11. -||PCADA||-

589 197 17
                                    

3 bulan sudah Ayra lulus dan menjadi sarjana ekonomi. Dan sudah saat nya juga ia mencari pekerjaan tetapi ia masih ditolak oleh beberapa perusahaan yang selama ini ia kunjungi. Apa sih yang membuat perusahaan itu menolak Ayra? Ayra pun tidak tau yang Ayra bisa lakukan adalah berdoa kepada Allah SWT dan terus berusaha.

"Gimana Ay? Sudah ada perusahaan yang nerima kamu?" Tanya Rizal.

"Belum abi. Ayra juga bingung kenapa lamaran Ayra selalu ditolak ya?" Jawabnya lemah.

"Kamu ngga boleh nyerah ya sayang. Abi akan ikut bantu kok," Rizal berusaha menguatkan hati putrinya agar tidak putus asa.

"Iya abi makasih ya," ucap Ayra dengan sedikit senyuman.

"Oya abi baru ingat Ay. Kamu masih ingat kan rekan bisnis abi yang waktu itu datang ke sini?" Tanya Rizal.

"Oh iya Ayra ingat kok bi. Kenapa memang?" Ayra kembali bertanya.

"Waktu itu teman abi bilang, kalau kamu sudah lulus kuliah kamu ngelamar kerja saja di perusahaan beliau. Siapa tau saja pekerjaan nya cocok untuk kamu," tutur Rizal semangat.

"Benar kah bi? Kenapa abi ngga ngomong sama Ayra?" Sahut nya.

"Maaf Ay abi lupa dan sekarang abi baru ingat. Apa abi telpon beliau saja ya? Untuk memastikan masih ada lowongan kerja atau tidak," titah Rizal seraya mengambil ponsel nya yang berada di atas meja.

"Boleh tuh bi," jawab Ayra semangat.

"Oke sebentar ya sayang," ucap nya.

Ayra hanya mengangguk semangat. Ia pun tidak sabar menerima jawaban dari rekan bisnis abi nya itu. Semoga saja lowongan kerja nya masih ada untuk nya.

♡♡♡♡

Kini di rumah Akhtar hanya ada dirinya dan ayah nya saja. Faiza dan Arumi sedang pergi ke rumah temannya Faiza yang terletak di Bogor. Karena sudah larut malam Ikhbar memerintahkan Faiza untuk tidak pulang ke rumah dan menginap di rumah temannya itu. Karena sangat berbahaya apa lagi mereka hanya berdua saja.

"Akhtar?" Panggil Ikhbar.

"Iya yah kenapa?" Jawab Akhtar.

"Kamu sudah menemukan sekretaris untuk mu?" Ikhbar bertanya lagi.

"Belum yah. Belum masuk kriteria yang Akhtar inginkan," sahutnya seraya memakan snack kesukaannya.

"Boleh ayah bantu carikan?" Tawarnya.

"Boleh kok yah boleh banget. Akhtar juga sudah pusing mencari sekretaris yang cocok untuk Akhtar," jawabnya sedikit frustasi.

Tiba-tiba ponsel Ikhbar berdering menandakan ada telpon masuk.

Rizal (rekan bisnis)

"Assalamu'alaikum Bar?"

"Wa'alaikumsalam Zal ada apa tumben malam-malam begini telpon?"

"Jadi gini saya mau nanya. Di perusahaan Akhtar masih ada lowongan kerja ngga?"

"Masih ada Zal memangnya kenapa?"

"Ayra kan sudah lulus kuliah nih. Nah dia belum dapat pekerjaan perusahaan yang Ayra lamar selalu ditolak. Dan Ayra pun bingung mau cari kemana lagi,"

Perjalanan Cinta Akhtar dan Ayra (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang