bab 26

4.1K 602 39
                                        

Haloo
Udah lama bang Regan gak up ya
Apa kabar semuanya
Semoga dalam keadaan sehat dalam lindungan Tuhan

Happy reading 💚


Brakkk

   Regan menendang pintu dengan kasar, wajahnya terlihat begitu menyeramkan. Dibelakang, Arnold dan Aya ikut masuk untuk melihat seseorang. Oh, bukan. Lebih tepatnya memberikan sedikit hukuman pada tiga orang gadis yang sudah menunggu di dalam.

" Maksud lo apa gangguin istri gue, hah " bentak Regan tepat di depan wajah Sonia

   Wajah tampan Regan terlihat begitu menyeramkan, dan tangannya mencengkram kuat bahu Sonia. Mata indah Regan berapi-api melihat Sonia dan dua teman yang sudah berani menyakiti istrinya.

" Re-Regan gue gak sengaja " ujar Sonia terbata-bata, ketakutan melihat kemarahan seorang Regan

" I-iiya, kita gak bermaksud apa-apa kok " Elsa ikut berbicara

" Kalo gak bermaksud apa-apa, kenapa Aquila bisa sampe masuk rumah sakit. Anjing " teriak Regan

" Kita cuma mau seneng-seneng aja kkok " kata Miftah

   Mendengar perkataan Miftah, Regan mengalihkan pandangannya pada gadis itu. Lalau mencengkeram leher Miftah dan Elsa bersamaan dengan sangat kuat.

" Arnold, mereka bisa mati " bisik Aya ketakutan

" Tinggal di kubur " kata Arnold santai

Plakk

   Aya memukul belakang kepala Arnold kesal, ia benar-benar takut melihat kemarahan Regan. Kenapa Arnold malah diam saat temannya mencekik anak orang.

" Ck, Apaan sih Ay " ujar Arnold sedikit membentak Aya, membuat gadis itu kaget

   Alhasil Aya hanya diam, tidak lagi bereaksi saat Regan terus mengumpat dan berkata kasar pada tiga gadis di depannya. Sampai Arnold memanggil namanya, ia baru tersadar kembali.

" Ay. Balas tamparan yang mereka kasih ke kamu sama Aquila " kata Arnold, suaranya datar begitu juga dengan wajahnya

" Gak perlu, pipi Aya udah baikan " tolaknya sambil menggeleng kepalanya pelan

" Sshh, Ay. Tampar mereka pake tangan kamu. Atau Regan yang akan balas mereka " paksa Arnold, wajahnya kini berubah dingin

   Ini kali pertama Arnold menatap Aya dingin dan suaranya terdengar menahan amarah. Aya hanya bisa menggelengkan kepalanya, tak mau membalas tamparan yang pernah di terima.

" Satu tamparan dari Regan bisa buat leher mereka patah, kalo kamu mau yang lebih buruk untuk mereka. Biar Regan atau aku yang balas mereka " ancam Arnold

" Arnold jangan kaya gini, Aya takut " cicit gadis itu, matanya mulai berkaca-kaca karena takut dengan tatapan Arnold

" Kalian urus mereka, beri mereka pelajaran " perintah Regan, pada dua orang perempuan dengan baju serba hitam

" Udah jangan paksa cewek lo, nanti dia takut " ujar Regan, pada Arnold yang masih menatap Aya. Memaksa gadis itu membalas tamparan yang pernah Aya dapatkan

   Arnold membuang nafas berat, ia menarik tangan Aya mendekati ketiga gadis yang duduk di lantai itu.

" Tampar mereka sekeras mungkin, atau aku yang bakal turun tangan " kata Arnold tanpa melihat Aya

" Tapi Aya- "

" Tampar Ay "

Plakkk

Plakkk

Fated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang