Annisa sedang sibuk mengurusi para clien nya di perusahaan ayahnya. Oh iya, selama ini Annisa bekerja di perusahaan ayahnya menjadi manager dari perusahaan ayahnya itu.
Ia berjalan kesana kemari untuk memastikan semuanya sudah siap baik materi, file-file yang harus dibawa saat meeting nanti. Tak lupa juga siapkan mental agar meeting ini berjalan dengan lancar.
Sudah satu minggu ini Annisa sibuk. Karena banyak sekali perusahaan lain yang ingin bekerja sama dengan perusahaan ayahnya. Mau tidak mau ia harus mengurusi itu semua.
Tetapi alhamdulillah Annisa sudah sangat menguasai bidang pekerjaannya ini. Walaupun dulu fakultas saat kuliahnya bukanlah bidang pekerjaannya saat ini. Setiap hari ia belajar dari sang ayah, bagaimana cara mengurus perusahaan agar tetap berjalan, dan lain-lain.
Namun, meskipun Annisa terlihat baik-baik saja dalam menjalani kariernya. Tetapi ia juga sering memendam sendiri masalah yang ada perusahannya.
Contohnya seperti satu bulan lalu ada seseorang yang ingin menjatuhkan perusahaan mereka agar cepat bangkrut. Banyak sekali saingan mereka yang mengharapkan perusahaan ayah Annisa gulung tikar.
Pasalnya, perusahaan ayah Annisa adalah perusahaan yang terbesar setelah perusahaan Akhtar dan Affran. Jadi wajar saja banyak yang tidak suka atas kesuksesan mereka.
Lebih tepatnya para pesaingnya sangat iri karena tidak mampu mengelola perusahaannya tidak benar.
Dalam hadist dijelaskan :
Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa ayat 32 yang artinya:
"Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
Daripada iri hati terhadap kesuksesan seseorang lebih baik kita jadikan sebuah motivasi agar kedepannya kita bisa seperti mereka (orang-orang sukses).
"Pah, nanti ada meeting jam 09.00 dengan perusahaan tambang milik pak Ikhbar," ucap Annisa yang masih sibuk membereskan file yang berserakan dimeja ayahnya.
Baim Safalas adalah ayah kandung Annisa yang menjabat sebagai pemilik sekaligus direktur utama perusahaan ini. "Iya nak. Nanti kamu ikut ya? Dampingi papa,"
"Dengan senang hati pah. Ya udah Annisa siap-siap dulu ya. Assalamu'alaikum pah," sahutnya kemudian berlenggang keluar dari ruangan ayahnya dan pergi keruangan kerjanya untuk bersiap-siap.
"Iya. Wa'alaikumsalam,"
.
20 menit sudah mereka bersiap-siap dan akhirnya meeting pun akan segera dimulai.
Karena Ikhbar sudah tidak lagi menjabat diperusahaannya, kini Akhtar lah yang mengurus semua perusahaan tambangnya. Dengan ditemani oleh kedua sahabatnya itu.
Annisa tidak mengetahui siapa itu Ikhbar, ia hanya tau kalau perusahaan tambang itu miliknya. Jadi ia juga tidak tau kalau Fadhlan akan ada ditengah-tengah mereka.
.
1 jam telah berlalu.
Meeting pun sudah selesai, tetapi mengapa jantung Annisa masih berdebar juga. Tidak bisa berhenti, apa ada kaitannya dengan keberadaan Fadhlan disini?
Hasil meetingnya memuaskan sekali dan membawa untung besar bagi perusahaan Baim dan perusahaan Akhtar. Mereka bekerja sama untuk mengurus tambang-tambang yang ada di Kalimantan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Akhtar dan Ayra (On Going)
Любовные романы⚠️(SLOW UPDATE)⚠️ Akhtar Qabeel Alfarezi adalah seorang pengusaha muda yang sukses umur nya sekitar 25 tahun dia bekerja di Perusahaan Ayah nya. Ia terkenal tegas, bijaksana, ambisius, tanggung jawab. Suatu saat ia dijodohkan oleh kedua orangtuanya...