56- Siapa Dalangnya?

222 10 12
                                    

Hai!

Bagaimana kabarnya?

Maaf banget baru sempat update soalnya akhir-akhir ini mood aku kurang bagus huhuu :(

Oh iya! Kalian libur? Sampai tanggal berapa?

Beberapa part lagi menuju ending nih! Udah siap?

Gara-gara mood ku lagi bagus, jadi tuh sebenernya part ini aku nulisnya kepanjangan. Jadi aku potong deh wkwk

Jangan lupa sebelum membaca harap di vote dan sertakan komentar kalian biar aku semakin semangat berkarya☺️🙏 karena hanya dengan itu semua udah bikin aku senang banget!

Selamat membaca!

***

Berita tentang kasus Linda ternyata meluas. Dan karena waktu itu jasadnya di temukan masih menggunakan seragam sekolah, sudah bisa di tebak bahwa seragam itu hanya milik sekolah SMA Taruna Bangsa.

Karena kasus tersebut, rumor yang aneh-aneh pun bermunculan tentang Sma Taruna Bangsa. Bahkan warga-warga sekitar tiba-tiba merubah pandangan mereka terhadap sekolah yang cukup terkenal itu.

Bagaimana tidak? Rumor mengatakan bahwa Linda dinyatakan bunuh diri karena masalah di sekolahnya yang berat. Hal itu menyebabkan warga sekitar berpikir sepertinya kehidupan di sekolah itu tidak seindah yang dipikirkan.

Sementara keadaan sekolah benar-benar tidak baik-baik saja. Dimana semua siswa saling menyalahkan satu sama lain karena insiden tersebut. Dan pihak sekolah mencari cara untuk membersihkan nama sekolah. Dengan kejadian waktu Linda ingin melakukan pembunuhan di atap sekolah sebagai alasan sepertinya belum cukup.

"Baiklah anak-anak, sampai di sini dulu pembelajaran kita hari ini... Jangan lupa di rumah dipelajari lagi ya materinya?"

"Baik bu!" Sahut seisi kelas kompak. Padahal ujung-ujungnya juga gak bakal buka buku.

Guru Fisika pun mengucap salam dan akhirnya berjalan keluar kelas XI IPA 1. Kim merapikan buku-bukunya serta alat tulisnya. Ia melirik kearah bangku Jill, dimana ia sedang mengobrol dengan ketiga sahabatnya yang tak lain adalah Vanya, Tasya, dan Melody.

Kim merasa asing. Semenjak pertengkaran itu, Kim dan yang lain menjaga jarak. Bahkan salah satu dari mereka atau Kim sekalipun tidak ada yang ingin bertegur.

"Pendam aja tuh masalah. Biar orang-orang tau lo itu anggap mereka itu apa."

"LO KENAPA?! ADA APA SAMA LO? KITA NANYA BAIK-BAIK TENTANG KEADAAN LO TAPI LO SELALU MENGHINDAR! KITA INI LO ANGGAP APA SIH?!"

Kim sadar, bahwa dirinya lah yang berusaha mengasingkan diri dari orang-orang.

Dengan tanpa rasa ragu, Kim berjalan menghampiri keempat sahabatnya itu yang tengah asik mengobrol entah membicarakan apa. Namun seketika mereka diam saat melihat Kim.

"Aku mau bicara sama kalian,"

"Bicara aja di sini," ujar Jill dengan nada biasa namun wajahnya begitu datar.

"Gak bisa, aku mau kita berlima ngomong di tempat lain." Sahut Kim dengan wajah serius.

Merasa suasana terlihat awkward, Tasya berusaha mencairkan suasana, "O-oh iya boleh! Kalian ini gimana sih! Masa diem diem-an, ayo kita ngobrol!"

Vanya mengamati wajah Kim yang makin hari makin sendu dan tak ceria itu. Dulu meskipun Kim memang banyak diam tetapi wajahnya tidak pernah se-suram itu. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa ini ada hubungannya dengan masa lalunya?

ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang