14

2.6K 478 194
                                    

Yyy edisi msh gaenak badan but ok soalnya tadi someone gopudin sy kue cokelat favorit sy HAHAHAXNSJ

cie jomblo cant relate 😹😹✌️✌️

OKOK IMMA STOP WITH THE JOMBLO SLANDERING SHIT BEFORE I GOT ANOTHER KARMA AHHSJCJAMXKZMAM


★ ★ ★

Hari yang dinantikan tiba, angkatan 7 SMA AMS sudah berkumpul didepan bisnya masing masing untuk berangkat menuju SMAIPH dan melaksanakan kegiatan class meeting sekaligus speech contest yang telah mereka persiapkan beberapa minggu sebelumnya.

Mutia, ditemani Om Surya dan supirnya datang terlambat sambil menenteng tas cenel serta sekotak donat dan mengibas ngibaskan rambutnya. "Hay gaysxxx mmmffhh yach tadi aks telat~ hihi~ abis beli tas cenel baru sama Om Surya~" dengan centil dirinya mengecup pelan pipi om om tua bangka itu dan menyusul teman temannya.

"Bagi." Steph dengan datar menatap donat donat jeko itu. "Asu. Beli sendiri, pea." Mutia mempout sebelum akhirnya mendudukkan dirinya di kursi bis.

Anissa hanya terkikik menyaksikan interaksi kedua teman sekelasnya itu sambil menyenderkan kepalanya ke bahu Alexia yang sedang ngemil pocky strawberry. Bisa dibilang, gadis dengan my melody sebagai karakter favoritnya itu memang menyukai sesuatu serba pink.

"Lek," Anissa menatap sang pacar dengan puppy-eyes. "Kenapa?"

"Mau pocky challenge?"

Sepasang kekasih yang duduk berpasangan karena nomor absensi mereka yang berdekatan itu terdiam sebelum akhirnya si pemilik surai pinkish membuka suara.

"Eh-? Sure~" seringai kecil muncul di wajah Alexia seiring dirinya menyodorkan pocky strawberry ke bibir Anissa dengan mulutnya. Malu malu, Anissa ikut menggigiti kecil ujung pocky dengan coat warna pink itu sebelum akhirnya-

Jeduk

-Dengan biadab, Reyhan yang jahil mendorong wajah keduanya sehingga bibir mereka menyatu. "WOY CIEE CIEE CIUMAN~"

"HAH SIAPA?"

"ALEK SAMA ANISSA~"

"WUIIHH CIEE PJ MANA PJ~?"

Blush

Pipi keduanya memerah seiring Alexia dengan kesal menjitak kepala Reyhan. "Apaan sih lo anjing?" dengan wajah malu, dirinya berujar sebal.

"Halah, suka juga lo." cengiran lebar Reyhan dihiasi tawa hampir seluruh anak anak kelas meramaikan suasana bis pagi itu.

Anissa berdecih. "Emang suka, kenapa?"

".."

".."

".."

".."

"CIEEEEEE" cetusan singkat Anissa dan sorakan hampir seluruh teman sekelasnya membuat pipi Alexia kian merona. "Sh-Shut up!" titahnya namun tidak digubris.

Sadar akan ucapannya sendiri, pipi Anissa ikut memerah. "H-HEH MAKSUDNYA SUKA POCKY-NYA BEGO ELAH HYUNG-!" dirinya dengan kesal ikut menjitak kepala Reyhan.

"KOK GUE MULU SIH ANJING"

"SOALNYA MUKA LO UKEABLE— EH MAKSUDNYA JITAK-ABLE"

"BANGSAT"

"SEENGGAKNYA ENGGA ENTOTABLE! "

"Pala kau semua entotable, hadehh." Bu Ta dan Pak Saepudin hanya bisa menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah laku anak anak bis yang mereka pegang.

Bu Ta menghela nafas sedih. "Hadeh. Kangen mi ayam Mas Somad ya, pak?" ujarnya pada si klimis reyot renta tua bangka Saepudin Chaerul Anwar. "Iya, kangen juga sama yayang bebeb honey bunny daddy Somad."

"Wait- bapak gae?"

"Nggak bu, saya lesbi."

"Ooo.. Bagus."

"Betul sekali bu."

"Sama dong pak," keduanya tersenyum pada satu sama lain sebelum akhirnya bertos ria.

Si supir bis yang diam diam mendengarkan percakapan 27 penumpang bus premium berukuran cukup besar itu hanya bisa merinding. "Buset, kayaknya saya doang disini yang normal."

"Hm, nggak kok hm pak saya juga hm normal." Devano entah darimana muncul tiba tiba mengagetkan si supir sehingga beliau hampir terkena serangan jantung. "Nyebut astaga nyebut.." si supir hanya bisa mengelus dada.

Maddie tidak melepaskan tatapannya dari bangku Anissa dan Alexia yang ditempatkan bersebelahan. Aneh sekali. Kenapa reaksi mereka malah- imut ketika berciuman? Apa benar kedua ketua kubu geng yang berbeda itu memiliki hubungan khusus?

Dan kenapa instead of cemburu dirinya justru mendukung hubungan mereka berdua?

"WOY TURUN SEMUA LO ANJING UDAH NYAMPE"

bengek in redTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang