Setelah beberapa bulan menyiapkan skripsi akhir nya Ayra, Annisa, dan Nabilla akan lulus dan jadi sarjana kampus ini tidak terasa setelah 4 tahun kuliah di sana akhirnya mereka lulus juga. Perasaan mereka tak dapat digambarkan entah bahagia, terharu, sedih, tegang perasaan itu semua campur aduk menjadi satu.
Mereka duduk dengan didampingi oleh kedua orangtua mereka beserta dengan keluarga yang lainnya. Ayra sedari tadi tak henti-henti menyebut nama allah untuk menenangkan hati nya. Ia tau pasti ia akan lulus tetapi perasaan nya kini masih saja tegang dan gugup ketika akan menerima hasil kelulusannya. Hana pun ikut menenangkan dan meyakinkan putrinya itu agar tidak gugup ketika maju ke depan nanti. Ya walaupun sudah diberi support tetap saja siapapun orang yang ingin menerima hasil kelulusan pasti akan nervous.
Berbeda dengan Annisa dan Nabilla mereka berdua begitu enjoy dengan suasana saat ini. Tidak gugup atau pun tegang paling hanya bersorak ria saat menerima hasil tes kelulusannya. Tetapi pemandangan di sana ada yang berbeda, terdapat sosok Rafa yang ikut datang dalam acara Graduation di kampus Ayra, Annisa, dan Nabilla. Walaupun ia duduk di pihak Annisa tetapi pandangannya tertuju kepada Ayra. Menurutnya Ayra sangat cantik dan lucu dengan berekspresi seperti sekarang. Dan sesekali ia mengambil foto Ayra secara diam-diam untuk memenuhi koleksi fotonya di galeri Rafa.
Pemanggilan siswa dan siswi pun akan dimulai terlihat jelas di wajah Ayra ia semakin gugup ketika akan maju ke depan nanti, namun ia berusaha agar tetap tenang. Siswa/siswi yang dipanggil pertama Adalah Annisa. Annisa maju dengan sangat percaya diri ia mampu mengendalikan dirinya agar tetap terlihat tenang dan kharismatik bagi orang-orang yang melihatnya.
Annisa pun menghampiri dosennya yang akan memberikan hasil kelulusannya.
"Selamat ya Annisa kamu lulus," ucap dosen itu.
"Alhamdulillah ya Allah terima kasih pak," jawab Annisa sambil menyalami tangan dosennya dan berjalan ke arah orang tuanya.
"Mah, pah Nisa lulus," ucap nya seraya memeluk kedua orangtuanya itu.
"Alhamdulillah ya Allah terima kasih," tak henti-henti nya papa Annisa mengucap syukur kepada Allah.
Dari kejauhan Ayra melihat kebahagiaan sahabatnya ia pun ikut tersenyum. Dalam hati nya bertanya apakah aku akan seperti Annisa? Sungguh Ayra sangat tegang dan takut kalau ia tidak lulus.
Namun beberapa menit kemudian dipanggil lah nama Ayra. Ayra yang sedang melamun kini ia gelagapan. Baru saja nama nya dipanggil dengan langkah yang cepat ia menuju ke depan, ia tidak memperdulikan sekitarnya ia hanya terfokus kepada dosen yang akan memberikan hasil kelulusannya. Ia pun menatap benda yang dipegang oleh dosen itu.
"Selamat ya Ayra kamu lulus dan kamu adalah murid dengan nilai terbaik di tahun ini. Dan ini beasiswa kamu," ucap dosen itu tersenyum.
"Apa pak? Nilai terbaik?" Tanya Ayra tidak percaya.
"Iya Ayra," jawab dosen itu disertai anggukan.
"Alhamdulillah ya Allah Engkau telah mengabulkan do'a selama ini," Ayra menerima hasil kelulusannya dan beasiswa nya. Setelah turun dari meja dosen nya tadi ia sujud syukur di depan keluarganya.
"Bagaimana nak?" Tanya Rizal yang tak kalah cemas.
"Alhamdulillah abi Ayra lulus dengan nilai yang terbaik. Dan ini beasiswa Ayra," jawabnya sambil menghapus air matanya.
"Alhamdulillah ya Allah kamu memang tidak pernah mengecewakan abi sama umi tidak sia-sia perjuangan mu selama ini nak," kini Hana tak henti-henti nya mengucap syukur dan bangga kepada Ayra.
"Umi mas Affran tidak ikut?" Ia baru sadar bahwa kakaknya tidak ada di sana.
"Affran sedang pergi ke luar kota untuk memantau cabang perusahaannya," sahut Rizal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Akhtar dan Ayra (On Going)
Romance⚠️(SLOW UPDATE)⚠️ Akhtar Qabeel Alfarezi adalah seorang pengusaha muda yang sukses umur nya sekitar 25 tahun dia bekerja di Perusahaan Ayah nya. Ia terkenal tegas, bijaksana, ambisius, tanggung jawab. Suatu saat ia dijodohkan oleh kedua orangtuanya...