39. -||PCADA||-

177 16 2
                                    

Semenjak kedatangan Laura, saya mencium ada bau-bau pelakor hahaha...

Happy reading💋

____________________________________________

Sejak kepulangan Laura, sedari tadi Ayra diam saja. Walaupun ia mondar-mandir didepan Akhtar, ia hanya melewatkan tanpa bicara sepatah kata pun.

Akhtar juga bingung. Tidak biasanya Ayra seperti ini kalau ada perempuan bertemu ke rumah. Kali ini benar-benar berbeda.

"Ayra! Tunggu!" suara lantang Akhtar membuat Ayra menghentikan langkahnya.

Ayra tidak merubah posisinya untuk menghadap Akhtar, ia hanya berdiam diri ditempat sambil memegang botol susu Husein.

Berbeda dengan Akhtar detik itu juga ia beranjak dari tempat duduk dan langsung berjalan ketempat Ayra berdiri. Akhtar menarik lengan Ayra sedikit kasar hingga tubuh mungil Ayra terbentur didada bidang Akhtar.

"Kamu kenapa?"

Ayra memutar bola matanya malas.

"Pertanyaan yang konyol!" batinnya.

"Nggak apa-apa aku cuma lelah. Mas selesaiin makannya, aku mau nidurin Husein dulu," jawaban itu tidak membuat Akhtar puas. Oke, ia menuruti ucapan Ayra tetapi setelah ia selesai makan Akhtar akan menanyakannya lagi sampai Ayra mengaku.

"Baiklah," ucap Akhtar. Ia pun segera melepaskan cengkeraman tangannya dari lengan Ayra.

.

Fadhlan dan Yusuf sedang sibuk didepan layar komputer dengan ditemani oleh setumpuk berkas yang harus mereka teliti dan masukkan semua data itu kekomputer masing-masing.

Hening.

Hanya ada suara khas orang mengetik dikeyboard komputer. Tidak ada obrolan apapun diantara mereka, seolah-olah tidak ada siapapun disana.

Namun....

"Dhlan, gue mau lamar Nabilla nanti malam,"

Fadhlan berhenti sejenak kemudian mencerna ucapan Yusuf barusan. Lalu ia terhadap kembali. "Hah? Nggak bercanda 'kan lo?"

"Memang mimik muka gue lagi keliatan bercanda?"

"N-nggak sih. Cuma aneh aja lo sama Nabilla kalau udah ketemu kayak Tom and Jerry. Berantem mulu,"

"Dengan begitu tidak menutup kemungkinan untuk tidak mencintai seseorang," tegasnya.

Seperti sebuah miracle.

Yusuf berubah begitu cepat. Ia tidak lagi bermain-main tentang cinta, dalam hati Fadhlan bersyukur tetapi juga ada rasa bingung disana. Secepat itu kah Yusuf mencintai Nabilla?

Kalau sudah urusan hati, kita akan susah untuk menerkanya. Jika Allah sudah berkehendak semua yang kita tidak kira akan terjadi.

 Allah Swt berfirman :

وَمَا تَشَاۤءُونَ إِلَّاۤ أَن یَشَاۤءَ ٱللَّهُۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلِیمًا حَكِیمࣰا

“Tidaklah kalian mampu berkehendak, kecuali apabila dikehendaki Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” [Q.S. Al-Insan (76): 30]

Namun, wajar saja kalau Yusuf menyukai Nabilla. Nabilla adalah perempuan yang mandiri, cantik hati maupun fisik, sholehah, dan cerdas. Siapapun pasti akan terpikat kepadanya.

.

Hari ini mereka–Fadhlan dan Yusuf pulang sedikit terlambat dikarenakan pekerjaan yang cukup banyak. Mulai dari rapat bersama karyawan maupun bertemu clien serta menyelesaikan berbagai macam laporan.

Perjalanan Cinta Akhtar dan Ayra (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang