bab 2

8.9K 829 11
                                    

   Semakin hari Regan dan Aquila sudah semakin dekat, merek sering kali pergi bersama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Semakin hari Regan dan Aquila sudah semakin dekat, merek sering kali pergi bersama. Regan juga selalu menjemput dan mengantar pulang Aquila ke sekolah, sejak Renatha mengatakan bahwa ia harus benar-benar menjaga gadis itu. Rencananya nanti siang Regan akan mengajak Aquila pergi ke butik sang ibu untuk berkumpul dengan yang lain. Aquila menolak ajakan Regan untuk pergi ke kantin dengan alasan akan belajar, karena setelah jam istirahat nanti di kelasnya akan ada ulangan. Regan pun mengurungkan niatnya untuk pergi ke kantin dan memilih untuk menemani Aquila.

" Itu rumusnya salah, harusnya gini " Regan mengambil alih pensil dan buku Aquila kemudian membantu Aquila menyelesaikan satu soal

" Em makasih " ucap Aquila pelan

   Regan terus memperhatikan Aquila yang sibuk menyelesaikan beberapa soal matematika. Sebenarnya Aquila juga pintar meskipun tidak termasuk murid pilihan yang bisa masuk ke kelas unggulan seperti Regan. Ia sering mendapatkan peringkat tertinggi di kelas sejak SD.

" Udah belajarnya nanti lagi, gue laper kita ke kantin sekarang " Regan melihat jika Aquila menahan lapar jadi memutuskan untuk pergi ke kantin

   Aquila sebenarnya ingin menolak karena ia tidak ingin bertemu para gadis yang mengidolakan Regan. Ia sudah sangat lelah mendapatkan tatapan sinis dan mendengarkan perkataan jahat mereka semua. Tapi Aquila juga merasa semenjak Regan melindungi dirinya, tidak terlalu banyak orang yang melakukan bullying terhadap dirinya. Mungkin ada saja yang membully tapi tidak separah dulu, yang sekarang ia hadapi adalah gadis-gadis yang menyukai Regan. Mereka selalu menatap sinis Aquila yang lewat, bahkan tak segan mereka mengeluarkan kata-kata yang sangat jahat.

" Lo duduk aja biar gue yang pesen " ujar Regan

   Aquila hanya menurut dan duduk di meja sendirian menunggu Regan memesan makanan. Seperti biasa Aquila akan menunjukkan kepalanya dalam-dalam karena tatapan para siswi. Mereka juga tidak segan untuk menyindir dengan suara keras, itu membuat Aquila benar-benar merasa malu. Dirinya selalu di rendahkan dan di hina, tanpa ada yang tau seperti apa gadis itu sebenarnya.

" Jangan munduk, mereka akan semakin meremehkan lo. Inget jangan pernah nangis cuma karena hal sepele " Regan tiba-tiba duduk di sebelah Aquila dengan mata yang sudah berkaca-kaca

   Gadis itu lelah dengan semuanya, ia selalu tidak di anggap dan di kucilkan karena berdandan cupu. Mereka bahkan sering mengatakan jika Aquila tidak pantas bersanding dengan Regan yang tampan dan kaya. Tanpa di ketahui jika sebenarnya Aquila adalah anak pemilik sekolah itu. Tapi sengaja ia sembunyikan semua identitasnya karena ingin mendapatkan teman yang tulus. Akan tetapi nyatanya tidak ada yang mau berteman dengan gadis cupu seperti dirinya.

***

   Sepulang sekolah Aquila ikut dengan Regan ke butik milik sang ibu karena di paksa. Disana sudah ada teman-teman Regan dan beberapa orang yang membantu seorang wanita cantik. Mereka sedang melakukan pemotretan, Aquila terus memandangi kegiatan Renatha Ibunda Regan. Ia bercita-cita ingin menjadi seorang model internasional di Eropa, meskipun tidak bisa membuat rancangan baju setidaknya menjadi model. Rencananya Aquila akan melanjutkan kuliahnya di London karena kakak laki-lakinya sering pergi ke sana untuk perjalanan bisnis.

Fated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang