Beberapa tahun berlalu, Regan dan keluarga kecilnya kini hidup dengan bahagia. Ia sangat menikmati perannya menjadi suami sekaligus ayah. Seperti sekarang ini dia sedang menemani putranya yang tengah asyik bermain sepak bola. Bocah laki-laki berusia 10 tahun itu tumbuh begitu sehat dan memiliki wajah yang tampan seperti ayahnya. Dia juga sangat pintar sama seperti kedua orang tuanya.
"Vin, ayo istirahat dulu jangan main bola terus, ini sudah waktunya jam makan siang sayang." panggil seorang wanita cantik yang tak lain adalah Aquila istri dari Regan.
"Wait a minute mam, I still want to play." Tolak baja itu sambil terus menggiring bola ke arah gawang.
Melihat putranya yang masih begitu antusias belajar sepak bola, akhirnya Regan memberikan kode pada sang istri untuk memberi mereka waktu 5 menit lagi. Aquila pun menghela nafas pasrah, suami dan anaknya seringkali terlambat makan siang karena terlalu asik bermain.
Aquila memilih untuk duduk, menunggu suami dan anaknya selesai bermain. Aqila memilih menunggu sambil memakan camilan yang ia siapkan untuk makanan penutup. Ia cukup bersyukur karena memiliki rekan sebagai suaminya. Setelah mereka pindah ke Inggris, sekarang kehidupan keluarga kecil mereka sudah lebih baik dan tidak lagi mendapat banyak masalah besar.
"mommy, I don't like potatoes. why does mom always give me potatoes even though I don't like to eat those things." Vin memasang wajah kesal karena ibunya selalu memaksa dirinya untuk makan kentang dan juga sayuran lainnya.
"Padahal kentang sangat enak tapi kamu selalu aja nolak kentang yang mommy buatkan." Regan mengambil kentang di piring makanan putranya lalu melahapnya.
"Sayur juga enak kenapa Vin nggak suka makan sayur? Kalau kamu sering makan sayur nanti kamu bisa tubuh besar lebih cepat." Ujar Aquila.
"No! Mereka itu aneh mom, sayur dan kentang itu nggak ada rasanya jadi buat apa kita makan?" Ujar Vin, menatap tak suka pada sayuran yang ada di meja.
"Boy, makan sayurnya. Mom, sudah masak untuk kita. Ayo, makan sedikit, hargai mommy. Oke?" Ujar Regan dengan suara lembut namun tegas.
Akhirnya Vin mencoba sedikit sayuran yang dimasak oleh ibunya meskipun dengan terpaksa. Meskipun masakan ibunya sangat enak tapi untuk sayuran, Vin selalu menghindari makanan itu.
"Sayang Bunda telepon katanya kangen sama kamu dan cucunya, Bunda minta kita buat segera berkunjung ke Indonesia." Kata Regan.
"Aku heran sama Bunda, sebenarnya yang anak dia itu aku atau kamu sih kok dia malah kangennya sama kamu?" Sejak pindah ke luar negeri Bunda Renatha memang lebih sering menanyakan kabar cucu dan menantunya. Regan merasa dilupakan karena bundanya akan bertanya tentang kabarnya di akhir.
Aquila tersenyum menanggapi perkataan suaminya, bukan pertama kalinya Regan mengatakan itu. Bahkan Bunda Renatha sering menelpon Aquila dan berbicara banyak tentang semua hal yang akan mereka lakukan bersama saat nanti bertemu. Sedangkan saat Bunda Renata bertelepon dengan Regan, ibu mertuanya itu malah sibuk membicarakan dirinya dan sang cucu.
"Kamu kan udah jadi kesayangan bunda dari lahir Jadi sekarang giliran aku dan Vin yang Bunda utamakan jadi Jangan cemburu ya dad?" Goda Aquila, Bunda Renatha adalah sosok ibu mertua yang sangat baik dan banyak diimpikan oleh para gadis untuk menjadi menantu dari Bunda Renatha. Karena wanita itu begitu baik dan penyayang pada semua orang yang ada di sekitarnya. Bahkan Bunda Renatha juga tidak pernah membedakan antara anak kandungnya sendiri dengan para menantunya.
"Padahal orang bilang kalau cinta ibu sepanjang masa, tapi cinta Bunda malah berkurang sejak ada kamu dan Vin. Malah cinta ayah yang semakin besar dan subur untuk anak laki-lakinya." Ya, Ayah Bara begitu menyayangi anak-anaknya dan selalu memberikan perhatian kecil pada semua anak-anaknya, meskipun mereka sudah memiliki keluarga kecil sendiri. Terkadang Ayah bara juga memperlakukan mereka layaknya remaja yang masih membutuhkan bimbingan orang tuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated Love [END]
Romansa"Bisa dibaca bab lengkapnya di Fizzo" "Aquila hamil anak aku, Bunda!" suara serak itu membuat semua orang terkejut. Aquila yang akan membuka pintu menegang, ia tak menyangka Regan akan sadar saat dirinya belum pergi dari sana. Ditambah lagi kini Ren...