bab 32

1.1K 143 9
                                        

Haiiii

Maaf ya baru kembali, aku baru sembuh kemarin.

Kalian ada yang kangen sama Daddy muda yang tampan nggak?
Selamat membaca...

Warning Typo ❗❗






Tidak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Kini anak-anak Regan sudah berusia satu tahun. Mereka tumbuh dengan baik sebagai anak-anak yang pintar. Meskipun usianya masih satu tahun, mereka sudah bisa berjalan sendiri. Namun Victoria masih sering terjatuh ketika berjalan sendiri.

Karena hari ini adalah hari libur, jadi Regan akan pergi jalan-jalan ke mall bersama kedua anaknya. Tidak perlu membawa suster saat pergi bertiga, karena Regan selalu bisa mengatasi anaknya sendiri. Bahkan kedua anaknya juga tidak pernah menangis ketika bersama dirinya, berbeda saat bersama kedua orang tuanya, dan kedua adik kembarnya. Vincent dan Victoria mendadak cengeng dan suka rewel.

"Anak-anak Daddy sudah rapih, kalian main dulu ya. Daddy mau ganti baju." Regan memberikan beberapa mainan untuk anak-anaknya sebelum ia tinggal berganti pakaian.

Regan memakai hoodie hitam, celana jeans hitam, dan sepatu yang senada. Tidak ada style terbaik selain warna hitam, itu yang selalu Regan katakan saat bundanya bertanya pakaiannya yang serba hitam. Begitu juga dengan anak-anaknya, ia memakaikan kaos lengan panjang berwarna hitam dan celana hitam untuk Vincent, sedangkan sepatunya berwana putih. Victoria juga sama serba hitam, namun Regan menambahkan bando berwarna Pink. Warna kesukaan para wanita pada umumnya.

"Sudah, ayo kita berangkat." sorak Regan, membuat kedua anaknya bertepuk tangan.

"Ah, kalian imut banget sih. Daddy jadi gemes liatnya." ujar Regan

Ia menggendong kedua anaknya keluar dari kamar, berjalan dengan santai menuruni tangga. Jam menunjukkan pukul sembilan pagi, masih cukup untuk menghabiskan waktu panjang bersama kedua anaknya di mall.

"Bunda, kita berangkat ya. Assalamualaikum." pamit Regan

"Waalaikum salam. Hati-hati ya, jaga cucu-cucu bunda sebaik mungkin." pesan Renatha

"Iya Bunda."

"Yaa yaaah." sorak Victoria senang.

"Seneng ya bisa jalan-jalan berdua sama Daddy?" tanya Regan gemas.

Setelah mendudukkan kedua anaknya di kursi penumpang, dan dirasa sudah aman semuanya. Regan segera masuk ke dalam mobilnya, sebelum berangkat tak lupa berdo'a terlebih dulu agar selamat sampai tujuan.

Sepanjang perjalanan, Regan terus mengajak kedua anaknya berbicara. Anak-anaknya paling suka saat di ajak bicara, meskipun Regan terkadang tidak tau jawaban yang di berikan anak-anaknya apa.

Sebagai orang tua tunggal di usia muda, Regan selalu menunjukkan betapa posesif dirinya pada kedua buah hatinya. Tak sembarang orang boleh menyentuh anak-anak, bahkan hanya untuk melihat saja ia sering memberikan halangan.

Ketika di mall, Regan dengan santai menggendong kedua anaknya berjalan menyusuri mall. Meskipun ia memakai masker hitam dan juga kaca mata hitam, tak membuat ketampanannya berkurang. Malah semakin banyak orang memperhatikan dirinya, terutama para kaum hawa. Banyak yang berbisik memuji ketampanan Regan di balik masker hitamnya.

"Ganteng bangeeeetttt, dia buka lowongan buat jadi pengasuh anaknya nggak ya."

"Gue juga pengen, mayan kan bisa cuci mata tiap hari. Kalo jadi pengasuh anak-anaknya."

"Eh, masa sih itu anak-anaknya. Dia keliatan muda banget, adeknya kali."

"Ck, mungkin aja dia nikah muda. Terus istrinya meninggal pas ngelahirin anaknya."

Fated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang