Semenjak Rafa membatalkan kerjasama nya dengan Akhtar, Akhtar memutuskan pergi ke luar kantor untuk menenangkan diri nya. Tetapi ini sudah hampir 4 jam Akhtar meninggalkan kantor nya kemana kah ia pergi?
Flashback on
"Dhlan, Suf pikiran gw sangat kacau gw ngga tau harus gimana lagi pasti kalau gw bilang ke Ayah soal ini, ia pasti sangat kecewa sama gw. Gw ngga bisa di berikan amanah yang berat seperti ini," Akhtar menunduk.
"Husss jangan bicara seperti itu Tar kita yakin kok kalau lu bisa mengembalikan semua ini. Semua butuh proses masa baru gini aja lu udah down sih," Yusuf memberi semangat kepadanya.
"Iya benar tuh kata Yusuf lu ngga boleh gini, justru kalau lu seperti ini saingan lu bakalan lebih mudah untuk mengambil alih bisnis lu Tar," sambung Fadhlan.
"Tapi gw ngga bisa menjalankan amanah dengan baik, gw sudah ngga bisa dipercaya lagi," ucapnya lemah.
"Ingat Tar Allah tidak akan memberi ujian di luar batas kemampuan hambaNya, Allah memberikan lu ujian kayak gini supaya lu lebih kuat lagi menghadapi semua saingan lu," ucap Fadhlan lagi.
"Tar ingat hadist ini Rasulullah SAW bersabda :
'Pendosa yang selalu mengharapkan rahmat Allah Subhanahu Wata'ala itu lebih dekat kepada Allah dibanding hamba yang putus asa akan rahmat Allah.'
Allah ngga suka hambaNya yang putus asa kayak gini Tar," tutur Yusuf."Astagfirullah," Akhtar akhirnya sadar dan langsung memohon ampun kepadaNya.
"Ya Allah yang Maha segala nya hamba mohon ampun kepada Mu ya Allah maafkan hamba yang telah melanggar larangan Mu, hamba sudah dibutakan oleh harta sehingga hamba begitu sedih dan melupakan akan rahmat Mu ya Allah," batin Akhtar.
"Udah sadar belum?" Tanya Yusuf.
"Alhamdulillah terima kasih ya, ya sudah gw mau ke luar dulu bentar nanti kalau ada apa-apa telpon gw aja oke? Assalamu'alaikum," ia pun berlenggang meninggalkan Yusuf dan Fadhkan di ruangan nya.
"Wa'alaikumsalam," jawab mereka.
♡♡♡♡
Akhtar berjalan menelusuri kantor dan telah menemukan tempat yang mampu menenangkan nya adalah masjid yang terletak di samping kantor. Ia memutuskan untuk sholat dhuha di sana.
Ia pun membuka sepatu nya dan pergi ke tempat wudhu. Setelah selesai berwudhu ia segera masuk ke dalam masjid dan mengucapkan salam.
"Assalamu'alaikum," salam nya.
Ternyata di dalam masjid sepi belum ada orang yang datang. Segera lah ia menunaikan sholat dhuha nya.
Dengan mengucapkan niat dan mengangkat kedua telapak tangan nya dan mengucapkan
"Allahu Akbar"
Ia pun membaca doa takbiratul ikhram.
Setelah selesai sholat nya ia pun berdoa kepada Allah.
"Ya Allah sesungguhnya Engkau lah maha penguat hati, hamba mohon kepada Mu kuatkan lah hati hamba untuk menerima semua ini. Hamba tidak ingin mengecewakan kedua orangtua hamba terutama ayah hamba, beliau yang sudah mempercayai hamba untuk menjalankan amanah ini ya Allah. Hamba mohon kepada Mu ya Allah bantu hamba untuk menjalankannya lebih baik lagi. Rabbana aatina fiddunya hasanatan wa fil akhirati' hasanatan wa qinaa 'adzaaban naari aamiin aamiin ya robbal a'lamin," hati Akhtar sedikit lebih tenang sekarang. Ia memutuskan untuk berdiam diri di masjid ini sambil berdzikir untuk lebih menenangkan hati nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Akhtar dan Ayra (On Going)
Romance⚠️(SLOW UPDATE)⚠️ Akhtar Qabeel Alfarezi adalah seorang pengusaha muda yang sukses umur nya sekitar 25 tahun dia bekerja di Perusahaan Ayah nya. Ia terkenal tegas, bijaksana, ambisius, tanggung jawab. Suatu saat ia dijodohkan oleh kedua orangtuanya...