bab 52

1.6K 74 1
                                        

Aquila menatap nyalang ke arah ketiga anak kembarnya yang kini terlihat asik bermain cat air milik Vin, putra pertamanya yang sudah berusia 15 tahun. Putranya tumbuh dengan sempurna, dengan wajah tampan seperti ayahnya dan juga badan yang tak kalah bagus dari badan sang ayah. Kini Aquila dan Regan menetap di indonesia, sejak Aquila hamil anak kembar tiga. Regan memaksa istrinya untuk kembali ke indonesia agar ada yang membantu mengurus anak-anak mereka.

Awalnya Aquila menolak, karena tidak mau merepotkan ibu mertuanya. Namun ia lupa, jika memiliki ibu mertua yang sangat baik. Jadi ia kembali ke indonesia karena sebagian besar paksaan dari ibu mertuanya.

"Keenan, Emily, Issabella!" Suara Aquila terdengar tegas, membuat ketiga buah hatinya yang tadi akan mencoret lantai dengan cat air terhenti. Mereka secara serempak menatap ibunya dengan menunjukkan deretan gigi kecil yang rapih. 

"Sudah selesai bermain-mainnya sayang, sudah waktunya tidur siang. Ayo cuci tangan sama pengasuh." katanya, seraya memungut car air yang berserakan.

"lima menit lagi ya, mom." Pinta Emily dengan mengedip-kedipkan matanya lucu.

Aquila hampir terlena dengan kedipan mata sang putri, namun ia segera menggeleng untuk kembali sadar. Bisa bahaya jika ia masuk ke dalam perangkap putrinya yang licik ini. Emily sangat tau bagaimana cara untuk menakhlukkan ibunya dan semua orang saat dirinya menginginkan sesuatu.

"No! kalian udah main cukup lama, jadi sekarang turuti apa yang Mommy katakan, oke?" kata Aquila dengan lembut.

"Yang bisa tidur duluan, nanti Mommy ajak ke rumah Bunda." membuat ketiga anak-anak yang baru menginjak usia 5 tahun itu bersorak senang.

Keriganya langsung membantu Aquila untuk membersihkan ruangan yang sudah seperti kapal pecah itu dengan semangat. Setelahnya mereka berlari keluar ruangan untuk mencari pengasuh masing-masing. Sebagai ibu yang membesarkan ketiga anaknya sejak baru dilahirkan ke duni dengan kedua tangannya sendiri, membuat Aquila belajar dengan baik cara mengurus anak-anaknya. Karena dulu ia menolak untuk mempekerjakan pengasuh, jadi ia dibantu oleh ibu mertuanya dalam mengasuh si kembar tiga. Tak lupa juga bertanya bagaimana cara untuk mendisiplinkan mereka sejak dini, karena dulu Bunda Renatha membesarkan ketiga anak kembarnya sendiri dengan sangat baik. 

Aquila banyak belajar dari ibu mertuanya bagaimana agar bisa mengerti perasaan setiap anak-anaknya. Cara agar ketiganya tidak mudah tantrum dan menurut apa yang ibu dan ayahnya katakan.

Setelah seluruh ruangan tampak sudah rapih dan bersih, Aquila segera keluar dari ruangan milik putra sulungnya. Ya, ruangan itu adalah ruangan pribadi milik Vin yang digunakan untuk menghabiskan dengan melukis. Putranya sangat suka sekali melukis karena Rain, kembaran ayahnya. Rain yang berpovesi sebagai model dan pelukis ternama, membuat Vin terinspirasi.

Saat baru keluar dari ruangan, ia melihat putranya yang brau saja pulang dari sekolah. Kini putra sulungnya sudah menginjak kelas satu, sekolah menengah pertama. Meskipun Rain terinspirasi dari Rain, hingga pandai melukis. Tapi, di sisi lain dia juga ingin menjadi seperti adik kembar ayahnya. Cita-citanya ingin menjadi seorang dokter spesialis bedah, sama seperti Revan.

"Anak mommy." Sapanya dengan senang.

cup

"Love you mom," ucap Vin, setelah mencium pipi kanan ibunya.

Vin selalu membiasakan untuk mencium ibunya sebelum dan sepulang sekolah sejam ia masuk SMP. Dia tidak ingin merasa jauh dengan ibunya, apalagi setelah kelahiran ketiga adik kembarnya. Dia tidak mau ketiga bocah itu menguasai ibunya juga, setelah berhasil menguasai ayahnya.

"Bagaimana sekolah kamu hari ini sayang?" tanya Aquila, setiap putranya pulang sekolah atau pulang berlibur.

"Semuanya berjalan sesuai keinguinan, mom. Apa tiga kurcaci itu mengacai di ruangan kakak lagi?" tanya Vincent, saat menyadari tangan ibunya masih ada sisa cat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fated Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang