61- Rekaman suara Alin

229 13 5
                                    

Hey hey hey!

Maaf banget aku baru update huhuu... Lama banget ya?

Akhir-akhir ini aku sibuk banget... Ada kegiatan juga jadi gak sempat mau nulis lagii huhu. Selain sibuk isi pikiran ku agak macet jadi ide nya kurang ngalir huhu.

Tapi berkat dukungan kalian aku jadi semangat buat tetap update😭 makasih banyak ya kalian!💗

Aslan sebentar lagi tamat! Udah pada siap?

Jangan lupa sebelum membaca di vote dan juga sertakan komentar biar aku semakin semangat updatenya! Hanya dengan itu semua udah bikin aku semangat dan seneng banget deh!

Selamat membaca!💗🔥

***

Mungkin kebanyakan orang akan kaget ketika anak sepertiku yang masih terbilang belum cukup dewasa untuk menghadapi masalah-masalah seperti ini.

Tapi, keadaan yang membuatku terpaksa menghadapi semuanya.

Mungkin sebagian orang ini adalah masalah yang cukup rumit. Banyak dari mereka tidak bisa bertahan.

Namun aku tidak peduli. Aku harus menghadapinya sendiri.

Taruhannya adalah nyawa seseorang.

Aku melakukannya untuk menyelamatkan hidup seseorang yang aku sayang.

Aku tidak akan membiarkan hal buruk menimpa seseorang.

Kalau di tanya apakah aku takut... Jawabannya ya. Aku takut.

Bagaimanapun juga, aku masih seorang anak yang harusnya tidak mengalami hal seperti ini.

Tidak masalah, asalkan aku berhasil. Maka semuanya akan baik-baik saja.

Semoga saja...

Tidak. Tapi harus.

***

Kim menangis, ia tidak percaya bahwa Avella akan menyiksanya seperti ini. Gadis itu bisa mendengar suara teriakan Visha dari dalam toilet kamar Avella. Kim tidak tau apa yang Avella lakukan kepada Visha. Bisa ditebak bahwa Avella nampaknya sedang mempermainkan mental Visha. Meskipun tidak mengalaminya, hal itu membuat Kim sedikit tertekan kepada Avella.

"G-gue mau pulang..." lirih Visha ketakutan.

"Tenang ya, tunggu sebentar lagi"

"MAU SAMPAI KAPAN?! KEBURU GUE GILA DI SIKSA SAMA TUH CEWEK!" Teriaknya frustasi.

"Kamu pikir cuman kamu yang takut?! Aku juga takut! Tapi aku berusaha buat yakin sama diri sendiri kalau sebentar lagi bakal ada yang datang, nyelamatkan kita!" Balas Kim tidak mau kalah. Gadis itu sedikit geram dengan Visha.

Visha dengan keadaan kacau pun menyahut, "LO GAK BAKAL TAU APA YANG GUE RASAIN WAKTU DIA BAWA GUE KE TOILET!"

"KAMU JUGA GAK BAKAL TAU GIMANA RASANYA DI BULLY BAHKAN LIAT ORANG TERSAYANG MATI DIBUNUH DI DEPAN MATA KEPALA SENDIRI!" teriak Kim penuh emosi hingga membuat Visha terbungkam.

ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang