Aslan update lagi!
Jangan lupa di vote dan juga sertakan komentar di setiap paragraf😁
***
Aslan duduk di sofa markas lalu memijit pelipisnya, akhir-akhir ini pikirannya begitu kacau. Mulai dari perang dingin dengan Kim, pusing karena memikirkan Geng Astara, dan juga Avella yang tidak berhentinya merengek padanya meminta ini dan itu.
"Udahlah bos, mending lo sama Kim aja. Bosen gue ama Vella mulu" celetuk Tyo sewot, namun Aslan tidak mendengarnya.
"Gimana mau sama Kim, orang Kim nya juga nganggep dia temen" Bintang tertawa.
Alaska menggeleng. "Kasian di tolak secara tidak langsung"
Seisi markas tertawa, tidak peduli dengan keberadaan Aslan yang sudah bingung kenapa mereka tertawa. Mungkin kalau saja cowok itu mendengar habis mereka semua.
Sedangkan Qana yang sedang duduk di samping Alaska hanya menggeleng, bukannya mencari solusi malah meresahkan keadaan. Qana Prisilla, cewek itu memang tidak terlalu suka basa-basi. Mangkanya terkadang Bintang ataupun Tyo sering sewot dan mengatakan hidup Qana itu terlalu dibawa serius, namun kenyataanya memanglah seperti itu.
"Alaska," panggil Aslan, sang pemilik nama pun langsung beranjak dari duduknya lalu menghampiri Aslan dengan satu alis terangkat. "Kenapa?"
Mata Aslan mengisyaratkan sesuatu kepada Alaska, alhasil cowok itu langsung mengangguk pahan lalu keluar dari Markas melaksanakan apa yang diperintahkan Aslan.
Mata Aslan tertuju kearah Rian. "Lo urus Vella"
Rian melototkan matanya. "Lah? Kok jadi gue sih?!"
"Gue ada urusan." Jawabnya singkat lalu menatap kearah Qana, Bintang, Tyo, Chris, dan Antartika. "Dan lo pada ikut gue,"
"Mau kemana?" Tanya Chris.
"Sma Matahari" jawab Aslan lalu langsung mengambil kunci motornya dan bergegas keluar. Yang lainnya pun juga ikut melakukan hal yang sama.
"Mau ngapain kita di Sma Matahari?" Tanya Bintang kepo.
"Kepo lo" sahut Tyo.
"Biarin," kata Bintang lalu tiba-tiba ia dikagetkan dengan Tyo yang tiba-tiba duduk di jok belakang motornya. "Heh! Ngapain lo disini?!"
"Numpang ya, Tang. Gua kagak bawa motor hehe" Tyo nyengir.
"Dih, ngaku-ngaku anak orang kaya. Tapi numpang di motor orang" celetuk Bintang.
"Gak usah jujur-jujur juga kali Tang, gue sakit hati loh ini" kata Tyo dengan nada mendramatisir.
Bintang menghela napas lalu berkata, "ya udah, mumpung gue baik. Tapi awas aja lo peluk-peluk gue!" Ancamnya.
Tyo bergidik. "Dih, gini-gini gue masih milih-milih kali Tang!"
"Heh, ribut! Mau gue gampar lo berdua?!" Ancam Antartika.
Qana yang sudah duduk di jok belakang motor Antartika hanya menggeleng maklum melihat dua manusia itu, namanya juga orang gak jelas.
***
Hari ini Kim, Vanya, Tasya, Jill dan Melody sedang berada di sebuah cafe yang sedang hit di daerah Jakarta. Katanya mau refreshing otak.
"Tas! Fotoin gue dong, pakai hape lo aja!" Kata Vanya lalu berpose ala selebgram.
Tasya berdecak. "Pakai hape lo aja napa si! Pakai hape gue mulu" cibirnya.
Bukannya kenapa, masalahnya ini memori handphonenya yang jadi korbannya. Di ponsel Tasya, banyak sekali foto Vanya yang ada di galerinya dibanding foto dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASLAN
Teen Fiction"Aku tak ingin menyakitimu, tapi inilah caraku mencintaimu" ~Kimberley "Lo tau gak gue siapa?" Kim menggeleng. "Gue, Aslan Ryvaldy." Sejak saat itu, hidup Kim benar-benar berubah hanya karena masalah kecil. Banyak hal yang tak terduga terjadi dalam...