bab 7

6.6K 835 57
                                        

Haii apa kabar ?
Aku harap kalian semua baik-baik saja, buat yang lagi kurang enak badan semoga cepat sembuh yaa

Jaga kesehatan kalian

💚

Setelah beberapa hari lalu Aquila bermain dengan Shereena, ia dan Regan sedikit lebih dekat. Meskipun terkadang, Regan suka bersiap cuek seperti awal. Tapi perlakuan Regan yang berubah-ubah membuat Aquila sering kali ragu untuk melakukan sesuatu. Seperti yang terjadi tadi pagi saat ia dan Regan saling tidak bicara satu sama lain.

"Jadi kangen Shereena, biar Regan bisa banyak ngomong." gumamnya pelan

"Dor!" Andre terkikik geli melihat sang adik terkejut karena perbuatannya

"Ish! Kaget tau." dengkus Aquila kesal.

Andre duduk di sebelah adiknya, merangkul pundak Aquila pelan. Ia tidak suka melihat wajah sang adik cemberut seperti itu. Apalagi karena dirinya.

"Maaf, deh. Kakak nggak sengaja." ucap Andre merasa bersalah.

Aquila mengangguk, lalu memeluk sang kakak erat. Ia juga jadi merasa bersalah karena sang kakak terlihat merasa bersalah.

"Maaf, juga. Aquila tadi lagi nggak mood." ucap Aquila merasa bersalah.

"Mau jalan-jalan?" tawar Andre semangat.

"Kakak nggak kerja?" Aquila bertanya seperti itu karena ia tau, sang kakak adalah orang yang sangat sibuk. Jadi akan sangat sulit untuk pergi jalan-jalan.

"Hari ini kakak free, jadi ayo kita jalan-jalan!" Andre mengangkat Aquila, lalu berlari ke kamar sang adik.

Aquila tertawa senang dalam gendongan sang kakak, akhirnya ia akan memiliki waktu berdua dengan sang kakak lagi setelah sekian lama. Salah satu kebahagiaan Aquila adalah saat ia bisa menghabiskan waktu bersama Andre. Satu-satunya keluarga yang ia miliki selama ini.

Hari ini Andre membawa sang adik jalan-jalan keliling Jakarta untuk menikmati pemandangan dan jalanan macat. Mungkin saking bahagianya bisa menikmati waktu berdua dengan sang adik, jadi ia rela terjebak dalam kemacetan yang cukup membosankan.

"Baru kali ini ada macet malah santai." celetuk Aquila

Andre terkekeh mendengar celetukan sang adik, mungkin bagi sang adik sangat membosankan. Tapi bagi Andre tidak masalah asal bisa menikmati waktu berdua dengan sang adik.

"Huaah, kakak panas." rengek Aquila

"Haha, bentar lagi. Mall udah lumayan deket." Andrew terkekeh geli melihat adiknya cemberut.

Sejak Aquila kecil, ia sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya karena kecelakaan pesawat. Disitu, ia harus menjadi kakak yang dewasa untuk menggantikan posisi kedua orang tuanya. Karena posisinya sekarang sebagai kakak sekaligus orang tua bagi Aquila , Andre berusaha keras untuk menjaga sang adik sebaik mungkin.

"Huaah, mau ice cream." pekik Aquila

"Mau rasa apa?" tanya Andre

"Coklat, strawberry sama Vanilla!"

Andre membeli ice cream sama dengan milik adiknya. Sudah cukup lama tidak makan ice cream karena terlalu sibuk bekerja. Jika ia sering menghabiskan waktu bersama sang adik, pasti ia akan lebih sering memakai ice cream.

Fated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang