58- N

184 12 9
                                    

Hey!

Sengaja up malem-malem hihi

Sebentar lagi tahun baru nih, ada yang mau di sampaikan sama aku gak?

Jangan lupa sebelum membaca di vote dan juga sertakan komentar kalian biar aku semakin semangat berkarya🙏 karena dengan semua itu udah bikin aku seneng banget deh!

Selamat membaca dan selamat tahun baru!

***

"Waktu gue intip suratnya sekilas, di surat itu, tertulis insial 'N'."

"What?" Gumam Qana kaget.

Dengan tampang tidak percaya Bintang mengarahkan pisau palsunya kearah Wira. "Lo gak ngarang kan? Salah liat kali lo!"

"Beneran! Coba lo liat muka gue, kayak lagi boong kagak?!" Bantah Wira tidak terima di sangka ngarang.

Qana ternganga, ia mengerjapkan matanya berkali-kali dan menyahut, "N?! N siapa?! Gak ada hubungannya ini, Tang!"

Bintang menurunkan tangannya yang memegang pisau lalu mengusap wajahnya kasar. Bagaimana bisa apa yang ia pikirkan tidak sesuai ekspetasinya. N? Siapa lagi?!

"Tunggu. Jadi yang lo berdua pikir bukan inisial N?!" Alaska bertanya-tanya seraya menatap kedua remaja yang terlihat frustasi itu.

"Ini gak bener! Gue yakin ini cuman akal-akalan doang!" Bintang membantah yakin.

Chris yang duduk di pojokan pun akhirnya bangkit, melangkah pelan dengan tegapnya, memasang wajah dinginnya dan berhenti di hadapan Bintang. Chris memicingkan matanya. "Gue punya firasat lo lagi mikirin sesuatu. Sekarang gue mau nanya, sebenernya siapa yang lo pikirin sampai apa yang dia sebutin tadi gak sesuai dengan apa yang lo harapkan?"

Seisi Markas langsung sunyi. Tidak ada yang bersuara setelah Chris mengeluarkan pertanyaan itu kepada Bintang. Bahkan Tyo dan Rian yang tidak banyak tingkah hanya terdiam, tegang dengan suasana sekarang.

Qana menegur, "Chris dia-"

"Diem dulu. Gue lagi ngomong sama Bintang." Potong Chris.

Bintang dengan berani ikut menatap Chris. "Lo gak bakalan ngerti. Apa yang gue pikirkan selalu ada hubungannya. Dan mungkin Aslan juga mikir hal yang sama."

"Ya sekarang gue tanya siapa?"

"Dia-"

BRAKKK

Semuanya langsung reflek menoleh kearah suara hempasan pintu yang cukup keras itu. Terlihat Aslan dengan Gilang berjalan memasuki Markas dengan keringat yang bercucuran dan wajahnya yang kacau.

"Aslan?! Lo kenapa? Dari mana aja lo?" Qana tidak habis pikir dengan temannya itu.

"Kim hilang."

"APA?!" Teriak Qana serta Geng Monster bersamaan.

"Tadi Visha, sekarang Kim. Kita kayaknya bener-bener di mainin sama nih orang!" Protes Tyo.

Qana berusaha mendekati Aslan. "Kim kenapa? Kenapa dia bisa hilang?"

"Orang itu udah culik Kim. Padahal beberapa menit yang lalu gue masih sama dia! Anjing" Tyo dan Antartika menangkap Aslan yang hendak menghancurkan benda sekitar.

Terlihat Aslan memberontak ingin menghempas sesuatu namun sudah di amankan. Karena sifat Aslan kalau sudah putus asa pasti ingin menghancurkan sesuatu.

ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang