"Kemarin pas kamu ngusir aku di rumah sakit, aku kan keluar kamar perawatan. Terus aku pergi cari udara segar di taman rumah sakit. Lalu aku lihat ada Rumi lagi berduaan sama Rafa, pikiran aku langsung negatif karena mereka nggak biasa berduaan gitu. Pas aku samperin Rumi dia lagi nangis, aku tambah panik 'kan. Nah terus Rafa bilang kalau Rumi kau diculik sama seseorang. Sampai sekarang rasa traumanya nggak hilang-hilang,"
"Kok mas baru bilang sih? Sengaja ngerahasiain dari aku?"
"Kesemua keluarga besar kita. Yang tau cuma Fadhlan, Yusuf, dan kamu saja. Aku takut nantinya akan terjadi perkelahian makanya aku rahasiain dulu dari semua,"
Ayra berpikir sejenak. Benar juga apa yang dikatakan Akhtar tadi, apalagi keluarga besarnya memiliki banyak sekali anak buah.
.
Dan hari ini Akhtar bersama kedua sahabatnya dan beberapa orang suruhannya, mencari tau tentang si orang yang ingin menculik Arumi waktu itu.
Berapa kali Arumi ditanya-tanya atau diintrogasi oleh Akhtar, untuk memastikan lebih lanjut lagi bagaimana ciri-ciri orang tersebut. Arumi masih ingat betul bagaimana sosok si penculik itu.
Waktu itu ia memakai hoodie hitam, masker scuba hitam, kacamata hitam, dan topi berwarna hitam. Semua serba hitam sehingga membuat Arumi sulit untuk mengenali laki-laki itu. Yang pasti perawakannya tinggi dan badannya cukup atletis, bisa terlihat dari ukuran hoodie yang waktu itu dipakai.
Sebenarnya mereka juga bingung, Arumi bisa dibilang jarang keluar kecuali dengan keluarga. Di kampus juga Arumi anaknya tidak pernah membuat masalah. Jadi kurang logis saja jika ada yang ingin menculiknya. Atau jangan-jangan.....
.
"Sayang!" teriaknya dari ruang keluarga
"Nggak usah teriak-teriak telinga aku masih normal mas," Ayra tau kalau Akhtar sudah teriak begini, pasti ada hal penting yang harus dibicarakan saat itu juga.
"Sini duduk disamping aku," rayu Akhtar.
"Ih, aku mau nidurin Husein. Jangan ganggu!" jawab Ayra sinis
"Galak banget emak-emak," memang Akhtar tidak henti-hentinya menggoda Ayra semenjak Husein hadir dikehidupan mereka.
"Dih apaan sih bapak-bapak! Aku mau kekamar dulu, nanti aku kesini lagi,"
"Oke,"
Sambil menunggu Ayra, Akhtar memainkan laptopnya. Sebenarnya bukan main sih, lebih tepatnya mengecek email yang masuk dari para clien.
Akhir-akhir ini Akhtar selalu disibukan oleh pekerjaannya. Ia jadi merasa bersalah karena tidak punya waktu bersama keluarga kecilnya. Dan sepulangnya Ayra dari rumah sakit, Akhtar selalu pergi ke kantor setiap hari. Ia jadi merasa bersalah.
Tak lama muncul Ayra. Pakaiannya sedikit berantakan. Mungkin karena menggendong sambil meniduri Husein. Akhtar menaikan alisnya sebelah. "Bajumu?"
Ayra menundukkan pandangannya dan melihat pakaiannya sendiri. Dan benar, bajunya sangatlah lusuh dan berantakan.
"Oh ini tadi, Husein tidak bisa diam. Ada apa mas?" Ayra tidak basa-basi lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Akhtar dan Ayra (On Going)
Romance⚠️(SLOW UPDATE)⚠️ Akhtar Qabeel Alfarezi adalah seorang pengusaha muda yang sukses umur nya sekitar 25 tahun dia bekerja di Perusahaan Ayah nya. Ia terkenal tegas, bijaksana, ambisius, tanggung jawab. Suatu saat ia dijodohkan oleh kedua orangtuanya...