Sudah berjalan 5 bulan pernikahan Fadhlan dan Annisa. Tepat dua minggu setelah lamaran mereka melangsungkan pernikahan.
Pernikahan sederhana, hanya dihadiri oleh keluarga dan teman-teman terdekat. Kini tinggallah Nabilla dan Yusuf saja yang belum memiliki pasangan.
Sebenarnya Nabilla sedikit iri dengan Annisa yang sudah menikah.
"Yah tinggal aku yang masih jomblo. Kalian berdua udah nikah," ucapnya sambil memasang wajah sedih.
"Sabar dong, Bil. Jodoh gak akan kemana kok," sahut Ayra berusaha menenangkan satu sahabatnya ini.
"Noh stok terakhir si Yusuf," celetuk Fadhlan tiba-tiba dan menghampiri Annisa yang tak jauh dari posisinya berdiri.
Mendengar namanya terpanggil Yusuf sedikit kesal. "Enak aja stok terakhir. Emang dikira gue barang!" kesalnya sambil membuang asal handphone yang tadinya ia pegang.
"Canda bro,"
"Sayang, udah malam. Tidur yuk? Kasihan badan kamu pasti cape," lirih Fadhlan.
"Yeuh si bambang, kita masih ada disini malah pengen tidur," ujar Akhtar.
"Kasihan bini gue lah. Dari pagi gak istirahat. Iya kan sayang?"
"Nggak kok mas. Annisa masih pengen ngumpul,"
Fadhlan menggeleng pelan. Ia tidak ingin istrinya sakit karena kurang istirahat. Dan akhirnya Annisa mengerti kode Fadhlan tadi.
Kemudian Annisa berpamitan dari sana untuk istirahat duluan. Mereka pun mengerti. Tak lama Ayra dan Akhtar pun pulang, sedangkan Nabilla dan Yusuf masih setia dengan kegiatannya masing-masing.
Sebenarnya Nabilla takut pulang sendiri, apalagi malam-malam begini. Mau minta tumpangan dengan Yusuf tapi rasa gengsi mengalahkan rasa takutnya.
Biasanya disaat seperti ini ia selalu bersama Ayra. Namun, Ayra sudah pulang terlebih dahulu. Nabilla kebingungan sekarang.
Setelah menemani Annisa tidur, Fadhlan keluar dari kamarnya dan menghampiri Yusuf dan Nabilla.
"Loh? Nab, lo belum pulang?" tanya Fadhlan.
Nabilla menggeleng. "Gue takut pulang sendiri sebenarnya. Cuma Ayra udah pulang duluan, makanya dari tadi gue diem aja Dhlan," ungkapnya jujur. Bukan bagaimana lagipula ia tidak biasa pulang dengan laki-laki terlebih lagi hanya berduaan.
Bukannya prihatin Fadhlan malah tertawa. Memangnya ada yang lucu dari ucapan Nabilla tadi?
Nabilla mengerucutkan bibirnya karena kesal dengan suami dari sahabatnya ini. Ia sedang serius bukan bercanda.
Karena sadar Nabilla kesal dengannya akhirnya ia tau apa yang harus dilakukan sekarang. "Yaudah malam ini lo nginep aja disini, daripada takut,"
Tapi disisi lain Nabilla juga tidak enak. Nabilla bingung sekarang.
"Emm nggak usah deh. Gue pulang aja minta jemput abang gue atau naik taksi online," ucapnya asal dan membuat Yusuf sedikit kesal.
"Nggak usah banyak omong. Pulang bareng gue sekarang, udah malam nggak baik perempuan jam segini masih keluyuran," timpal Yusuf tiba-tiba.
Fadhlan menarik sudut bibirnya melihat tingkah laku Yusuf tadi.
"Yaudah mendingan pulang sekarang aja. Gue bukannya ngusir, tapi takut lo dicariin sama keluarga lo jam segini belum pulang,"
"Benar tuh kata Fadhlan," sambar Yusuf.
"Hm yaudah deh. Gue pamit ya Dhlan, salam buat Annisa ya. Assalamu'alaikum," ucap Nabilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Akhtar dan Ayra (On Going)
Roman d'amour⚠️(SLOW UPDATE)⚠️ Akhtar Qabeel Alfarezi adalah seorang pengusaha muda yang sukses umur nya sekitar 25 tahun dia bekerja di Perusahaan Ayah nya. Ia terkenal tegas, bijaksana, ambisius, tanggung jawab. Suatu saat ia dijodohkan oleh kedua orangtuanya...