20- Awal dari sebuah rasa

406 22 1
                                    

Hallo aku kembali!
Jangan lupa di vote yaaa guys

Typo bertebaran!

Selamat membaca!

●●●

Keadaan kelas yang begitu sepi...
Angin masuk dari jendela membuat rambut gadis itu terbang...
Hanya ada suara lagu yang terputar di ponselnya...
Suara pensil yang sedang bergesekan dengan kertas lebih tepatnya,

Ia sedang menulis

Senyumnya pun terbit ketika ia telah selesai merangkai kata demi kata dibuku berwarna hitam yang tertera nama Kimberley Reyvaldo di dalam buku tersebut.

Gadis itu menutup bukunya lalu menaruhnya didalam kotak khusus yang memiliki sebuah gembok berwarna hitam yamg kuncinya hanya dimiliki oleh gadis itu seorang. Huhh, entah mengapa buku itu begitu berharga baginya, mungkin isinya hanya dirinya yang bisa membacanya. Semua hari-hari yang ia lewati selalu ia catat di buku itu, entahlah, itu menyenangkan.

Hanya menulis lah yang membuat dirinya tenang. Tentang kejadian tadi pagi antara dirinya dengan Aura, ia menulis kejadian itu dengan rinci.

Hari ini...

Hari yang cukup buat aku kesal, hanya karena masalah sepele yang dibesar-besarkan

Aura Angellena, ketua Geng HG alias Hitz Girl sudah membuatku kesal karena perkataannya yang begitu menyakitkan.

Bagaimana rasanya jika kalian dituduh melakukan sesuatu yang tidak pernah kalian lakukan? Pasti rasanya kesal, sama seperti aku kepada Aura...

Aku harap, dia akan sadar dengan perbuatannya selama ini.

Itulah yang ia tulis untuk hari ini, pengalaman yang kurang mengesankan baginya.

Ting

AslanRyvaldy:

Jangan lupa, pulang sama gue hari ini, gue udah ada di dpn gerbang.

Kim tersenyum tipis, ada perasaan senang ketika cowok itu mengajaknya pulang bareng.

Kim keluar dari kelas, pulang sendirian itu memang sudah biasa baginya. Disaat Alex selalu bekerja diluar kota ataupun diluar negeri, Kim pun lama-kelamaan mulai hidup mandiri.

"Loh? Kok dia gak ada ya?" Gumam Kim sambil mencari keberadaan Aslan.

Ia pun mulai berjalan mencari keberadaan cowok itu dan akhirnya langkahnya pun terhenti ketika ia melihat seorang cowok dengan motor ninjanya di parkiran sekolah. Tunggu dulu, cowok itu tidak sendirian, ia sedang bersama seseorang.

Avella dan Aslan sedang berpelukan

Seketika Kim mengurungkan niatnya untuk menghampiri Aslan, ia tidak ingin melihat adegan seperti itu lebih lama. Baiklah, ia akan pulang sendiri saja.

Melihat kebersamaan mereka berdua membuat Kim merasa sedikit sesak, ia pun pergi dari kawasan parkiran dengan wajah yang sedih.

"Oy!" Langkah gadis itu terhenti ketika ia mendengar suara yang tak asing baginya.

Udah, Kim, jalan aja terus anggap aja angin lewat

"Kenapa?" Kim mengigit bibirnya, ia tidak ingin menatap cowok itu saat ini.

"Emmm, gapapa" Kim membalikkan tubuhnya menghadap Aslan yang sudah berdiri didepannya namun masih menatap sepatunya.

Aslan mengelus kepala gadis itu dengan lembut membuat Kim mematung, gadis itu mendongakkan kepalanya dan menatap Aslan yang masih mengelus kepalanya.

ASLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang