27. -||PCADA||-

304 21 0
                                    

Saatnya telah tiba. Dimana Yusuf sudah sadar dan sudah melawan rasa gengsinya untuk meminta maaf kepada Nabilla atas kejadian tempo lalu.

Entah dorongan dari mana yang terpenting ia mengakui bahwa dirinya sudah salah bersikap kepada seorang perempuan. Dan Yusuf sudah mengambil sebuah pelajaran dari kejadian ini.

Kalau ia harus menyaring setiap perkataannya dan bersikap sopan kepada semua orang, agar tidak ada lagi hati yang tersakiti akibat sikap atau perkataan Yusuf.

Setelah sekitar satu mingguan Yusuf izin kerja, akhirnya tepat hari ini, hari senin yang cerah ini ia memutuskan untuk masuk. Satu minggu lalu ia sebenarnya tidak sakit melainkan menghindar dari semua orang terutama Fadhlan yang ada pada kejadian itu.

Bukan bagaimana, sahabatnya yang satu ini paling anti menyakiti perempuan. Pasti kalau hari itu juga Yusuf masuk kerja sudah pasti terjadi keributan antara dirinya dan Fadhlan.

Dan hari ini ia sudah siap menanggung semuanya. Baik hukuman dari Fadhlan dan Akhtar atau pun yang lainnya. Ia harus bersikap layaknya laki-laki yang gentle.

♡♡♡♡

Sekitar jam 10.35 Yusuf memberanikan diri keruangan Akhtar untuk mengambil beberapa file miliknya yang sengaja diletakkan diruangan Akhtar agar tidak hilang.

Akhtar pasti sudah mengetahui semuanya. Dan sudah pasti juga Yusuf akan kena omelan dari Akhtar.

"Assalamu'alaikum Tar,"

"Masuk!" teriaknya dari dalam.

"Eh lo Suf, udah sehat?"

"E-em alhamdulillah udah," jawab Yusuf kikuk.

Sepertinya Akhtar tidak mengetahui masalahnya.

"Gue kesini mau ngambil file gue Tar, sekalian mau kebut kerjaan. Pasti udah bertumpuk banget," jelas Yusuf sembari menghampiri Akhtar.

"Oh iya! Sebentar ya," Akhtar begitu bersemangat saat mengetahui sahabatnya ini ingin mengebut pekerjaannya.

Jarang sekali Yusuf rajin dalam mengerjakan pekerjaannya itu. Setelah bertahun-tahun kerja disini, baru kali ini ia meminta pekerjaannya kepada Akhtar.

Biasanya Akhtar yang selalu memberikan paksa pekerjaan untuk Yusuf. Dan Yusuf mengerjarkan secara terpaksa. Akhtar senang ada perubahan dalam diri sahabatnya itu.

Kemudian.....

Tok tok tok

"Masuk!" pekik Akhtar.

Dibukalah knop pintu ruangan Akhtar dan tidak disangka yang datang adalah Nabilla. Panik? Sudah pasti. Itu lah yang dirasakan Yusuf sekarang dengan rasa bersalah yang teramat dalam.

Tapi tidak biasanya Nabilla datang kesini. Ada apa sebenarnya?

"Assalamu'alaikum,"

"Wa'alaikumsalam," jawab mereka.

"Tumben kesini Nab? Ada apa?" tanya Akhtar.

"Nggak ada apa-apa kok. Cuma tadi gue habis mampir ke rumah lo dan Ayra nitipin ini buat lo. Nih," tutur Nabilla seraya memberikan sebuah tas tote bag kecil yang berisikan tempat makan.

Perjalanan Cinta Akhtar dan Ayra (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang