Chapter 41

7 3 3
                                    

Aku membuat keputusan untuk menunggu di luar bilik tersebut apabila dua orang jururawat membawa Hardin ke dalam bilik tersebut. Aku duduk di kerusi tersebut sambal menunggu Hardin keluar daripada bilik tersebut. Aku dapat mendengar suara seorang lelaki sedang bercakap dengan Hardin. Mungkin suara tersebut milik doktor yang bertugas untuk merawat Beverly.

Pintu bilik tersebut dibuka secara perlahan dan kelibat Hardin dan seorang doktor lelaki kelihatan keluar melalui pintu tersebut. Aku terus berdiri dan memerhati mereka berdua.

"I think you should stay here for a while until the patient are awake. She suffered from a mild depression and it will help her to improve her mood if she are to see you when she are awake later."

"Didn't you call her family ?"soal Hardin kepada doktor tersebut.

"We did actually. But no one was answering the call "jawab doktor tersebut dengan reaksi bimbang.

Hardin terus melihat ke arahku, perasaan bimbang dan risau terpapar jelas di wajahnya. Aku terus bergerak ke sebelahnya dan mencapai tangan kirinya dan menggenggamnya erat. "If she really need you now, you can wait for her until she are awake. Then, you can go home."

Hardin tidak mengatakan apa-apa tetapi dia terus memerhati wajahku. Doktor tersebut juga tidak lagi mengatakan apa-apa. Aku memandang ke arah doktor tersebut lalu menghadiahkannya sebuah senyuman. "Hi doktor." sapaku kepadanya.

"Hi, Miss "jawabnya balik dengan sopan.

"She's Mrs Walter." Hardin memperbetulkan ayat doktor tersebut.

Doktor tersebut terus mengerutkan keningnya sedikit berasa agak bingung, "Ohh, I'm sorry Mrs Walter "

"It's okay "aku tersenyum cuba menghilangkan rasa janggal.

"I send you home first and I'll get Harry to take you to work "kata Hardin dengan lembut lalu menarikku ke dalam dakapannya. Dia pasti berasa bersalah.

Aku mengangguk kepalaku, "okay".

***

"You don't think Beverly tu over sangat kah? Like for real, if I were you I might not even let her to come to my house, party or whatever " Lily terus berhenti menaip di komputernya dan mengalihkan pandangannya kepadaku.

"It's not like she do it on purpose. She might have gone through some stuff lately and her parents were not in a good relationship now" Aku berusaha kedengaran tenang dan tidak apa-apa walaupun sebenarnya aku agak cemburu melihat Beverly.

"So, who gonna pick you after work?" Lily tidak lagi melihat ke arahky, dia kembali mengerjakan tugasannya. Dia pasti berasa agak menyampah terhadap aku sekarang.

"You can give me a ride right ? I already told Hardin to not worry about me and that you will give me a ride "jelasku kepadanya Panjang lebar.

"What? He did not even insist to pick you up ?"Lily kembali memberikanku renungannya.

"No, he's... just agreed"jawabku perlahan.

"You wish he was insisted right ?" kali ini nada suara Lily kedengaran lembut. Dia pasti kesian aku.

Aku memberikannya senyuman, "Yes "

Kali ini Lily tidak lagi menyambung ceramahnya, "I will give you a ride but with one condition "

"Yeay ! What condition ?"

"Cook me dinner tonight, I mean I will have my dinner at your house !"katanya dengan teruja.

"Sure, why not?"

Lily terus memelukku erat, "Saranghae ahjumma !"

"Tak guna, ahjumaa "gurauku kepadanya.

Setiap LangkahWhere stories live. Discover now