24

1.8K 329 109
                                    


Hari kejepit.

Normal saja untuk mayoritas penghuni kelas 12 IPS-2 untuk bolos, namun anehnya panutan pemalas —walaupun pintar— kesayangan kita, Steph tidak ikut bolos. Fenomena itu sontak saja membuat Anissa yang merupakan ketua PMR cukup tersyok.

Yang kita bicarakan ini Steph, loh. Manusia paling anti-ribet yang juga paling tidak mau capek dan jauh lebih memilih tidur daripada pergi ke sekolah. Dan lagi, setelah pengumuman para guru kalau setelah makan siang nanti mereka boleh pulang ke rumah masing masing setelah sebelumnya hari mereka dipenuhi jamkos yang sebenarnya hanya untuk mengisi absen.

Devan hanya menguap lebar dari mejanya sebelum akhirnya berjalan keluar kelas sambil mengumandangkan lagu "hm hm hm" favoritnya.

"D-Dwaddy Evan~!" dari kejauhan, tampak Inez dengan langkah tergopoh gopoh berlari kearahnya dengan gaya ala anime girls.

Si pria rambut hitam hanya menghela nafas bosan. "Kenapa hm?" dirinya berujar sambil mengacak rambut cokelat milik sang cewek kape.

"A-acu dapwet niyai ceratush pas kemawen uwangan~!" senyum lebar Inez tampak memuakkan baginya. Jelas saja, yang dia inginkan hanya senyuman sang gebetan yang entah mengapa hari ini tidak terlihat dimanapun. "Hmm.. Good girl."

Sebenarnya salahnya sendiri sih, karena mengghosting si cowok jameties itu. Tapi, bukankah ini gilirannya untuk dikejar? Setelah 10 tahun penantiannya sembari tetap memikirkan senyuman manis pemilik rambut oranye itu, bukankah ini giliran Reyhan untuk non-stop memikirkannya?

"Dwaddy Evan mikiyin ciaffh?" Inez mempoke rahang tegas Devano penasaran. "Oh- hm.. Bukan siapa siapa. Hm.. Saya cuma lagi mikirin hadiah buat kamu aja for being a good girl." pria itu tersenyum simpul kearah Inez.

Rona merah merambat di pipi gadis kape itu. "D-demeknya engguck mawin mawin yah dwaddy~ t-tapi Inez guck masyawah kock kawo dwaddy Evan guck kashwi aks kado.. Soawnya.. Lagwi ada yang beyantem geng jawmet diyuay gerbwang cama cekoyah cebeyah~"

Deg.

Jantung Devano serasa terhenti ketika Inez menyelesaikan ucapannya. Berantem? Geng jamet? Reyhan? Segera saja memori 'bernyayi bernyayi' melintas di kepalanya.

Kalo ketemu kita jangan dilawan, nanti mati.

Tidak, tidak. Tidak mau. Reyhan tidak boleh mati duluan. Tidak boleh ada lagi yang merenggut orang yang dirinya cintai. Tidak lagi. Setidaknya, jangan Reyhan. "Eh?! Dw-dwaddy Evan kenawpwa lali??!!" Inez dengan sebal menatap kepergian Devano yang kini melangkahkan kakinya bak atlet marathon ke gerbang sekolah.

...hanya untuk melihat Reyhan yang marah marah ketika karakter game api gratisnya dibunuh oleh anak jamet sekolah sebelah. " Anjing! Bagi med-kit babi!!" makinya kearah anggota timnya yang noob.

"Tapi bos-"

"Kenapa?!"

"Bos kan udah mati."

"Oiya lupa. Hadehh.."

Masih tercengo, Devan tidak sadar kalau salah satu jameties dari sekolah sebelah menghampirinya. "Woy, ada perlu apa bos?"

"..hm.. Kalian katanya berantem..?"

Si jamet dengan rambut blonde itu memasang pose berpikir sebelum akhirnya menyengir lebar. "Woiya jelas berantem dong bos, di game api gratis pastinya. You mau ikutan? Tapi jangan lawan kita beneran, nanti mati loh~"

"Hm. Reyhan sibuk ga?" si pemuda kape tidak menggubris ujaran narsis cowok jamet random itu. Memang sih, cengiran pria jamet itu cukup manis, tapi kalah jauh oleh senyuman terpaksanya Reyhan. "OHHH INI TOH SI S*ABYAN YANG BOS REYHAN SERING CERITAIN??"

"HAH? ADA SIAPA?" dengan nista, Reyhan melempar ponselnya kearah wajah Aldi, sahabat seperjametannya. "Conetall!" maki pria dengan seragam super ketat itu yang tidak digubris si cowok rambut oranye.

"Hm. Gue kira lo berantem beneran." Devan memasukkan tangannya ke saku sok keren.

Reyhan menaikkan alisnya. "Emang kenapa kalo gue berantem beneran? Lo khawatir, gitu?"

"Hm?! Jelas, lah! Gue sayang sama lo, bego!"

"Uhuk-"

"CIEEEE"

"PJ NYA YA BOSS, ROKOK MATAHARI 6 BUNGKUS CIEEE"

Ah. Sepertinya teman seperjametanya baik dari SMA AMS atau sekolah sebelah sama sama suportif akan kelanjutan hubungan mereka berdua.

bengek in redTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang