Hai aku kembali!
Baru sempat update gara-gara sibuk banget huhuu😭
Buat kalian pembaca setia Aslan, makasih banyak udah sabar nunggu author update, sayang deh😁❤️
Jangan lupa sebelum membaca berikan vote dan juga sertakan komentar biar aku semakin semangat berkarya🙏 karena hanya dengan itu semua udah buat aku senengnya pakai banget deh!
Selamat membaca!
***
"Tolong aku!"
"Jangan!"
"Abangg!"
"TOLONG!"
"ALIN!" Teriak Aslan lalu tiba-tiba terbangun dari ranjangnya dengan napas ngos-ngosan. Cowok itu mengambil segelas air putih di atas nakas lalu menegaknya sampai habis.
Ia tidak bisa bohong, bahwa bayangan adiknya itu masih saja muncul dalam pikirannya maupun dalam mimpinya. Aslan memijit pelipisnya, sudah selama ini ia juga belum bisa mengungkapkan kasus Alin sama sekali.
Rasa bersalah itu masih ada, dan Aslan tidak bisa menghilangkannya. Ia pernah berpikir pada dirinya sendiri, apakah ini sebuah hukuman untuknya?
Tidak, ia tidak akan tinggal diam. Cepat atau lambat kasus itu harus terungkap.
***
Belakangan ini Aslan dan Kim tidak ada bertemu. Bahkan keduanya terlihat saling diam tanpa ada yang mau membuka suara. Hal itu membuat teman-temannya bertanya-tanya, apa yang terjadi dengan hubungan remaja itu?
"Kim, lo sakit ya?" Tanya Vanya yang sedari tadi memperhatikan sahabatnya yang satu itu banyak diam.
"Gak kok, aku cuman lagi capek aja. Banyak pikiran" jawab Kim, lesu.
Peka dengan keadaan sahabatnya itu, Jill langsung menaruh tangannya di jidat Kim. "Gue anter ke UKS ya? Badan lo panas"
"Eh gak usah, aku gapapa" tolak Kim halus.
"Tapi kalau kamu kenapa-napa gimana?" Tanya Melody dengan suara khasnya.
Kim tersenyum kecil seraya menggeleng pelan. "Gak bakal kenapa-napa, lagian juga gak terlalu serius"
"Gak usah lu sok kuat, banyak gaya. Sini gue anter" Tawar Tasya.
"Aku-"
Tiba-tiba saja Bu Dinda masuk ke dalam kelas bersama seorang siswa yang nampak asing di mata penghuni kelas. "Selamat pagi anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Silahkan perkenalkan diri kamu, nak"
"Hai semuanya! Kenalin, nama aku Visha Lakeswara. Aku datang dari Jepang dan akhirnya pindah lagi ke sini karena orang tua aku kerja dinas di sini, semoga kita bisa berteman" gadis itu pun membungkuk laku tersenyum ramah.
Kim mengerutkan keningnya ketika melihat Visha, suasana hatinya tiba-tiba menjadi buruk ketika melihat Visha, gadis kemarin yang sempat membuatnya merasa aneh.
Vanya, Tasya, Jill, dan Melody mengikuti pandangan Kim. Satu pertanyaan yang muncul di benak mereka, mengapa Kim melihat Visha dengan pandangan seperti itu.
Sementara Visha merasakan aura tidak enak di sekitarnya. Ia jadi bertanya-tanya, siapa gadis itu?
Namun Visha tidak terlalu memusingkan hal itu. Belakangan ini ia selalu memikirkan cowok yang ia tabrak di acara pameran kemarin. Aslan, cowok itu telah berhasil membuat Visha penasaran. Ketidaktertarikan nya kepada Visha membuat gadis itu di tantang untuk mendapatkan hatinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASLAN
Teen Fiction"Aku tak ingin menyakitimu, tapi inilah caraku mencintaimu" ~Kimberley "Lo tau gak gue siapa?" Kim menggeleng. "Gue, Aslan Ryvaldy." Sejak saat itu, hidup Kim benar-benar berubah hanya karena masalah kecil. Banyak hal yang tak terduga terjadi dalam...