4

7.6K 1K 1.3K
                                    

Adh adh 😇 mmf td k pblsh gx sngaja‼️👨‍❤️‍👨😹☝️☝️💯💯💯 kpnct hdhhh

Btw..

Laper.

Ngidam martabak.

Ngepet yuk

Yang pagi nnti online class, gaboleh bolos ya.

/smirk;jongkok di dpn kmu dg pose mau ee/

Kl bolos sy kuhum 😈☝️🔪🍺🍷⛓️






★ ★ ★

" Lo kenapa?" Alexia menghapus lembut deraian air mata yang turun dari kedua netra milik Anissa yang kini tampak basah dan sembap. "Cemburu, ya?"

"..Hiks..Engga.."

" Beneran?"

" E-Enggak ihh!!"

" Asli?"

" Ck! Iya gue jealous. Salah lo sendiri sih deket deket banget sama si anak baru. Lo tau gak sih, rasanya ditikung cowok itu lebih sakit daripada ditikung cewek?!" Sang gadis dengan pashmina yang kini agak berantakan itu memukul pelan lengan pemilik surai pinkish didepannya.

Alexia terdiam cengo. " Err.. By, lo inget kan kalo gue lesbi? "

".. Oh iya lupa. "

" Yare yare.. What a dumbass. " iris navy Alexia menatap Anissa lembut. " Tapi kalo lo jealous gini cute banget, sih. Not gonna lie."

"Hah? Artinya apa?"

" Walaupun lo tolol tingkat poseidon campur hades jadi podes, lo imut banget, ga boong."

Pipi Anissa kembali merona. " Tumben banget muji gue xixixi~ padahal gue kentang loh." gadis itu membenarkan kacamatanya dan tersenyum manis.

" Gapapa. Keripik kentang enak, gue suka." gadis bernama lengkap Alexiander Hardiano itu mendekatkan wajahnya pada wajah Anissa. "Eh? Ngapain? "

"Damn, you wouldn't know how much i love you, my beloved potato chip~"

" Artinya ap-"

Chu

Seringai kecil terukir di bibir pemilik surai pink itu setelah kecupan singkat dirinya daratkan ke bibir gadis berkacamata yang kini sudah semerah kepiting rebus itu jahil. "Manis. Gue suka."

"h-HAHHHH???? ALEK BABI-!!"

" Dont forget to change the 'i' to 'y', mkay? "

"HEH MASIH DISEKOLAH, PE'A-!!"

"Yaudah, bolos aja yuk ke holysayap~ kangen ngeamer nih."

"WOY-"

★ ★ ★

Cindy dengan wajah masam kembali ke mejanya disusul Maddie yang mengekori gadis kulit sawo matang itu dari belakang. "Cin, is something happened between you two?"

"Hee~? Lo tajem juga, ya, rupanya. Hmmm.. Lets just say sebentar lagi juga kalian semua bakal tau." senyum misterius mengembang seiring Cindy mendudukkan bokongnya di bangku miliknya yang bersebelahan dengan Mutia.

Maddie melirik kearah jamet lonte cantik yang kerap menjadi simpanan om om itu datar. " Tumben sama Om Parman. Biasanya lo sama Om Alliong?" suprisingly hubungan para jamet dan alt girls tidak seburuk hubungan mereka dengan geng bengek.

Mari kita ucapkan terimakasih pada lagu sampang banjir pole yang menyatukan alt dan perjametan.

"Hah? Ohh.. Om Alliong kemarin kartunya hilang di holysayap gara gara si Jonathan di porotin cewek random." Mutia melirik kearah cowok chindo pindahan dari Surabaya yang kini menatapnya kesal. "Habisnya Tiffany cantik, sih! I suka dia. " Jonathan mempout kesal kearah para gadis itu.

Cindy rolled her eyes. " Cantik sih boleh tapi katanya dia sampai rusakin lexus mami lo, kan?"

"YOOO CIN, u tau dari mana kalo mobil mami i rusak gara gara dia?" tatapan Jonathan berubah horor. "Cukup tau."

Maddie berkedip. "Cindy, sebenernya.. Seberapa banyak gosip dan rumor yang lo tau?"

"Iya."

"Hah?"

"HAY GUYS PAPI I BARU PULANG DARI JEPUN, ADA YANG MAU KAOS DUES GRATISAN?" tiba tiba saja, pintu kelas mereka kembali didobrak oleh ketua kelas mereka -yang juga pemuja kaos dues- Kevin Tjahaja.

Reyhan menatap kearah Kevin dengan sorot berharap. "Mau powerbank aja boleh ga?" rengeknya dengan anjing-eyes. Kevin bergidik ngeri. "Oke boleh, asal nanti sore lo bantu i buat ijin ke papi mau nginep bareng sama Jonathan." pria dengan tinggi 164 senti itu mengedipkan sebelah matanya kearah Jonathan.

"Yoi, gas main basket. Gue udah booking tempat nya."

"Eh gue mau ikut ngelonte boleh ga? Kan biasanya kalo di yang basket gitu banyak koko koko kaya~ pengen beli airpods baru~" Amel, sahabat perlontean Mutia dengan rok catur dan jaket caturnya menatap ketiga cowok itu dengan tatapan memohon.

Jonathan memasang pose berpikir. "Oke, tapi lo jangan ganggu permainan gue sama Kevin."

Amel dengan santai me-reapply liptint sasimi nya seiring kalimat tanya terlontar dari bibir kering pecah pecah berwarna merah itu. "Hah? Permainan? Kalian gay?"

"H-Hah?! Enggak, kok!! Maksud gue- Uh- permainan baske-"

"HAH ADA YANG GAY??"

"EWW KOK GITU SIH? KALO DI ANIME MASIH GUE RESPECT, KALO IRL ENGGAK!!"

"YANG UKE SIAPA SEMENYA SIAPA??"

Uh oh. Sepertinya pendengaran warga hyungers lebih tajam daripada yang mereka kira. Mutia menghela nafas. "Nggak ada yang gay, kalian cuma salah denger." ada alasan dibaliknya menjadi sangat supportif dan respect kepada kaum LGTV.

Rata rata salon dengan pegawai cowok gay memiliki akreditasi baik dan juga harga murah.

" Ih jamet kok ikut ikutan?" Caca, dari geng bengek mencibir. Putri ikut menanggapi ujaran teman satu gengnya itu dengan anggukan setuju. "Xixi.. Lonte aja bangga. Make up kalian para jamet dan a-el-te itu ketebelan, tauga? Cantiknya ngga natural. Contoh gue dong, pake air wudhu doang xixi bengek moms~"

"T-Tapi kan lo jarang solat, Put-?" Bayu, si wibu kelas menyiritkan dahinya dari balik kacamata tebal miliknya.

"SHHHH-! U-uhh gue juga pake bedak bayi-"

"Uh- itu juga enggak bagus buat kulit lo soalnya ada parfum nya-"

Caca menggertakan giginya. "IH BERISIK!!" hardiknya kearah Bayu yang kini meringkuk agak takut. "Shh, udah hm by hm. Nggak usah didengerin, oke? Hm.." Devano mengacak kerudung putih gadis beralis blok hitam itu sembari terkekeh merdu.

"Hadehh.. Reputasi gue sebagai badboy direbut Devano." Reyhan menatap sebal kearah cowok yang kini dikelilingi banyak cewek itu sambil mencharge ponselnya malas.

Dasar fakboi.

bengek in redTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang