kita impas"
Haikal maju ingin menghabisi Aldebara. Namun Al menahannya dengan cepat. Ia lebih dulu menghajar Haikal hingga membuat cowok itu tersungkur ke tanah.
"Sekali lagi lo macem-macem, gue gak bakal segan-segan bikin lo busuk di penjara"
****
"Kok bisa motor kamu udah balik ke kamu lagi?" Tanya Chika dari belakang Al.
Aldebara tengah fokus mengendarai motornya. Ia menoleh sebentar ke arah Chika lalu tersenyum simpul "Bisa lah. Kan aku bosnya"
"Haha Apaansih gak nyambung"
Al hanya terkekeh di baliknya helmnya. Ia menyusuri jalanan kota yang amat padat dengan pelan. Tidak seperti biasanya. Mungkin ia sedang menikmati momen bersama Rachika.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHIKAL [COMPLETED]
Fiksi Remaja[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!] [PLAGIAT DILARANG MENDEKAT] Mengapa saat dewasa kita menggunakan pulpen sebagai pengganti pensil? Karena agar kita mengerti, betapa sulitnya menghapus sebuah kesalahan. Walau telah berhasil di hapus, tetap saja akan m...