32- AsLey

441 21 26
                                    

Hai!

Ini part yang lumayan panjang, semoga kalian suka ya!

Jangan lupa di vote dan sertakan komentar biar aku semakin semangat berkarya ya🥰

***

Brakk

Aldi menghentikan aksinya, ia langsung terkejut ketika melihat sudah ada seseorang dihadapannya. "Apa-apaan!"

"Aslan!" Seru Kim sambil menangis.

Melihat keadaan Kim yang benar-benar kacau, Aslan langsung maju lalu meninju wajah Aldi dengan brutal. "Anjing lo! Mati lo bangsat!"

Bugh

Bugh

Bugh!

Dug

"Jangan sentuh milik gue anjing!" Teriak Aslan kepada Aldi sambil memukul wajahnya.

Bugh

Bugh

Krek

"Jangan cari gara-gara bangsat!"

Bugh

Aldi akhirnya tumbang, wajahnya sudah penuh dengan darah akibat pukulan Aslan. Sedangkan Kim yang melihat itu masih menangis. Aslan pun menghampiri gadis itu.

"Aslan...hiks" lirih Kim dengan wajah takutnya.

Aslan mengusap pipi gadis itu lembut. "Lo gapapa kan?"

"As-lan itu" ujar Kim takut.

"Apa?"

BUGH

"Aslan!" Pekik Kim ketika Aslan langsung oleng ketika cowok itu di pukul oleh Aldi menggunakan balok kayu.

Aldi menjambak rambut Aslan. "Lo tau? Udah lama gue gak main-main sama lo"

"Aldi jangan!" Mohon Kim dengan air mata yang mengalir deras di pipinya.

Aldi menyeringai. "Karena cowok lo ada disini, dia yang bakal gantiin posisi lo"

"Please, jangan!"

Aldi mengeluarkan pisau lipatnya lalu pisau itu mendekat ke leher Aslan membuat Kim berteriak histeris, memohon kepada Aldi jangan melakukan hal yang tidak-tidak. Sedangkan Aslan tidak bisa apa-apa karena kepalanya sangat sakit dan juga tangan kirinya yang sangat susah digerakkan akibat pukulan yang diberikan anggota Astara tadi.

Kim juga tidak bisa apa-apa karena tangannya masih diikat sehingga ia menyaksikan hal yang tidak ingin ia lihat.

"Gimana Kimberley? Ada pesan terakhir gak buat cowok lo?" Tanya Aldi kepada gadis itu.

"JANGAN!" Teriak Kim sambil meronta-ronta.

"Gak ada? Oke, kalau gitu" Aldi ingin menggores leher Aslan.

BUGH

Pisau lipat itu jatuh, dan pemiliknya pun langsung tumbang dan melepaskan Aslan karena seseorang memukul kepala bagian belakangnya dengan balok kayu.

"Gilang?" Gumam Kim yang sedikit terkejut siapa yang melakukan itu kepada Aldi.

Aslan pun akhirnya berusaha untuk bangun lalu menghampiri Kim. Dengan segera Aslan langsung membuka ikatan tali di tangan dan kaki Kim.

"Lo gak kenapa-napa kan?" Tanya Aslan khawatir sambil menyentuh kedua bahu gadis itu.

Kim mengangguk pelan, Aslan pun langsung menarik gadis itu kedalam pelukannya. Kim langsung menumpahkan tangisannya membuat Aslan makin merasa bersalah. "Lo aman, gak bakal ada yang ganggu lo lagi"

ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang