lol sorry for not updating lately 🙏 i got suspected with covid and got quarantined (udah keluar test negatif sih trs udh pulang juga)but anyways here u go yall
also this chapter is
⚠️⚠️slightly nsfw ⚠️⚠️
★ ★ ★
drrrt drrrt
Stephanie mengabaikan ratusan direct message dari Bayu yang sedari Jum'at kemarin ditujukan kepadanya. Mulai dari snapchat, sampai instagram dan whatsapp dibombardir oleh wibu psikontol itu dengan permintaan maaf.
"Maybe you should give him a chance?" seseorang dengan rambut hitam lurus dan strands merah disisi meminum energy drinknya sambil menyiritkan dahi.
Steph menatap gadis dengan pin "She/Her" di dadanya itu datar. "Emily, he's only using me for my body. Why would you even date men in the first place?"
Cewek yang dipanggil Emily itu menyiritkan dahi. "Well, maaf aja. Walaupun gue bi, gue masih suka cowok." Emily membantu Stephanie membereskan barang bawaannya untuk pergi ke Turki, lebih tepatnya ke artschool disana dan kabur dari orang tua sang gadis rambut hitam-ungu.
Selesai dengan barang bawaannya, untuk memastikan jadwal keberangkatannya jam empat sore nanti, Stephanie mengecek jam tangan miliknya. Masih jam 11. Masih banyak sekali waktu. "Em-"
drrrtt.. drrrtt..
"Shh, bentar, Icha nelpon." sunggingan lebar adik kelasnya itu membuat Steph menggelengkan kepala. "Dasar bulol." ujarnya pada Emily.
★ ★ ★
Hari yang panas, setidaknya begitulah pikir Putri yang sedang bersantai di taman komplek depan rumahnya. Ah. Sebentar lagi dirinya akan memasuki perguruan tinggi, ya? Benar benar tidak disangka. Padahal.. rasanya baru kemarin Caca, Nabila, Anissa dan dirinya menggibah tentang cogan yang belum dia follow.
Sekarang Putri malah jadi lesbi.
Sebenarnya bukan hanya soal PTN yang Putri pikirkan tapi.. Masalah Nabila dan Alexia. Jujur saja, Putri tidak mengerti dengan masalah mereka.
"PUTRIIIII, main yuk!" dari belakang, sebuah tangan ramping pucat memeluk pinggang sang gadis. "BUSET MAD- LO DATENG DARIMANA?!" Putribyang sedang duduk di ayunan terjungkang kebelakang karena kaget akan kehadiran Maddie.
Maddison terkekeh. "Dari lubuk hati gue yang terdalam, mau ngasihin lope buat lo." rambut cokelat Maddie diterpa angin membuatnya melambai indah ketika gadis itu memberikan origami berbentuk hati pada sang gebetan.
".. cringe anjrit."
"Bangsat."
"Woah kena mental ya mbaknya?"
"Your mom gay."
Keduanya terbahak di pundak satu sama lain. "Mama gue nggak gay, tapi guenya lesbi. Buat lo doang tapinya." Putri menyengir lebar.
"I dont mind to be cringe either if it means that you'll know how much i care about you." Maddie mencubit pelan pipi chubby Putri yang sedikit kemerahan karena malu.
"Maddie buaya."
"Buaya peliharaan Putri, jadi gombalnya buat princess gue doang."
"Anjing." malu karena pujian dari sang pacar yang bukan pacar tapi serasa pacar, Putri memukul pelan pundak Maddie. "Gue gamau denger gombalan dari orang yang dipanggil mommy langsung kena mental."
"Bajingan."
"Canda mommy~"
"Bajingan (2)."
"Mommyyy~"
Duak-!
"You want me to fuck the shit outta you so bad it makes you look dumb, honey~" Merasa sedikit banyak kesal, Maddie akhirnya memojokan Putri dengan kedua tangannya di rerumputan taman komplek. Wajah bulat Putri sontak saja dipenuhi rona merah malu, namun dengan cepat sang gadis poni lurus menyengir lebar.
" Yes i am dumb and i want you to fuck me. Cry about it."
KAMU SEDANG MEMBACA
bengek in red
RomanceBagaimana jadinya kalau ketua bengek hyung girl dan ketua alt girl berpacaran? Bukan hanya bengekers, tapi jameties dan kp juga?!!