" Next, absen nomor dua, Alexiander." guru olahraga kelas 11 IPS 2 itu berujar malas sambil menyantumkan nilai renang gaya kodok milik absen pertama, Aiyna Nabilawati, alias Nabila.
Deg.. deg..
Jantung Alexia berpacu keras ketika tiba gilirannya untuk meloncat ke kolam renang dengan kedalaman 5 meter itu untuk ujiannya. Sebagai seorang cat person yang tidak suka terhadap air, ditambah lagi gadis dengan surai pink diikat ponytail itu tidak bisa berenang, ujian renang adalah mimpi terburuknya. Bisa dirinya dengar dengan jelas guru olahraga yang meniup peluit tanda ujian dimulai seiring Alexia meloncat ke kolam air itu dengan sedikit kaku.
Cindy dan Maddie dari kejauhan bersorak menyemangati ketuanya. Jangan tanyakan keberadaan Steph karena dirinya sudah pasti ketinggalan di kelas karena ketiduran. Untung saja selain absen 1-3 yang ada di kolam itu hanya guru olahraga dan kedua sahabatnya karena teman teman kelasnya yang lain lebih memilih bersantai di taman kolam. Kalau tidak, dirinya would die of embarrassment.
splash
Cipratan air yang muncul ketika Alexia menceburkan diri ke kolam cukup membuat Anissa menoleh. Secara mengejutkan, gerakan renang gaya kodok yang Alexia lakukan hampir mendekati sempurna walau dirinya masih bisa melihat celah celah kekakuan karena ketidakbiasaan Alexia dalam melakukan olahraga air itu. Peluit tanda berhenti dibunyikan oleh sang guru buncit, Pak Jek, seiring Alexia dengan susah payah menepi ke sisi kolam.
Tanpa memperhatikan kolam, Pak Jek dengan malas menulis nilai Alexia." Absen tiga, Anissa."
" Baik, pak." dengan patuh, gadis messy bun hitam itu berjalan ke punggir kolam. namun, iris cokelat terangnya menangkap sesuatu yang janggal dari gerakan Alexia yang berusaha menepi.
seolah seseorang dengan paksa menahan kakinya dibawah kolam agar Alexia tenggelam.
Sedikit rasa khawatir muncul dari lubuk hati Anissa, namun dirinya abaikan dan melompat ke kolam renang. Sebagai ketua geng yang juga ketua ekstrakulikuler Palang Merah Remaja (PMR), sudah menjadi kewajibannya untuk lihai dalam berenang dan melakukan gaya kodok itu dengan sempurna. Peluit berhenti anehnya dibunyikan ketika Anissa baru setengah jalan menuntaskan renangnya sehingga gadis itu menaikkan kepalanya dari permukaan air.
"WOY, SIAPAPUN, TOLONGIN ALEXIA TENGGELAM!" Maddie dengan panik berusaha masuk ke kolam. Iris cokelat Anissa melebar. Dugaannya benar, seseorang dengan sengaja menarik kaki pemilik surai pinkish itu agar tenggelam. Segera saja dirinya menyeret Alexia ke tepian dan menggoncangkan tubuh gadis pucat itu panik. "Lex, bangun-!"
Tidak ada jawaban.
"Lex, plis, gue mohon, bangun.." Cindy menghela nafas setelah melihat Maddie yang memegangi jemari Alexia dengan sorot berharap agar sang sahabat cepat bangun. Sekelebat pemikiran muncul di kepalanya seiring dirinya memasang pose berpikir. "Ah- Hm.. I see.." gadis sawo matang itu menggumam pada dirinya sendiri.
Nabila berjalan menghampiri mereka diiringi Pa Jek di sebelahnya. "Hah? Kok pada ngumpul disini?"
Anissa mentap kearahnya sebentar sebelum mengecek nafas pelan gadis bernetra navy yang terpejam didepannya khawatir. "Alexia tenggelam.."
"..ohh. Gue kira ada apa. Xixi, mending baca komik BL daripada ngurusin tuh manusia social reject." dirinya berjalan ke ruang ganti baju dan pergi meninggalkan sisa orang orang yang masih berada di sisi kolam itu. Maddie yang kesal langsung mengejarnya disusul Cindy yang tidak ingin sahabatnya yang memiliki anger issues itu melakukan hal bodoh.
Sweatdrop, Anissa tidak menyangka kalau sahabat satu geng Alexia akan pergi meninggalkan gadis yang beberapa menit lalu baru saja tenggelam itu dengan enteng, ditambah Pa Jek yang bukanya bertanggung jawab sebagai guru dan membantunya malah pergi merokok di pinggir kolam. Namun, dengan sigap, dirinya memompa dada cukup besar Alexia agar air yang menghambat saluran pernafasannya keluar. "Plis, bangun, Lek, gue enggak mau lo kenapa napa.." lirihnya ketika menyadari teknik itu mungkin tidak berhasil.
hanya ada satu cara. Anissa menenggak ludah. Kalau bantuan di bagian dada tidak berhasil, yang bisa dirinya lakukan hanya satu.
chu
Dengan sedikit rasa malu, sang gadis manik cokelat menempelkan bibirnnya pada mulut Alexia dan memberi gadis itu nafas buatan. Tanpa dirinya sadari, perlahan iris navy Alexia terbuka. "Mm?" dengan kebingungan, sang gadis berambut pink menggumam, membuat rona merah menjalar menghiasi pipi Anissa membuat gadis itu terjungkang ke belakang. "Uhuk.. Ngapain lo nyium gue?" sedikit terbatuk, Alexia bangkit dari posisi rebahannya menjadi duduk.
"Bukan nyium, bego. Tadi lo tenggelem."
"Nggak merubah fakta kalo lo nempelin bibir lo ke bibir gue. " Alexia tampak tenggelam dalam pikirannya sendiri sebelum akhirnya menggedikan bahu. " Yang lain man-"
"AL! LO UDAH SADAR?!" dengan rusuh, Maddie menubruk Alexia yang tampaknya masih terkejut dan memeluknya erat. "Im glad that you're okay.. Gue enggak mau kehilangan lo, Lex.." dengan agak tersedu, Maddie mengeratkan pelukannya sembari menangis.
Cindy menguap. "Lebay." komentarnya itu hanya diangguki oleh Alexia yang kini dengan lembut mengelus surai cokelat Maddie -mencoba menenangkan gadis itu agar berhenti menangis. "Setuju."
" Oke, selesai saling galaunya, tolong panggilkan absen 4-6 buat tesnya. " Pa Jek melipat tangannya di depan dada. "Dasar guru ga tanggung jawab." Cindy mencibir. Maddie melepaskan pelukannya dan berdiri mengulurkan tangan untuk membantu Alexia berdiri. Yang ditawari hanya menepis pelan tangan gadis netra gelap itu. "Gapapa. Kalian duluan aja. "
"Hm.. Oke deh, kalo lo bilang gitu. " Cindy memilih mengikuti ujaran sang ketua dan menggandeng Maddie ke taman kolam tempat sisa personil kelas mereka berkumpul. Alexia akhirnya ikut berdiri dan berjalan sempoyongan, namun langkah gadis itu terhenti ketika Anissa menarik telunjuknya.
Dengan pipi yang masih merona, Anissa mempout sebal. "Seenggaknya bilang makasih ke gue dong, dasar pe'a!" cetusnya. Alexia terdiam, namun tak lama kemudian terkekeh merdu. "Iya deh, iya." dirinya mencubit sebelah pipi Anissa.
"Gitu dong."
"Btw bibir lo tadi lembut, gue suka."
![](https://img.wattpad.com/cover/258620398-288-k730129.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
bengek in red
RomanceBagaimana jadinya kalau ketua bengek hyung girl dan ketua alt girl berpacaran? Bukan hanya bengekers, tapi jameties dan kp juga?!!