38- Malam Puncak Pentas Seni

236 10 0
                                    

Halo para pembacaku!

Gimana kabarnya? Baik kan?

Mumpung aku habis ulang tahun beberapa hari yang lalu jadinya aku pengen update, tapi baru kesampaian sekarang soalnya sibuk terus hihi

Jangan lupa sebelum membaca di vote dan juga sertakan komentar biar aku semakin semangat berkarya🙏 karena dengan itu semua udah buat aku senengnya bukan main😁

Udah kali ya? Gak usah banyak basa-basi semoga kalian suka ya sama part kali ini!

Selamat membaca!

Selamat membaca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gilang Atlanta

🎶HIVI! - Bumi dan Bulan🎶

***

Waktu demi waktu, hari sudah mulai gelap. Ini menjadi hal yang siswa maupun siswi SMA Taruna Bangsa tunggu-tunggu. Malam puncak pentas seni ini akan lebih meriah dari biasanya, mereka sangat menantikan akan hal itu.

Sudah banyak siswa yang sudah duduk di kursi untuk menunggu acara puncaknya di mulai. Dan juga para guru-guru yang juga tidak sabar menunggu para anak murid mereka tampil di atas panggung.

Kini, Kim sedang mempersiapkan diri. Gadis itu sedang berada di belakang panggung bersama Gilang dan Zidan yang juga tengah bersiap sambil menunggu giliran mereka yang di panggil untuk ke atas panggung.

Kim sedari tadi melihat kearah ponselnya, menunggu notifikasi dari Aslan. Sampai sekarang cowok itu tidak ada kabar, terakhir kali bertemu dengannya tadi pagi.

Masih sibuk kayaknya batin Kim.

Gilang melirik kearah Kim yang tengah melamun, cowok dengan wajah soft itu menghampiri Kim diikuti dengan menepuk bahunya pelan. "Lagi mikirin apa?"

"Oh, gapapa kok" ujar Kim sedikit kaget.

Gilang mengangguk paham. "Udah siap kan?"

"Udah dong! Kan latihan, ya walau agak dadakan sih tapi tetap berjalan lancar kok"

Gilang tersenyum kecil ketika melihat wajah gadis itu yang begitu antusias. Dirinya masih tidak percaya bahwa ia akan tampil bersama orang yang sangat membuat dirinya begitu berubah. Gilang bersyukur akan hal itu.

"Oh iya, Kim. Gue mau minta maaf" Gilang menunduk penuh penyesalan.

"Loh minta maaf kenapa?" Tanya Kim tidak mengerti.

"Gara-gara gue, lu jadi sakit kemarin"

Kim mengerutkan keningnya, ia langsung berpikir jauh. Tau dari mana?

"Yang penting gue minta maaf aja, masalah tentang gue tau dari mana ya bisa aja gue tau" sela Gilang yang sudah tau apa yang gadis itu pikirkan.

Ia masih ingat dengan jelas waktu itu Aslan menghampirinya sambil marah-marah bahkan hampir memukul Gilang di rumahnya.

ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang