"Kalian.. Ngapain?" Anissa memiringkan kepala ketika melihat Maddie dan Putri yang saling tindih-tindihan di tengah taman komplek.Tidak jelas sekali.
Gadis dengan hijab pashmina itu semakin menyiritkan dahinya ketika kedua pasangan didepannya tidak merespon apa yang dia ucapkan. "Mad, Put?"
"..."
"..."
"..."
Hening.
Suasana disekitar gadis itu mendadak sunyi, seiring nyeri kepala cukup menusuk menghantam kepala sang gadis beriris cokelat. "Ah- Alek-" masih saja. Orang yang pertama Anissa ingat di saat saat seperti ini masih saja mantan pacarnya.
Rasa sakit itu kian menusuk sampai akhirnya seluruh pandangan sang gadis menggelap dan..
"..."
"....Nis,"
".."
"..Nis, bangun, hei,"
"..Hah?"
Bu Ta menatap gadis blesteran turki-indo itu bingung ditemani Alexia disebelahnya. "Lo tidur pules banget, anjir. Kita udah pulang dari pulaunya, woy."
"Alek?"
"Apaan?"
"Kok kita di bus..?"
Alexia tercengo. Astaga. Punya pacar kok se-bego ini. "Lo minum apaan tadi anjir sampai tidur pules banget?"
"...?"
"Ayo pulang, Bunda lo udah nungguin di luar." senyum cerah yang Alexia pancarkan berbanding terbalik dengan Anissa yang masih kebingungan.
Stephanie terbahak. "Buset. Kayaknya masih teler sama melatonin yang gue masukin ke minumannya." sang gadis maskulin menggeleng maklum. Bayu, pacarnya yang baru saja jadian 12 jam lalu juga hanya terkikik malu malu.
"Bentar.."
"Hm?"
"Jadi.. yang tadi cuma mimpi?"
Si guru blonde akhirnya menghela nafas malas. "Geez, kalian ini. Udah malem, nanti aja diskusi mimpi basahnya." Bu Ta menaruh kedua tangannya di pinggang. "Pekan depan kan kalian Ujian Nasional? Lebih baik kalian sekarang turun en balik ke rumah masing masing."
Alexia memutar iris navynya malas sebelum akhirnya menggendong ringan Anissa ala bridal style. "Yuk, balik."
Jujur saja, Anissa masih sangat bingung dengan semua ini. Melatonin? Nabila? Mimpi? Ujian Nasional? Apa yang sebenarnya terjadi?
Lamunan gadis itu tenggelam seiring dirinya menyandarkan diri ke dada D milik sang pacar, Alexia. "Aduhh, dua anak gadis bunda peluk pelukan aja. Nanti giliran ditanya soal ujian malah bengong."
"Bunda?" Anissa turun dari pelukan Alexia. "Hayuk, pulang. Alexia juga, mumpung malming loh. Mau nginep di rumah pacarnya?" Sang ibunda melirik kearah pasangan segender itu jahil.
"Boleh deh, tante. Anissa juga kayaknya masih linglung." Alexia menatap kearah bunda dan ayah Anissa yang membereskan koper gadis pashmina itu.
Jadi ini semua.. mimpi?

KAMU SEDANG MEMBACA
bengek in red
RomanceBagaimana jadinya kalau ketua bengek hyung girl dan ketua alt girl berpacaran? Bukan hanya bengekers, tapi jameties dan kp juga?!!