bengek in red

12

AHHH SORRY FOR THOSE OF YALL WHO HAD AN ANXIETY ATTACK BC OF YESTERDAY'S CH 🙏🙏 i hope yall be feelin better soon, ily <33

★ ★ ★

"Apa? Heh. Ujung ujungnya liat gini, kan? Kalian bakal tetep butuh bantuan kita." Maddie meniupi kukunya yang baru saja di cat ungu pastel oleh Soraya, anak ipa yang juga anggota geng alt. Putri menghela nafas. "Yaudah sih, hyung. Kalo ga mau bantuin juga gapapa. Masih ada google translate."

Alexia hanya terkekeh kecil. "Oke, tapi ada syaratnya."

"Apa? Duit? Wow. Sebagai SJW, kalian matre juga, ya?" Nabila menaikkan sebelah alisnya dengan sorot humor mengejek. "Wow. Sebagain heaven gang, kemampuan ngefitnah lo diatas rata rata ya, Nab." Cindy balas memutar perkataan pemilik surai hitam itu sengit. "Kayaknya faktor keturunan, deh. Canda, keturunan."

Mutia yang menonton perdebatan mereka hanya meringis kecil. "Heh daripada ribut mending cari om om kaya." Amel mengangguk. "Setuju. Permusuhan whatever, Om om kaya forever. " cengirnya lebar.

"Syarat apaan?" Anissa lebih memilih untuk fokus pada tujuannya daripada berurusan lebih lanjut dengan keributan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Seringai tipis muncul di bibir Alexia. "Mulai sekarang sampai selamanya, kalau ada yang come out sebagai member LGTV nggak boleh kalian fetishizing dan jauhin. Harus tetep kalian temenin. Dan buat Nabila, lo harus berhenti jadi nyebelin dan bikin gue pengen lempar kepala lo pake high heels 30 cm punya Mutia." 

Sebenarnya syarat dari sang ketua geng alt itu lebih menjurus ke jalan yang baik dengan menghormati sesama manusia dan menjauhkan diri dari keributan dan menaikan tingkat kerukunan namun beberapa member geng bengek mengeluh sebal pada ketuanya.

"Masa cuma gara gara kontes dari Bu Ta kita harus mau ngga mau bersatu sih? Iyuhh, gak level. " Bella, salah satu cici cici sosialita yang bergabung ke geng bengek mengeluarkan keluhannya. Kevin duduk di meja gadis itu dengan tampang playboy nya. "Kalo kelas ini bisa bersatu dengan rukun dan essay Anissa selesai, i traktir u holysayap pake kartu papi Handoko." bisa naik reputasinya jika kelas yang dirinya ketuai maju sebagai kelas ter-solid se SMA AMS. 

"Ok deal kita rukun."

Untung saja beberapa personil geng bengek dengan mudah dapat dipengaruhi. 

"Bentar, emang tema speech nya tentang apaan?" Steph dengan malas menghampiri mereka sambil memakan lunch box cakes yang dibelikan oleh Jonathan. Putri melirik kearahnya datar. "Tentang respecting lgbtq atau apa gitu. Btw kue lo aesthetic  ya hyunk~" dirinya menggedikan bahu sambil mencomot sedikit kue di sterofoam yang Steph pegang.

"Anak anjing. " Steph menginjak kaki Putri sebal karena kuenya dicomot walaupun sedikit. "Tapi kalo tentang LGBTQ rights harusnya gampang, kan? Cukup saling respek aja apa susahnya, sih?" gadis yang ahli di bidang matematika dan akuntansi itu lanjut memakan kue cokelat favoritnya dengan mengantuk.

"Tapi kan dosa, hyung.." Caca dengan ngiler memperhatikan kue cokelat yang langsung Stephanie habiskan dalam sekali suapan. "Dosa kalo merekanya ngewe. Kalo sekedar suka doang mah ya gapapa. Same goes to pacaran, Karena rasa suka tuh bukan kita yang kontrol." Maddie melipat tangan didepan dada. 

"Kalo gitu, kenapa ga pilih jadi lurus aja?" Putri memasang pose berpikir. "Kan gue udah bilang," Maddie menghela nafas. "Rasa suka itu ga bisa di kontrol. Sekarang coba balikin, lo semua yang straight kalo gue suruh belok ga bisa, kan? Kita juga gitu."

Caca mengangguk. "Hm.. Sekarang gue ngerti dan bisa respek kalian." Beberapa anak hyungers juga turut mengangguk. " Walaupun enggak sepenuhnya dukung, kita akhirnya bisa ngertiin kalian." senyum kecil mengambang di bibir Nabila. 

"Ooo  bagus. " Steph membuang sampah dengan nista ke tas Alexia yang berhadiah bogem mentah dari sang pemilik tas kanken. " Dasar ngepet piggy!" seruannya tidak digubris Steph yang balik tertidur di kursinya.

"Jadi, contest  nya kapan-? " Cindy menyenderkan dagunya ke meja kayu jati bangkunya. "Err.. Bulan depan, sih. Cuma dikasih tau tema, lokasi sama waktunya doang. Bu Ta bilang detailnya nanti menyusul. Tapi, estimasi gue kayaknya teks nya dihapalin."

"Mampus."

"Pantek."

Well, sepertinya mendamaikan dua kubu magnet yang berbeda bagaikan langit dan bumi tidak akan semudah yang kita kita.