Ujian Sekolah.Reyhan mengisi kertas pilihan ganda itu asal asalan karena tahu pada akhirnya sang bapak hanya akan memasukannya ke akademi militer. Karena itu juga sang bapak seringkali terlalu disiplin dan malah menjadi abusif.
Padahal militer bukan subjeknya. Pria jamet dengan orientasi seksual menyimpang ini jauh lebih memilih musik daripada senjata.
Boneka tanpa ibu, yang masa depannya sudah digariskan oleh sang ayah. Ini juga yang mengikatnya dengan adiksi nikotin dari rokok warung yang kerap dirinya beli.
"Time's up, everyone. Sekarang kumpulin kertasnya dan tunggu buat jam istirahat." Bu Sukma, atau biasa dipanggil Bu Suk melipat tangan didepan dada.
Reyhan menghela nafas. Sehabis ujian, ada kelas musik yang harus dirinya hadiri. Terutama karena dirinya yang akan tampil untuk bernyanyi bernyanyi palpale— ah, maksudnya bernyanyi untuk pentas seni akhir tahun nanti.
"Hm, gimana ulangannya, hm?" dari pinggir, Devano meraih jemari sawo matang sang -uhuk- pacar. "Biasa aja." seperti biasa, cosplayer beruang kutub itu menjawab singkat dan padat sambil meraih ponselnya untuk bermain game.
Devan tersenyum. "Hm. Gue boleh liat lo nyanyi, ga, hm?"
"Ga."
"Hmmm kok gitu sih, by?"
"Soalnya kamu babi." Reyhan mencubit pelan pipi kuning langsat Devano yang kini diserbu semburat merah karena si cowok jameties tiba tiba saja menggunakan 'kamu' daripada 'lo'.
down bad, bro.
Cowok kp itu menghela nafas. Ah, tidak boleh begini. Jiwa uke nya tidak boleh bangkit terutama didepan Reyhan. Bisa kacau reputasinya sebagai daddy-able lipai li-min-ho. "Hm, terus.. lo nanti pensi mau nyanyi apa?"
"Apa, ya?"
Reyhan memasang pose berpikir. Iya juga, ya? Lagu apa yang harus dirinya nyanyikan untuk pentas seni nanti? "Gatau." memilih solusi anti-ribet, Reyhan akhirnya menunda keputusannya dalam mencari lagu yang pas dan malah melanjutkan game api gratisnya.
Devano menepuk dahinya kesal. Berinteraksi dengan boti seperti Reyhan.. memang membuat darahnya mendidih.
"Hm.. saran gue sih, pilih aja lagu yang menurut lo ngingetin lo akan seseorang spesial, hm." iris abu pria itu bersinar cemerlang seperti kepala botak Pak Saep.
Reyhan mengangkat alis. "Orang spesialnya kan lo jadi.."
"Jadi apa, hm?"
"Deen Assalam-nya Nissa Sabyan?"
"Bajingan emang, hm."
Keduanya terkekeh garing sebelum akhirnya menatap kearah iris satu sama lain. "Han,"
"Mm?"
"You're so.. heavenly."
"Alay."
"Hm.. Tapi lo suka gue. Jad-" Ucapan Devano terpotong oleh Reyhan yang mendekatkan wajahnya pada sang pacar sebelum akhirnya-
chu
"Emang suka."

KAMU SEDANG MEMBACA
bengek in red
RomansaBagaimana jadinya kalau ketua bengek hyung girl dan ketua alt girl berpacaran? Bukan hanya bengekers, tapi jameties dan kp juga?!!