64- Kembali teringat

235 14 7
                                    

Hai!

Belom tamat ya ini hahahah

Ada yang masih baca?

Kabarnya gimana? Semoga sehat ya!

Jujur saya tidak rela cerita ini tamat :)

Bagi kalian yang sekolah offline semangat belajarnya! Bagi kalian yang sekolahnya sesi tetap semangat juga! Yang lagi daring juga gak boleh kalah semangat ya!! Meskipun gak bisa ketemu ayang mungkin dengan baca cerita ini kalian bakal seneng!🌚🙏

Jangan lupa ramaikan cerita ini yaa, di vote, komentar setiap paragraf jugaaa!

Selamat membaca!🌚💗

🎶Yoasobi - ano yume wo nozote🎶

***

5 tahun kemudian

Bandara Internasional Soekarno-Hatta

Seseorang dengan jaket hitam yang ia pakai berjalan keluar dari Bandara sambil menyeret koper dengan tangan kanan dan menenteng tote bag di tangan kirinya.

Dipikir-pikir sudah cukup lama ia tidak tinggal di tanah airnya, sepertinya sudah banyak hal yang berubah di sini. Bohong kalau dirinya tidak rindu dengan semua kenangan yang ada di tempat ini.

"Iya, aku baru aja keluar Bandara,"

"...."

"Oh masih belum ada di rumah? Jam berapa pulangnya?"

"...."

"Oke deh kalau gitu, aku berarti jalan-jalan aja ya dulu. Bye bye! Love you pi!"

Tutttt

Sambungan akhirnya mati. Ia melepas headsetnya di saku dan berjalan keluar. Orang itu mengamati sekitar, mencari sesuatu.

"Woi!" Mendengar suara yang sangat ia kenal reflek membuatnya menoleh kearah suara. Seketika ia tertawa saat melihat seseorang yang sedang bersandar di pintu mobilnya kini tengah melambai kearahnya.

Orang itu pun berlari kecil menghampiri seseorang yang ia tuju. Ia berdecih. "Ternyata beneran di jemput,"

"Lo pikir gue bohong gitu?"

"Ya barangkali kan,"

"Gue orangnya gak gitu" ucapnya. Ia mengamati lawan bicaranya dari atas sampai bawah. Tiga tahun tidak bertemu, ternyata orang yang ada di hadapannya ini sudah berubah drastis.

"Dipikir-pikir, muka lo udah kayak cewek-cewek yang gue tonton di hp" celetuknya.

"Ah, ngawur banget!"

"Tapi beneran loh, Kim. Lo banyak berubah gue liat-liat,"

Kim tersenyum kecil. Ia memukul lawan bicaranya pelan. "Kamu sendiri sekarang udah kayak anak tunggal kaya raya, Gi"

Gilang mengibaskan rambutnya bangga. "Oh iya dong, gue kan memang cakep dari lahir"

Kim berdecih melihat kelakuan Gilang yang nampaknya tidak berubah dari dulu. Namun tidak masalah. "Udah ah, cari makan yuk? Aku laper,"

"Boleh, mau kemana?"

"Kemana aja asal tempatnya enak,"

"Oke sip!"

ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang